You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Na Willa's days are spent happily in her little house in the alley, until, one day, Pak brings some news that will change her life forever... In this sequel to The Adventures of Na Willa (2019), our heroine Na Willa's days are still filled with excitement and simple joys: playing with her friends, reading new books, and singing along to the radio. And now Pak, her father, is back from sea! Pak takes Na Willa to school, goes for ice cream and paints the house. On the way home, I tell Pak all about my friends Asih, Eko and Endang. I tell him about Joko who speaks only Javanese, Gatot who never finishes his sentences, Sumi who cries every time she doesn't finish her colouring, and Sri who is always laughing at her. By the time I finish all these stories, Pak can't stop laughing. And while he rides, just like Mak, Pak loves to sing and make up his own songs. Mak often sings about the flowers in the garden - the roses and jasmine - but Pak makes up a song all about me and my friends. 'Willa, oh Willa, in her new school she has many friends! There is Gatot, Sumi, Ekoooo, Asih, Endang, Sriiiii, and Jokoooo!' Ahhhh, I love Pak's song.
Kumpulan cerpen Reda Gaudiamo ini ditulis dalam rentang waktu yang cukup panjang: dari akhir 1980-an hingga 2014. Warna dari masa ke masa cukup terasa pada beberapa cerpen. Tetap ada satu hal penting yang mengikat satu cerpen dengan cerpen yang lain: semua berkisah tentang keseharian, tentang hati, dan cinta manusia biasa. Reda Gaudiamo sudah suka menulis sejak SD, namun berani mengirimkan tulisannya ke media massa ketika zaman kuliah karena perlu tambahan uang jajan. Lulusan Sastra Prancis & Magister Komunikasi FISIP UI ini pernah bekerja di berbagai biro iklan dan media cetak, seperti Gadis, Mode, Hai, dan Cosmopolitan. Tahun 2008 - 2011, Reda menjadi publisher 7 majalah lifestyle Kompas Gramedia. Di waktu luangnya, ia giat bermusik, menyanyikan puisi Sapardi Djoko Damono bersama Ari Malibu dalam grup AriReda.
Dalam beberapa tahun terakhir, kajian terhadap sastra mengalami perkembangan yang signifikan, termasuk di dalamnya sastra anak. Hal ini tampaknya tak lepas dari kesadaran bahwa sastra anak menduduki posisi penting dalam upaya membentuk manusia berkepribadian unggul. Sastra anak menjadi medium apik dalam mengembangkan wawasan tentang kehidupan dan mentransfer nilai-nilai kepada anak dalam balutan keindahan bangun bahasa-ceritanya. Karena itu, menurut Nurgiyantoro, akhirnya timbul kesan bahwa pembelajaran sastra tidak lain adalah pembelajaran moral atau nilai-nilai. Indikasi perkembangan kajian sastra anak terlihat dari penelitian-penelitian sastra anak yang menggunakan perspektif baru, yang t...
The Owl at the Window is a dramatic, moving and funny memoir. An emotional, ultimately uplifting tale of loss and hope. 'Amazing and completely compelling...both funny and sad, and so moving, I couldn't put it down.' - Alison Steadman 'Devastatingly moving and hilarious in equal measure. I have laughed and cried during the reading of a single sentence.' - Caroline Quentin Winner of Best Memoir at the East Anglian Book Awards 'She is dead. She was here just now and she was alive. How can she suddenly be dead? People in history are dead. Old people are dead. Grandparents are dead. Other people are dead. Not people like me. Not this person. The person I was married to. Had a child with. Not the...
