Welcome to our book review site go-pdf.online!

You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.

Sign up

Biografi Kota dan Kita
  • Language: id
  • Pages: 100

Biografi Kota dan Kita

  • Type: Book
  • -
  • Published: Unknown
  • -
  • Publisher: BASABASI

belum kau sebut nama kota saat kita bertemu. aku sudah lupa, sebab begitu banyak aku jumpa orangorang di kotakota berbeda. ... beri tahu aku nama kota itu dulu aku pernah bertamu lalu kau sambut bibir merahdadu * Membaca Biografi Kota dan Kita, kita seperti sedang menyusuri kota demi kota. Dari sana kemudian kita mengenalinya sebagai biografi di mana ada "kita" yang mencari dan pulang untuk mengenal diri. Kita ada di antara kota-kota itu, dan kota berada di dalam benak kita. Keduanya saling kelindan untuk melengkapi. Pengantar Isbedy Stiawan ZS, tak diragukan lagi, adalah salah satu penyair terbaik pada masa ini. Kemampuannya dalam mengungkap realitas dalam bentuk-bentuk lain yang lebih tajam dan puitis tidaklah dimiliki oleh banyak orang. Dalam buku Biografi Kota dan Kita, Isbedy kembali menunjukkan kelihaiannya tersebut.

Kau Mau Mengajakku ke Mana Malam Ini?
  • Language: id
  • Pages: 140

Kau Mau Mengajakku ke Mana Malam Ini?

  • Type: Book
  • -
  • Published: 2018
  • -
  • Publisher: BASABASI

Saya meyakini sebuah karya sastra menyimpan (mengandung) pesan. Sebuah prosa, sekalipun disembunyikan rapat-rapat, akan tetap “menguak” nilai-nilai kemanusiaan. Besar atau kecil bergantung dari masing-masing pengalaman membaca kita dan tingkat apresiasi kita. Tetapi, dalam menulis cerpen, saya bukanlah “orang suci” yang ingin menasihati pembaca. Bukan pula agamawan yang memberi wejangan. Ini hanya setitik renungan. Dalam Kau Mau Mengajakku ke Mana Malam ini? akan ditemukan cerpen-cerpen dengan gaya kisah yang tak seragam. Bukan berarti saya kehilangan konsistensi. Saya menulis dengan hati—intuitif—karenanya saya serahkan penuh padanya. Saya abaikan teori di saat berkarya (menulis sastra), dan saya akan melihat karya sastra sebagai sastra. Bukan lantaran saya alergi pada teori (akademis); hal itu, tepatnya, menjadi wilayah kritikus (akademisi). Isbedy Stiawan ZS

Kota, Kita, Malam
  • Language: id
  • Pages: 76

Kota, Kita, Malam

  • Type: Book
  • -
  • Published: Unknown
  • -
  • Publisher: BASABASI

Menulis puisi tak serta-merta dalam suasana hening. Saya bisa menulis di keriuhan sebuah kafe, di atas bus, dan seterusnya. Saya seorang pejalan, selalu merasa terpukau pada kota—utamanya kota yang belum saya singgahi—dan saya akan menandai satu gedung atau apa saja agar saya tak tersesat. Sebuah penanda bagi kota ternyata amat penting. Kota ada dalam puisi. Dan, puisi kerap bersanding dengan kota (kota dunia). Betapa kota juga telah menjadi tanda bagi sebuah puisi. Selain kota, saya juga acap tergoda pada malam. Bagi saya, malam begitu panjang daripada siang. Lalu tak bisa abai pada manusia; persoalan “kita” juga sangat menggoda. Maka, dalam kumpulan puisi ini, saya buat tiga bagian: kota, kita, dan malam. Saya tak punya kepentingan apakah puisi-puisi di dalam buku Kota, kita, Malam memberi masukan kepada mereka yang peduli pada kota, atau memiliki pesan bagi kebaikan sebuah kota dan manusianya. Tugas saya hanya menulis, dengan penuh keriangan dan karenanya saya menganggap ini sebagai permainan. Isbedy Stiawan ZS

