You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
For decades, Chinese Indonesians have been in numerous harshspotlights in their own country. Starting from supposedly simple thingslike obtaining official documents to be legal citizens of Indonesia, theironly homeland now, where they can be harassed and cornered, whichnot seldom can extend to the extremes where they are made as victimsand scapegoat particularly when issues related to racism arise.Similar to other ethnic groups, they also live in different economicclasses. Some are very wealthy, some are rich, some live in the middleclasseconomy, some dwell in their simple lives, some are poor, andsome try to survive their abject poverty.In the urban areas, they are seen to live a good life;...
Includes articles on international business opportunities.
Menginjak usia ke-67, Perkumpulan Bulu Tangkis Tangkas Intiland telah mempersembahkan 4 medali Olimpiade, 10 juara dunia, 9 juara turnamen paling bergengsi All England, serta 10 medali emas Asian Games bagi Indonesia. Prestasi itu tercapai melalui sabetan raket para pebulu tangkis yang telah digembleng oleh para pelatih hebat. Tak hanya itu, PB Tangkas Intiland juga menempatkan para pengurusnya di berbagai posisi puncak di Badminton World Federation (BWF) dan Badminton Asia Confederation (BAC), serta mengirim pelatih klub ke berbagai negara di dunia. Kebanggaan lainnya adalah penganugerahan nama Piala Suhandinata sebagai trofi abadi World Mixed Team Junior Championship. Semua itu didapat dengan perjuangan dan air mata. Melalui buku ini, PB Tangkas Intiland menegaskan kembali komitmennya mencetak prestasi dan juara di dunia bulu tangkis. Torehan catatan ini merupakan rangkuman peristiwa, sejarah, dan suka duka PB Tangkas Intiland bersama para atletnya dalam memperjuangkan keberhasilan di dunia bulu tangkis demi mengharumkan nama Tanah Air, Indonesia.
"""Perkumpulan Bulutangkis Tangkas Alfamart bisa dibilang tak henti mencetak juara. Sepanjang sejarah perhelatan kejuaraan dunia, mulai dari tahun 1977 di Malmoe, Swedia, hingga tahun 2011 di London, Inggris, klub ini telah mencetak sembilan juara dunia. Sebuah prestasi yang rasanya sulit disamai oleh klub mana pun, tak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Sembilan gelar juara dunia telah dipersembahkan oleh para punggawa PB Tangkas Alfamart. Mereka adalah Ade Chandra (berpasangan dengan Christian Hadinata) yang menjadi juara dunia ganda putra 1980, Verawaty Fadjrin yang meraih juara dunia tunggal putri 1980, Icuk Sugiarto yang meraih juara tunggal putra 1983, Joko Suprianto di tahun 199...
Biography of Suharso Suhandinata, b. 1916, an Indonesian prominent figure in badminton.
Dalam kurun puluhan tahun, WNI keturunan Tionghoa selalu menjadi sorotan tajam di negeri ini. Mereka sering dipersulit saat mengurus berbagai dokumen, dilecehkan, disudutkan, dan dijadikan kambing hitam ketika masalah-masalah berbau rasialis mencuat di negara ini. Kita lupa atau bahkan mengabaikan bahwa WNI keturunan Tionghoa juga hidup, berpikir, bekerja, dan berbuat sesuatu demi negeri ini. Seperti halnya suku-suku lain, di antara mereka ada yang sangat kaya, kaya, menengah, sederhana, miskin, dan sangat miskin. Di daerah perkotaan terlihat mereka hidup berkecukupan, bahkan ada yang kaya-raya dan superkaya, sebagian besar adalah pengusaha kelas atas, menengah, menengah ke bawah atau kecil....
Selama beberapa tahun belakangan ini, kasus-kasus diskriminasi masih banyak terjadi di Indonesia, baik dalam kehidupan gereja maupun masyarakat luas. Beberapa pertanyaan penting yang muncul adalah: Apakah diskriminasi serupa terjadi juga pada masyarakat di zaman Yesus? Jika ya, bagaimana Yesus menghadapinya? Apakah cara Yesus menghadapi diskriminasi pada zaman-Nya relevan bagi gereja di Indonesia saat ini? Melalui studi analisis budaya dan studi sinkronik terhadap pelayanan Yesus menurut injil Matius, penelitian ini mencoba menemukan prinsip-prinsip pelayanan Yesus dalam menghadapi diskriminasi yang terjadi pada zaman-Nya. Diharapkan hasil studi ini dapat membuka cakrawala berpikir gereja di Indonesia dalam menghadapi diskriminasi yang terjadi, baik di dalam gereja maupun di dalam masyarakat.
Kajian ini dapat dianggap sebagai upaya mengevaluasi kembali berbagai upaya yang telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, untuk mengembalikan orang-orang Tionghoa, baik di mata pelayan publik maupun masyarakat luas, ke dalam posisi yang seharusnya, yaitu sebagai bagian yang utuh dari bangsa Indonesia. Melalui pengamatan pada komunitas Tionghoa di Medan, Semarang, dan Lasem, tim melakukan evaluasi terhadap perubahan kebijakan negara terhadap etnik Tionghoa dalam dua dasawarsa terakhir ini. Selain itu, tim mencoba memahami kembali status stereotip dan prejudis masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat non Tionghoa, terhadap Tionghoa dan ke-Tionghoa-an. Pada akhirnya, tim berupaya memperoleh pemahaman kritis terhadap cara pandang etnik Tionghoa terhadap permasalahan kebangsaan serta pengejawantahan pemahaman tersebut.
Autobiography of Liem Swie King, a prominent Indonesian badminton player.
Tujuan buku ini tidak hanya memberikan deskripsi pada rtataran teori, tetapi menyajikan kepuasan mendalam terhadap praktik Pegadaian Syariah di Indonesia. Ada empat fokus utama sorotan buku ini. Pertama, Gadai dalam Islam. Kedua, Perkembangan Unit Pegadaian Syariah dalam PT Pegadaian (Persero). Ketiga, Peraturan Perundang-undangan Unit Pegadaian Syariah. Keempat, Politik Hukum Indonesia tentang Pegadaian Syariah. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup