You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
The book addresses the issues of China’s soft power in Southeast Asia during the rise of China. This soft power includes Chinese language education and popular culture. With regard to Chinese education, prior to the rise of China, Chinese schools were catered to mainly overseas Chinese children. Non-Chinese seldom received Chinese education. However, the rise of China and the export of Confucius Institutes (CIs) changed the landscape as CIs are meant for the non-Chinese population as well. China’s educational soft power penetrated the larger non-Chinese community, making Chinese soft power more effective. Chinese popular culture has also infiltrated the non-Chinese population. Various ch...
Indonesian Manuscripts from the Islands of Java, Madura, Bali and Lombok discusses aspects of the long and impressive manuscript traditions of these islands, which share many aspects of manuscript production. Many hitherto unaddressed features of palm-leaf manuscripts are discussed here for the first time as well as elements of poetic texts, indications of mistakes, colophons and the calendrical information used in these manuscripts. All features discussed are explained with photographs. The introductory chapters offer insights into these traditions in a wider setting and the way researchers have studied them. This original and pioneering work also points out what topics needs further exploration to understand these manuscript traditions that use a variety of materials, languages, and scripts to a wider public.
[This book is written in Dual Language: English & Mandarin] This book is a collection of researches from the Taiwan Studies Project research team of Bina Nusantara University. This book consists of three parts. First, the relationship between Indonesia and Taiwan in the context of the New Southbound Policy. This part describes the collaboration scheme of the Taiwanese government, industry and high school in Indonesia to improve human resource competencies by providing scholarships for economically disadvantaged Indonesian students to study in Taiwan. It also illustrates the obstacles faced in implementing the New Southbound Policy in Indonesia due to the language and culture constraints of T...
Minority Stages: Sino-Indonesian Performance and Public Display offers intriguing new perspectives on historical and contemporary Sino-Indonesian performance. For the first time in a major study, this community’s diverse performance practices are brought together as a family of genres. Combining fieldwork with evidence from Indonesian, Chinese, and Dutch primary and secondary sources, Josh Stenberg takes a close look at Chinese Indonesian self-representation, covering genres from the Dutch colonial period to the present day. From glove puppets of Chinese origin in East Java and Hakka religious processions in West Kalimantan, to wartime political theatre on Sumatra and contemporary Sino-Sun...
The Puppetry for All Times Seminar held in September of 2013 in Ubud, Bali, was one of the most enchanting of events of its kind held anywhere in recent years. Its success revolved around the fantastic locale, the overwhelming response from performers as well as the paper presenters, and the generous support of Rumah Topengthe House of Masks and Puppets Setiadarma. In Puppetry for All Times, editor Ghulam-Sarwar Yousof offers a unique collection of papers presented at this weeklong seminar by academicians as well as performers of various traditions of Asian puppetry. The papers cover a wide range of interests and perspectives in puppetry and theater including history and tradition; heritage, preservation, and conversation; tradition and modernity; and digital puppetry and media. Puppetry for All Times recaps a key international event in the realm of puppet theater, marking the beginning of such endeavors as Rumah Topengs maiden academic publication.
Dalam buku ini, yang akan dijelaskan adalah metode dari Kisah Sutasoma. Karena ajarannya ini, memiliki hubungan erat dengan tradisi laku ngangsu-Kawruh, atau praktik spiritual individu (Kebathinan) yang telah menjadi tradisi merakyat di Jawa. Dimana Kayogiswaran adalah jalan menuju pengetahuan pada Atman yang adalah Adiyogi, sedangkan Kabodhisatwan adalah jalan menuju pencapaian pada Niratman, yang adalah Adibuddha. Ketika tercapainya Adibuddha (Jinalaya), maka Kitapun sama dengan jiwa Siwa yang bertubuhkan Buddha. Itulah maknanya, jika Siwabuddha itu, Kitalah sendiri! Ini sama dengan istilah Manunggaling Kawula Gusti, menyatukan Aku (Atman) dan Engkau (Niratman). Adanya idealisme Siwabuddha...
Buku Biologi Tanaman Hortikultura ini berisi tentang sejarah hortikultura mulai dari zaman Neolithicum sampai saat ini. Perkembangan cabang-cabang hortikultura yang berawal dari tiga cabang saja sampai berkembang menjadi banyak cabang pada zaman modern ini juga dibahas. Aspek biologi dari budi daya tanaman hortikultura, yang mencakup budi daya konvensional maupun perkembangannya menjadi budi daya modern seperti hidroponik dan vertikultura juga disajikan dengan ilustrasi yang menarik. Teknik-teknik manipulasi tanaman di tingkat gen, fisiologi, maupun morfologi untuk mendapatkan tanaman yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi, kesehatan, maupun estetika dibahas secara lengkap. Aspek perbanyakan t...
Buku “Dasar Fisiologi dan Molekuler Bioremediasi” ini lebih menekankan pada dasar biokimia atau fisiologi serta molekuler dari pencemar dan proses bioremediasinya, selain membahas tentang jenis-jenis pencemar, pencemaran, dan teknik-teknik bioremediasi dengan memanfatkan berbagai organisme. Perbedaan fisiologi dan molekuler proses bioremediasi dengan menggunakan berbagai organisme yang berbeda (mikroba, fungi, alga, dan tanaman) diuraikan dalam bab-bab buku ini. Buku ini berfokus pada aspek-aspek fisiologi, biokimia dan/atau molekuler yang mendasari proses pencemaran dan penghilangan/ pengubahan bahan pencemar. Penulisan buku ini bertujuan untuk memberikan sumber rujukan yang penting bagi peneliti, dosen, dan mahasiswa serta semua kalangan yang berminat dan memudahkan pembaca mendapatkan informasi tentang mekanisme fisiologi dan molekuler yang yang mendasari pencemaran/pengaruh pencemar serta proses bioremediasi. Diharapkan dengan pengetahuan tersebut akan membantu pembaca untuk mempraktikkan kegiatan bioremediasi atau bahkan mengembangkan teknik bioremediasi sesuai kondisi dan kebutuhannya.
Buku ini memiliki beberapa pembahasan, di antaranya mengenai sejarah perkembangan dan konsep dasar kultur jaringan tanaman, penggunaan media kultur, permasalahan yang sering muncul dalam tahapan kultur, propagasi mikro, kultur in vitro, fusi untuk mendapatkan anakan yang membawa karakter unggul dari induknya, dan pemanfaatan meristem untuk mendapatkan tanaman bebas virus.
Mengapa Siwabuddha disamakan Kawruh Budi? Kenapa Siwabuddha? Bukankah istilah Budi itu lebih mendekati pada paham Buddha? Ajaran Dharma, maupun praktik Budipekerti sudah pasti tentunya ada di semua agama. Kemudian, di setiap terjadinya peradaban bangsa manusia dimanapun, ini telah membentuk berbagai kesadarannya, berperilaku dari beragam ajaran dan sejarah agamanya yang meski tidak akan selalu sama. Pengaruh ini yang telah secara generasi atau terjadi turun-tumurun, maupun secara politik kerajaannya, berabad-abad mulai berakulturasi, lebur ke dalam tradisi pribumi Nusantara dulunya. Sebenarnya telah ada di berbagai ungkapan naskah-naskah Jawa kuna dulu, adalah prinsip yang sama dengan ungkap...