You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This is an open access book. Still related to the big theme of reinforcement the SDG’s at the previous conference, we try to invite academics and researchers in the world to participate in the 3rd Borobudur International Symposium 2021 (3rd BIS 2021). As we know, The COVID-19 pandemic and its impact on all 17 SDGs have demonstrated that what began as a health catastrophe swiftly transformed into a human and socioeconomic crisis. In September 2019, the UN Secretary-General urged all sectors of society to mobilize for a decade of action on three fronts: global action to ensure increased leadership, increased resources, and smarter solutions for the Sustainable Development Goals; local action...
Buku “Pemain BIT IPAS” adalah panduan praktis yangmembahas pengembangan media interaktif berbasis IT dalam pembelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam Sosial). Dalam buku ini, pembaca akan diajak untuk memahami pentingnya media dalam pembelajaran, konsep media interaktif, dan peran media berbasis IT. Selain itu, buku ini juga mengupas implementasi media berbasis IT dalam pembelajaran IPAS. Buku ini juga memberikan panduan komprehensif dalam pengembangan media interaktif berbasis IT dalam pembelajaran IPAS. Buku ini sangat cocok untuk pendidik, pengembang media, dan siapa pun yang ingin meningkatkan kualitas pembelajaran IPAS melalui penggunaan teknologi media yang inovatif dan interaktif.
Penulis buku “Reka Baru Media Pembelajaran PPKn” didasarkan pada kebutuhan penggunaan media pembelajaran bagi guru maupun calon guru untuk menciptakan media pembelajaran yang inovatif serta kreatif. Buku ini menjelaskan mengenai media pembelajaran yang konkret hingga media pembelajaran yang berbasis digital yang sesuai dengan zaman globalisasi sehingga media pembelajaran yang digunakan untuk alat untuk mengajar guru kepada siswa tidak ketinggalan oleh zaman dan bersifat kekinian. Buku “Reka Baru Media Pembelajaran PPKn” terdiri dari delapan bab yang berisi tentang berbagai media inovatif dalam muatan pembelajaran PPKn dan dapat digunakan guru untuk menunjang pembelajaran.
“Model-Model Pembelajaran di Era Merdeka Belajar” ini dapat diselesaikan. Penulis menyajikan berbagai model pembelajaran yang yang memberikan ruang kepada peserta didik untuk melakukan aktivitas pembelajaran secara otonom. Penyusunan materi diurutkan berdasarkan empat unsur penting yaitu sejarah, landasan teoritis pengembangan model, sintaks, dan implementasi di Sekolah Dasar.
Buku ini disusun khusus untuk mengakomodasi kebutuhan dan referensi pembaca tentang media pembelajaran digital dalam melakukan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum merdeka. Selain itu, buku ini juga mengacu pada perkembangan zaman dan menyesuaikan dengan kompetensi 4C. Hal ini bertujuan agar siswa memiliki kompetensi diri sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu, buku ini disusun sedemikian rupa agar dapat menjadi rujukan pembaca dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran digital. Buku ini berjudul “Media Pembelajaran Digital di Sekolah Dasar: Pembelajaran Bahasa Indonesia di Era Merdeka Belajar”. Buku ini berisi tentang berbagai media pembelajaran berbasis digital yang...
Media adalah alat yang dapat membantu dalam aktivitas yang dimana bersifat untuk mempermuda bagi siapa saja yang memanfaatkan. Secara khusus, media dalam proses mengajar cenderung diartikan sebagai alat grafis, photografis dan ekejtronis dalam informasi visual atau verba. Ada beberapa macam-macam media pembelajaran pada era digital, salah satunya sebagai berikut: Media Articulate Storyline 3, Pop Up Book, dan Kopi Pede.Buku ini memberikan pengetahuan dan keterampilan pembaca dalam memahami media pembelajaran yang inovatif pada era digital dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.Buku dengan judul Media Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar Era Digital yang disusun oleh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas lImu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.
Buku “Media Pembelajaran SD” merupakan panduan lengkap penggunaan media pembelajaran dan E-Modul di kelas. Buku ini menghadirkan ide-ide inovatif dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar, seperti video animasi, permainan ular tangga, dan augmented reality (AR). Video animasi efektif untuk visualisasi konsep kompleks, sedangkan permainan ular tangga meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPS. Buku ini juga menyoroti pentingnya media berbasis AR dalam menciptakan pengalaman belajar yang interaktif. E-Modul, terutama Flibook, juga dibahas sebagai alat pembelajaran digital inovatif untuk IPAS. Panduan praktis disajikan untuk membuat E-Modul menarik dengan menggunakan teks, gambar, audio, dan video sebagai elemen multimedia yang meningkatkan partisipasi siswa. Buku ini menjadi sumber inspirasi dan panduan praktis bagi pendidik dan guru SD dalam mengembangkan pembelajaran menarik dan interaktif, seperti video animasi, permainan ular tangga, media berbasis AR, dan E-Modul dalam pembelajaran IPS.
The 3rd International Conference on Science Education in Industrial Revolution 4.0 (ICONSEIR 4.0) is a forum of scientists, academics, researchers, teachers and observers of education and students of post-graduate who care of education. This event was held by the Faculty of Education, Universitas Negeri Medan - Indonesia, on December 21st, 2021.
Buku “MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PPKN: Membangun Generasi Berkarakter” bukan hanya sekadar teori, namun juga memberikan contoh-contoh nyata dari implementasi model-model pembelajaran. Pendidik dapat melihat bagaimana model tersebut dapat diterapkan dengan baik dalam konteks sekolah mereka. Hal ini diharapkan dapat memudahkan para pendidik dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungan pembelajaran di sekolah.
Ada iklan salah satu produk minuman teh botol yang sangat terkenal dari PT. Sinar Sosro yang digagas Soetjipto Sosrodjojo yang meninggal dunia pada usia 77 tahun pada tahun 2010 lalu. Kalimat tersebut berbunyi "Apa pun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro". Menarik dan juga mudah diingat. Begitu juga dalam pengembangan pendidikan, seharusnya motto itu berbunyi "apa pun materinya, literasi medianya”. Jadi, titik tonjoknya literasi sudah menjadi media, tidak lagi “literasi media” yang cakupannya pada pengenalan dan juga penyadaran menyikapi media massa dan media sosial, internet, dunia maya, dan lainnya dengan benar, baik dan bijaksana. Sebab, variabelnya akan berbeda jika itu “literas...