Semua orang mengira Gaby bahagia jadi kekasih Farrel, cowok keren dan sukses. Padahal bagaimana kelakuan Farrel di balik fi siknya yang menawan itu? Cowok egois! Selalu mengeluh setiap kali menemani Gaby melakukan urusan perempuan: ke salon, shopping, nonton fi lm drama. Farrel benar-benar tidak peduli dengan dunia Gaby. Sampai malam itu, Farrel melupakan ulang tahun Gaby. Sendirian Gaby meniup lilin black forest cake-nya dengan air mata menetes, membisikkan birthday wish-nya: Tuhan, satu kali dalam hidupnya, jadikan Farrel perempuan. Agar ia tahu bagaimana memahami perasaan perempuan. Hingga keesokan paginya Farrel terbangun dan tiba-tiba saja seluruh dunia memanggilnya PritÉ. Cowok yang cuma tahu mesin mobil itu kini harus berurusan dengan girlsÕ thing! Mini skirt kependekan, stoking robek, makeup luntur, kaki bengkak karena high heels, sampai soal menyerahkan virginity. Puncaknya, seorang eksekutif muda melamarnyaÉ Akankah Prita kembali menjadi Farrel? Menjadi gentleman yang lebih mengerti perempuan? Ataukah ia malah ketagihan dan menikmati peran barunya sebagai Pretty Prita, si cantik yang digilai para cowok? Bersiaplah untuk tergelak sampai menangis!
Genduk adalah sebuah fiksi yang diceritakan dengan gaya memoar. Berkisah tentang seorang bocah perempuan berumur sebelas tahun, yang tinggal di desa paling puncak Gunung Sindoro, Temanggung. Setting dibuat pada tahun 1970-an ketika petani tembakau sudah mulai mengolah tembakau yang masuk kualitas atas di dunia ini untuk dipasok ke pabrik-pabrik rokok. Genduk melakukan pencarian jati diri dan pencarian atas sosok ayah yang tidak pernah dilihatnya seumur hidup. Konflik terjadi ketika Genduk menemukan kenyataan mengenai ayah yang selama ini dirindukannya. Konflik pun bergulir terkait dengan permasalahan yang dialami oleh para petani. “Dalam novel ini warna lokal merupakan unsur penting dalam ...
Buku ini merekam dentam panggung musik dan detak diskusi literasi di pergelaran tahunan MocoSik Festival pada tahun 2018 di Yogyakarta. “Puisi itu Membuat saya bahagia. Saya mencoba membagi kebahagiaan dengan orang lain.” – Sapardi Djoko Damono, Penyair “Menulis adalah mencurahkan perasaan dengan terlebih dahulu direnungkan. Kata-kata akan berbicara lebih bila direnungkan dahulu: itu yang disebut sebagai proses kreatif.” – Seno Gumira Ajidarma, Prosais “Konser Festival MocoSik 2018 yang memadukan buku dengan lagu ini bagus. Kita mengajak semua anak-anak remaja untuk kembali ke buku. Giat dan gemar membaca buku. Dengan buku, kita akan tambah pengetahuan dan cepat mengingatnya. S...
Kumpulan 41 tulisan tentang apa saja yang menarik minat penulisnya: film seluloid, serangga dan buah-buahan, topi dan soda beku, baling-baling bambu, menunggu acara di televisi, piring terbang, dan terutama musik. Siapa yang pertama kali memakai istilah punk di Indonesia? Benarkah gamelan di luar angkasa bakal menarik perhatian alien? Siapa itu Sujud Kendang dan kenapa dia lucu? Adakah resep mujarab untuk mendaur ulang sebuah lagu? Budi Warsito mencari benang merah dari semua itu, merasa menemukan kode-kode, dan malah tersesat sendiri di dalamnya. Buku persembahan penerbit Banana #Banana
Buku ini terdiri dari tulisan orang-orang terkenal dan hebat yang menguraikan banyak hal tentang Pepeng. Uraian yang tidak hanya berupa testimoni, tetapi juga berbagai hal yang selama ini belum begitu banyak terungkap tentang Pepeng. … masyarakat luas akan dapat menikmatinya dalam arti memperoleh banyak manfaat dari inti sari tulisan yang menguraikan tentang seorang Pepeng. Sebuah buku berisi nilai-nilai kehidupan yang mampu mengajak siapa saja yang membacanya untuk belajar dan sekaligus berpikir. —Chappy Hakim, Marsekal (Purn) TNI Angkatan Udara Bahkan saat Tuhan mengujinya dengan penyakit, dia sanggup membuktikan hatinya lebih besar dari penyakitnya. Dia mampu menjadikan “kelemahan...
None