You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This is an open access book. Research and teaching activities in the fields of language, literature and culture are still being carried out even during the Covid -19 era that hit the world. It is undeniable that the results of research and learning of language, literature and culture at this time were a bit hindered because most activities were carried out from home. During the Covid-19 period, which started in early 2020, practically more activities were done at home. Likewise, institutions during the Covid-19 era were carried out online. For example, the Language Agency continues to carry out activities, but it is carried out online, such as online webinars that contribute to the wider com...
Buku Ceritaku Untuk Kamu berisi berbagai pengalaman-pengalaman kehidupan pribadi yang sangat variatif, yang dialami oleh dua puluh penulis, yang dapat diambil hikmahnya, yang menjadi salah satu alternatif bacaan, yang dapat memberikan motivasi, inovasi, pencerahan, bahkan hiburan. Antara lain terkait pengalaman masa remaja, masalah perjodohan, suka duka selama menempuh pendidikan dan bekerja, wirausaha, persahabatan, pengasuhan anak, kehidupan rumah tangga. Kisah-kisah dalam buku ini bukan hanya tentang pencapaian, pergulatan, perjuangan, canda, ketabahan, keberanian, harapan, atau kebahagiaan semata, juga akan dapat menemukan inspirasi, motivasi, dan pengertian baru yang akan membawa kehidupan yang lebih baik. Ada banyak pesan dalam setiap cerita yang bisa sebagai potret hidup yang memperlihatkan kompleksitas dan keindahan manusia. Cerita-cerita dari para penulis mengalir ke dalam pikiran dan hati dan mengajak pembaca menjelajahi liku-liku hidup yang tak terduga, peneguhan diri yang membanggakan, serta tempaan masalah hidup yang memperkuat jiwa dan memuat hikmah yang berharga. Bersiaplah untuk tersenyum, terharu, dan memperoleh pemahaman baru tentang kehidupan.
The cognitive concept of prominence is increasingly seen as key to understanding the organisation of grammar. This volume explores the encoding of prominence in languages from across the Austronesian family. The contributions show how prominence is relevant to understanding asymmetries at different levels of grammatical structure, from discourse and information structure to argument expression and socio-pragmatics. Moreover, common themes across contributions point to crosslinguistic tendencies that underpin the conventionalisation of communicative patterns for coordinating interlocutors' attention, and to points of departure for further crosslinguistic exploration of how grammatical asymmetries can be explained in terms of prominence.
None
Buku-buku linguistik telah banyak, namun buku linguistik subbidang fonologi masih terbatas, lebih-lebih yang membahas fonologi bahasa Indonesia, Jawa, dan bahasa Jawa Kuna. Yang membahas fonologi bahasa Jawa Kuna bahkan belum ada sama sekali. Buku berjudul Fonologi Bahasa Indonesia, Jawa, dan Jawa Kuna ini merupakan hasil revisi penelitian yang semula berjudul “Fonologi Bahasa Indonesia dan Nusantara” (Marsono, 2019) sebagai kelanjutan buku Fonetik (Marsono, 1986, 1989, 1993, 1999, 2006, 2008, 2013, 2017, 2018). Buku ini terbagi dalam empat bab, merupakan pengembangan dan revisi hasil penelitian yang penulis lakukan dalam beberapa tahap sebelumnya. Dari uraian pasangan minimal dalam bahasa Indonesia, Jawa, dan Jawa Kuna pembaca dapat mengetahui beban fungsional masing-masing fonem tersebut (apakah tinggi atau rendah) dalam ketiga bahasa tersebut. Dari uraian fonem vokal, konsonan, dan diftong beserta alofon-alofonnya dalam bahasa Indonesia, Jawa, dan Jawa Kuna pembaca dapat mengetahui khazanah fonem beserta realisasi alofon-alofonnya yang berbeda-beda menurut lingkungan distribusi dalam ketiga bahasa tersebut, proses morfofonemik, dan fonemiknya.
This book is about recurrent functions of applicative morphology not included in typologically-oriented definitions. Based on substantial cross-linguistic evidence, it challenges received wisdom on applicatives in several ways. First, in many of the surveyed languages, applicatives are the sole means to introduce a non-Actor semantic role into a clause. When there is an alternative way of expression, the applicative counterpart often has no valence-increasing effect on the targeted root. Second, applicative morphology can introduce constituents which are not syntactic objects and/or co-occur with obliques. Third, functions such as conveying aspectual nuances to the predicate (intensity, repe...
This volume presents the most wide-ranging treatment available today of the Malayo-Polynesian languages of Southeast Asia and their outliers, a group of more than 800 languages belonging to the wider Austronesian family. It brings together leading scholars and junior researchers to offer a comprehensive account of the historical relations, typological diversity, and varied sociolinguistic issues that characterize this group of languages, including current debates in their prehistories and descriptive priorities for future study. The book is divided into four parts. Part I deals with historical linguistics, including discussion of human genetics, archaeology, and cultural history. Chapters in...
Use of proper Indonesian language in the government of Yogyakarta Province; research report.
Kita Mulai Membuang Sampah pada Tempatnya Kepedulian terhadap lingkungan merupakan suatu ibadah yang dianjurkan oleh Islam. Dalam kaitannya tersebut adalah ibadah sosial. Sebuah ritual atau upaya seseorang untuk bermanfaat bagi kepentingan umum. Dalam kaidah Fikih, kita sering mendengar “Ibadah yang bermanfaat kepada orang lain/kepentingan umum lebih utama daripada ibadah yang manfaatnya hanya kepada diri sendiri. Ibadah sosial tidak hanya sebatas hubungan manusia dengan manusia. Lebih jauh adalah hubungan manusia dengan alam atau lingkungannya. Ketika seorang muslim membuang sampah di sungai (sembarangan) kemudian menimbulkan bencana banjir dan merugikan manusia yang lain, maka sejatinya ...
None