You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Dalam buku ini, RD Jacobus Tarigan membicarakan hal-hal mendasar tentang hakikat manusia sebagai makhluk religius serta pandangan dasar iman Kristiani tentang berbagai persoalan yang menghantui kehidupan dunia dewasa ini. Kehadiran buku ini memberikan inspirasi bagi masyarakat, khususnya generasi bangsa untuk menjalani hidup yang lebih bermakna dengan menghayati nilai-nilai keutamaan” (Kasdin Sihotang, Koordinator UPT MPK Unika Atmajaya, Jakarta). Religiositas kultural mengawali penulisan buku ini. Disadari sungguh bahwa perjumpaan iman dengan banyak kebudayaan turut serta menciptakan sesuatu yang baru. Dengan demikian diperlihatkan sikap terbuka manusia terhadap misteri dan kemampua...
Katolisitas begitu mendalam, padat, dan luas; maka tidak mungkin dituangkan dalam sebuah buku yang sedang Anda pegang ini. Pembahasan dalam buku ini sangatlah terbatas. Tujuannya hanya mendorong mahasiswauntuk memahami hal-hal pokok tentang ajaran Gereja Katolik. Karena bagaimana pun mengikuti adagium St. Agustinus dari Hippo, “percayalah untuk bisa mengerti (crede ut intelligas).” Dalam pernyataan Anselmus dari Canterbury (c. 1033-1109): “Saya tidak berusaha untuk tidak memahami agar saya dapat percaya, melainkan saya percaya agar saya dapat mengerti.” Para mahasiswa mempelajari kebenaran supaya percaya. Demikian juga kematangan iman semakin berkembang tahap demi tahap, dari tahap a...
Pendidikan agama diperguruan tinggi tidak saja bertujuan untuk menghantar mahasiswa menantikan kehidupan abadi di akhirat, tetapi juga mengajak mereka untuk terlibat secara langsung membangun dunia agar semakin lebih manusiawi. Dalam Partisipasi itu mereka diajak untuk menggunakan anugerah yang diberikan Tuhan, yakni akal budi. Sebagai Insan yang berkecimpung dalam dunia akademis, anugerah itu seyogyanya menjadi kekuatan bagi generasi muda, karena dengan pemanfaatannya iman mereka akan semakin diasah dan semakin nyata dengan aktif terlibat memperbincangkan persoalan-persoalan kehidupan sehari-hari. Dalam buku ini, diangkat sejumlah persoalan hidup yang bisa menjadi bagian refleksi dalam menghayati iman. Semua persoalan itu perlu direfleksikan dan dicari solusinya dalam terang iman. ini berarti, buku ini mengajak pembaca untuk menyadari bahwa penghayatan kehidupan keagamaan tidak cukup hanya aktif dalam formalisme ritualitas, melainkan juga diungkapkan dalam keterlibatan untuk menjawab persoalan-persoalan konkrit itu. Dalam menjawab persoalan itulah dengan akal budinya orang beragama menyatakan imannya.
Paroki adalah persekutuan umat beriman dengan Allah. Persekutuan Allah dengan manusia diciptakan oleh Yesus Kristus, Putra Allah, yang menjadi manusia, dan dilanjutkan oleh Roh Kudus. Umat beriman di paroki mengambil bagian dalam Hidup Ilahi yang mendengarkan Sabda dan merayakan Sakramen-sakramen. Secara khusus, umat paroki merayakan Ekaristi sebagai “sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani”. Ekaristi mengalirkan rahmat bagi umat paroki. Dengan merayakan Ekaristi, umat paroki memuliakan Allah dan Allah menguduskan umat-Nya. Setelah merayakan liturgi, khususnya Ekaristi, umat “mengamalkan dalam hidup sehari-hari, apa yang telah mereka peroleh dalam iman.” Ekaristi harus menghasilkan buah dalam kehidupan keluarga, di tempat kerja, dalam lingkup profesi, maupun dalam masyarakat. Paroki sebagai Communitas Christifidelium merupakan sakramen bagi dunia. Ekaristi membangun persekutuan sejati bagi semua umat paroki.
Kendati masih jauh dari sempurna, kiranya kehadiran buku ”Filsafat Manusia: Jendela Menyingkap Humanisme” ini bermanfaat, minimal membantu pembaca untuk mengetahui siapa manusia itu sesungguhnya, kendati memang tidak tuntas, dengan harapan besar pula kehadiran buku ini mampu menggugah rasa kemanusiaan pembaca. Selamat Membaca!
Buku ini menyajikan pengalaman umat yang terlibat dalam pastoral, tentang proses mereka memulainya, semua yang mereka lakukan, alasan mereka terus giat melayani, dan yang mereka peroleh setelahnya. Umumnya, mereka mengalami pertobatan terus-menerus untuk bertumbuh kembang dalam kedewasaan Kristus.
Prof. Dr. Aloisius Agus Nugroho (Guru Besar Tetap bidang Ilmu Komunikasi Etika Politik Fakultas Ilmu Administrasi & Bisnis Komunikasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya,juga aktif di Pusat Pengembangan Etika (PPE) Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta) Korupsi adalah dosa negara modern yang harus dicegah dan diberantas antara lain melalui studi fungsi sosial hak milik dan Pancasila. Oleh karena itu, buku ini layak dibaca oleh siapa pun, khususnya mereka yang peduli akan masa depan bangsa dan negara Indonesia ini. Prof. Dr. Bintan R. Saragih, S.H. (Guru Besar Tetap bidang Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Indonesia,juga Dekan Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, Tangeran...
None