You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This collection of chapters offers readers diverse perspectives on English Language Teaching, along with various closely related theoretical constructs and pedagogical tools, such as motivation, learner autonomy, and technology. Amalgamating these constructs provides a much-needed theoretical grounding by using empirical studies. The chapters vary in their focus and reflect on classroom practices, and yield findings pertaining to a wide range of topics. As such, it will be of interest to a wide range of English Language Teaching professionals, from university instructors to schoolteachers. This edited volume broadens the conceptual boundaries of language learning theories, offers insights and directions into the future of hybrid teaching and learning, and adds a new line of enquiry emanating from empirical findings. This book will also be useful in professional development seminars and workshops that support multilingual learners, teacher trainers and trainer teachers.
“JAS Merah” yang dikatakan Bung Karno, bukanlah sebuah ungkapan yang tidak memiliki arti penting sama sekali dalam kehidupan. Kalimat itu merupakan alarm untuk kita agar bisa menjaga ingatan sejarah yang selama ini sering terabaikan. Terkadang sejarah hanya sebagai penghias mata pelajaran, mata kuliah, bahkan bagi sebagian orang, sejarah hanya sebagai “angin lalu”. Tidak salah jika seorang filsuf Jerman G.W.F. Hegel mengatakan “satu hal yang dapat dipelajari dalam sejarah, bahwa tak seorang pun dapat mempelajari sesuatu dari sejarah”. Artinya begitu banyak orang yang mengabaikan sejarah, padahal banyak yang bisa kita petik dari situ. Ungkapan Hegel adalah teguran, bahwa penting untuk mengkaji sejarah, jangan abai dengannya. Begitu pun dengan sejarah Pohuwato, banyak yang bisa dipelajari, mulai dari kejayaan masa lalunya, seperti hutan yang kaya akan damar, tanah yang kaya akan emas, sehingga menata Pohuwato kedepaan dengan mudah diimplementasikan, karena barometernya sudah tersedia, akan beda jika barometernya tidak tersedia.
In today’s modernized world, digital technology has taken the forefront in all aspects of society, including education. Students have access to numerous electronic devices, which has made online learning materials highly accessible. These technological impacts have blurred the distinction between formal and informal language learning methods. Informally learned English has lost proficiency when assessing student performance. Sizable research is necessary to study and understand the informal methods of language learning using technology. Enhancements and Limitations to ICT-Based Informal Language Learning: Emerging Research and Opportunities is a pivotal reference source that provides vital...
Buku ini adalah buku yang membahas tentang pendidikan karakter dalam kultur sekolah. Yang di dalamnya telah dijelaskan dengan secara rinci mengenai apa itu pendidikan karakter dan bagaimana penerapannya di sekolah, khususnya di Sekolah Dasar. Buku ini lahir dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis sejak pertama kali melakukan program Praktik Pengenalan Lapangan yang diselenggarakan oleh pihak Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Gorontalo. Kemudian buku ini juga memuat beberapa praktikpraktik penerapan Pendidikan Karakter yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang didesain sebaik mungkin melalui kultur sekolah. Semoga buku ini bisa menjadi referensi dan bisa memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan tentang pengimplementasian tentang Pendidikan Karakter khususnya di jenjang Sekolah Dasar.
Setelah Indonesia merdeka ada hal yang sering mengganggu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu masalah kedaulatan, persatuan dan karakter bangsa. Dalam konteks kedaulatan kita sering dihadapkan pada masalah seperti pemaksaan nilai global, intervensi politik dari luar negeri dan separatisme, individualisme, radikalisme, ketergantungan asing dan daya saing rendah, kemiskinan, kesenjangan sosial, penyebaran obat terlarang, perdagangan manusia dan korupsi, kolusi serta nepotisme (KKN), bencana alam, premanisme, provokasi negatif dan konflik horizontal, kejahatan siber, penyebaran virus komputer dan pencurian HAKI, intervensi proses peradilan serta multitafsir hukum. Dalam konteks persatu...
Memasuki abad ke-20 kajian ilmu keislaman menjadi era dibukanya pemikiran dari berbagai sudut pandang. Hal ini, didukung dari beberapa temuan-temuan baru sains nyata-nyata menantang doktrin dan gagasan-gagasan keagamaan klasik. Sehingga, responsnya pun beraneka rupa. Misalnya, beberapa kalangan mempertahankan doktrindoktrin tradisional, beberapa yang lain meninggalkan tradisi, dan beberapa lagi yang merumuskan kembali konsep keagamaan secara ilmiah. Seorang Ian G Barbour (2000) melalui empat tipologi dialog sains dan agama. Pertama, tipologi konflik, yakni hubungan antara sains dan agama tidak mungkin dipertemukan, bahkan terdapat permusuhan dan pertempuran hidup-mati. Tipologi kedua, indepe...
REVITALISASI TRADISI MENGANCANG DULANG DAN PEMBENTUKAN KESALEHAN PENULIS: Idail Uzmi Fitri Umami dan Muhammad Sobri Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-281-632-9 Terbit : Juli 2020 www.guepedia.com Sinopsis: Masyarakat dan kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak bisa dipisahkan dalam hal perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu budaya yang terdapat di Indonesia yang merupakan bentuk kearifan lokal setempat yaitu Mengancang Dulang. pada masyarakat suku Sasak Mengancang adalah kegiatan menjamu tamu dengan mengantarkan hidangan di atas nampan dimana dalam masyarakat sasak menyebutnya Dulang. Adapun masyarakat suku sasak menyebut orang yang mengantarkan dulang ter...
Judul : Kebudayaan dalam Lensa Sosiologi Penulis : Dr. Ferdy Kusno, M.Si Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 181 Halaman Cover : Soft Cover No. ISBN : 978-623-162-530-4 SINOPSIS Dalam lensa sosiologi, kebudayaan dipandang sebagai suatu sistem kompleks yang mencakup norma, nilai, simbol, dan pola-pola perilaku yang diwariskan dan dibagikan oleh anggota suatu masyarakat. Sosiologi kebudayaan memfokuskan perhatiannya pada bagaimana kebudayaan memengaruhi interaksi sosial, struktur masyarakat, dan pembentukan identitas individu. Kebudayaan Dalam lensa Sosiologi merupakan sebuah karya yang mendalam mengenai kebudayaan manusia dan bagaimana fenomena dapat dipahami melalui lensa sosiologi. Buku ini memba...
perilaku menabrak etika, moral dan hukum dari yang ringan sampai yang berat, kebiasaan mencontek pada saat ulangan atau ujian, kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, kekerasan di kalangan pelajar, menurunnya etos kerja, rendahnya rasa hormat terhadap orang tua dan guru, rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara, membudayanya ketidakjujuran, adanya rasa saling curiga dan benci di antara sesame, meminum minuman keras (mabuk-mabukan), pergaulan bebas, ngisap lem, gaya hidup hura-hura (hedonisme), penyalahgunaan obat-obat terlarang, maraknya geng pelajar dan geng motor, kekerasan (bullying) dan tindakan kriminal seperti pemalakan, penganiayaan, bahkan pembunuhan jelas menunjukkan...