Welcome to our book review site go-pdf.online!
You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Posskriptum
Sebagai Homo Simbolikum, manusia akan kerap berupaya untuk memproduksi makna dan menafsirkannya—umumnya, bahasa menjadi piranti utamanya. Ihwal bahasa, tampaknya menarik untuk dijelasterangkan apa yang Bertrand Russell sampaikan bahwa pemahaman secara benar atas struktur realitas akan bergantung pada ketepatan dalam menyusun simbol-simbol kebahasaan secara logis. Itulah sebabnya, kompleksitas simbol mesti berkesesuaian dengan kompleksitas realitas itu sendiri agar keduanya dapat terhubung secara tepat dan akurat. Melalui Posskriptum: Para Pembuat Mitos ini, Nizar Machyuzaar hendak menjelasterangkan sejumlah persoalan bahasa dan berbahasa yang oleh sebagian orang dipandang sebagai persoalan...
Puisi Lusiadi
Puisi Lusiadi, versi terjemahan dari judul aslinya Os Lusiadas, yang ditulis oleh bapak penyair Portugis, Luis de Camões adalah mahakarya dunia yang penting dalam kesusastraan berbahasa Portugis yang sering dibandingkan dengan karya-karya klasik seperti Aeneid karya Virgil untuk kesusastraan Romawi Kuno, dan Iliad dan Odyssey karya Homer untuk kesusastraan Yunani Kuno. Puisi epik yang diterbitkan pertama kalinya pada tahun 1572 ini adalah interpretasi fantasi penyair terhadap pelayaran dan penemuan bangsa Portugis selama abad ke-15 dan ke-16. Selain mengandung banyak nilai estetika serta filosofis, yang menarik khususnya bagi pembaca Indonesia adalah kenyataan bahwa karya penting kesusastraan dunia ini penulisannya diawali di Ternate (Maluku) sekitar tahun 1556, saat penyair diasingkan oleh kerajaan Portugis karena menulis karya sastra yang mengolok-olok aparat pemerintah. Karena itu, di dalamnya bisa dijumpai gambaran pulau-pulau di Nusantara pada masa itu, terutama Ternate dan Kepulauan Maluku. Karya yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa dunia ini, pada tahun ini (2022), akhirnya bisa dinikmati secara bersamaan dalam bahasa Indonesia, Turki, dan Arab, setelah 450 tahun!
Di Kedalaman Dadamu
Engkau yang tak pernah betah di rumah cahaya Masuklah dalam kemabukanku Atau pergi dan tinjulah aku ke tengah orang-orang Yang lapar dan haus itu Lalu lemparkan aku pada keikhlasan bumi Dan negeri yang terbakar ini * Membaca puisi-puisi Nina Minareli membuat saya tersedot ke dalam gejolak perasaan yang riuh, penuh kontradiksi namun diungkapkan dengan khusyuk dan sublim. Ungkapan-ungkapannya terkesan spontan, lepas dan ekspresif namun tetap dalam takaran yang cukup terkendali. Kebanyakan diksi-diksinya sangat asosiatif dan menggoda imajinasi pembaca dengan gambaran visual yang hidup dan kaya. Bagi saya puisi-puisi dalam kumpulan pertamanya ini merupakan suara tersembunyi dari seorang perempuan yang memberontak sekaligus pasrah ketika berhadapan dengan batas-batas kodratnya. —Acep Zamzam Noor, penyair Pengantar Kumpulan sajak Di Kedalaman Dadamu adalah buku puisi pertama Nina Minareli. Sajak-sajaknya yang menampilkan ungkapan-ungkapan fotografis ihwal perasaan manusia sanggup membuat pembaca hanyut dalam keintiman dengan dirinya sendiri.