Hanya Untuk Satu Nama
  • Language: id
  • Pages: 196

Hanya Untuk Satu Nama

Kekuatan manusia dalam menghadapi rintangan hidup memang masih saja mengejutkan dan menarik untuk dikisahkan. Inilah benang merah yang mengaitkan kesebelas cerpen karya Isbedy kali ini. Bencana, kematian, dan penderitaan boleh terus datang menyambangi manusia, tetapi cinta terhadap sesama dan kepada Tuhannya membuat manusia tetap mampu bertahan. Dikemas dengan apik dalam bingkai pernikahan, keluarga, dan persahabatan, cerpen-cerpen dalam buku ini menjadi begitu kaya makna di dalam kesederhanaannya. [Mizan, Bentang, Cerpen, Indonesia]

Seandainya kau jadi ikan
  • Language: id
  • Pages: 156

Seandainya kau jadi ikan

None

ICONS 2020
  • Language: en
  • Pages: 580

ICONS 2020

Proceedings of the First International Conference on Social Science, Humanities, Education and Society Development (ICONS) 2020, 30 November 2020, Tegal, Central Java, Indonesia. ICONS is an International Conference hosted by Universitas Pancasakti Tegal. This Conference is arranged to become an annual conference making room for scholars and practitioners in the area of economic, socio-cultural, legal, educational, environmental aspects as well as a combination of all these aspects.

Sastra Pencerahan
  • Language: id
  • Pages: 460

Sastra Pencerahan

  • Type: Book
  • -
  • Published: Unknown
  • -
  • Publisher: BASABASI

Buku ini merupakan penyatuan dua bunga rampai esai karya Abdul Wachid B.S. yang telah terbit sebelumnya, yakni Sastra Pencerahan (2005) dan Membaca Makna dari Chairil Anwar ke A. Mustofa Bisri (2005). Buku ini hadir sebagai satu ikatan atas gagasan-gagasan mengenai dunia kesusastraan di Indonesia dari seorang penyair yang juga seorang akademisi sastra. Buku pertama berisi esai-esai yang merespons persoalan-persoalan sastra di Indonesia yang kontekstual dengan kondisi sosial politik era Orde Baru. Buku kedua berisi esai analisis mengenai perpuisian modern para penyair di Indonesia. Judul Sastra Pencerahan untuk penerbitan edisi kedua ini dipilih justru bermaksud untuk didiskusikan, sebab sebagian besar esai di sini merupakan gambaran bagaimana karya sastra menjadi bagian penting dari upaya pencerahan suatu zaman, dan boleh jadi, pada gilirannya, sastra kemudian juga perlu dicerahkan melalui kritik yang bernas.

Bintang Pun Tersenyum
  • Language: id
  • Pages: 206

Bintang Pun Tersenyum

  • Type: Book
  • -
  • Published: 2005
  • -
  • Publisher: Gema Insani

None

Dari zaman citra ke metafiksi
  • Language: id
  • Pages: 548

Dari zaman citra ke metafiksi

Criticism on modern Indonesian literatures.

Siapakah Jakarta
  • Language: id
  • Pages: 330

Siapakah Jakarta

Puisi dan Kota. Di hari ini. Panas dan wabah. Ada apa? Apakah puisi bisa digunakan sebagai cara melihat politik warga negara berdasarkan institusi kota? Kota selalu memunculkan pertanyaan: “bagaimanakah caranya seseorang merasa sebagai warga kota, atau setiap warga kota cenderung terasing di kotanya sendiri dan tidak merasa ikut bertanggung jawab dengan apa yang terjadi di sekitarnya? Melacak Jakarta melalui puisi memiliki banyak kemungkinan untuk menatap internalisasi kode-kode budaya kota. Walau puisi juga tidak bebas dari bentukkan sejarahnya sendiri yang memungkinkan penyair tidak terlalu kritis dalam kerja kuratorial atas nilai-nilai streotip maupun pembekuan identitas yang diterimany...