The Blue Annals
None
Mataram
Seventeenth-century Java is in turmoil between its Hindu-Buddhist past and its Muslim future, while pepper draws Europe’s quarrelling spice-hungry traders to its shores. Thomas Hodges of the East India Company seizes a chance at glory by being the first to venture ashore at the pepper port of Banten in 1608. Will he unlock the mysterious riches of Java for the English, or die forgotten with a Javanese kris or Portuguese poignard between his ribs? He falls under the spell of a captivating interpreter, Sri, but can only retain both her and his Englishness by inventing a mission from King James to the mysterious great ruler of the interior – Mataram. In Mataram he finds a kingdom poised to decide its destiny – between a rich past of gods and spirits, a sterner Islam and pushy Europeans offering both science and God. For Hodges and Sri, survival alone will be a challenge; reconciling survival and desire with conscience in this baffling spiritual landscape appears impossible.
The Jung Reader
Carl Gustav Jung was the pioneering founder of analytical psychology, a form of analysis that has revolutionised the approach to mental illness and the study of the mind. In this anthology, David Tacey brings together a selection of Jung's essays from his famous Collected Works. Divided into four parts, each with a brand new introduction, this book considers 17 of Jung’s most important papers covering: the nature of the psyche archetypes religion and culture therapy and healing. This accessible collection is essential reading for undergraduates on analytical psychology courses, those on psychotherapy training courses, and students studying symbolism and dreams, or archetypal approaches to literature, cinema, religious studies, sociology or philosophy. The text is an informative introduction for general readers as well as analysts and academics who want to learn more about C. G. Jung's contribution to psychoanalysis, and how his ideas are still extremely relevant in the world today.
VIRGINIBUS PUERISQUE & OTHER P
This work has been selected by scholars as being culturally important, and is part of the knowledge base of civilization as we know it. This work was reproduced from the original artifact, and remains as true to the original work as possible. Therefore, you will see the original copyright references, library stamps (as most of these works have been housed in our most important libraries around the world), and other notations in the work. This work is in the public domain in the United States of America, and possibly other nations. Within the United States, you may freely copy and distribute this work, as no entity (individual or corporate) has a copyright on the body of the work. As a reproduction of a historical artifact, this work may contain missing or blurred pages, poor pictures, errant marks, etc. Scholars believe, and we concur, that this work is important enough to be preserved, reproduced, and made generally available to the public. We appreciate your support of the preservation process, and thank you for being an important part of keeping this knowledge alive and relevant.
Strindberg on Drama and Theatre
De Zweedse August Strindberg (1849-1912) wordt gezien als een van de meest belangrijke toneelschrijvers van rond de eeuwwisseling. Zijn choquerende theaterstukken had veel weerklank bij het publiek in die tijd, en inspireert tot op de dag van vandaag toneelschrijvers en publiek. Strindberg was een onophoudelijke innovator van verschillende theatervormen, een bron van inspiratie voor onder meer Eugene O'Neill, Samuel Beckett en Ingmar Bergman en heeft een vruchtbare bodem gelegd voor het moderne toneel. Zijn voorwoord voor Miss Julie en zijn inleiding bij A Dream Play zijn alom bekend en vaak herdrukt. Wat minder bekend is, is dat Strindberg veel toneelstukken recenseerde en kritieken schreef over het theater in z'n algemeen, en zijn toneelstukken in het bijzonder. Dit boek bevat de meest belangrijke van zijn kritieken, chronologisch weergegeven en geannoteerd, waarvan vele voor het eerst in het Engels.
Unmarked Graves
The anti-communist violence that swept across Indonesia in 1965–1966 produced a particularly high death toll in East Java. It also transformed the lives of hundreds of thousands of survivors, who faced decades of persecution, imprisonment, and violence. In this book, Vannessa Hearman examines the human cost and community impact of the violence on people from different sides of the political divide. Her major contribution is an examination of the experiences of people on the political Left. Drawing on interviews, archival records, and government and military reports, she traces the lives of a number of individuals, following their efforts to build a base for resistance in the South Blitar a...
