You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Isi buku adalah buku motivasi. Pertama-tama dipertanyakan apa impian Anda, baru bernalar, terus bagaiaman orang yang berkarakter, pelajari dan buatlah tim, lalu action.
Banyak orang, termasuk mungkin kita yang masih belum menerima kejadian tak menyenangkan di masa lalu, seperti di-bully, perceraian orangtua, kegagalan, dan lainnya. Kita hidup di masa sekarang, tapi membawa luka yang masih menganga. Hidup terasa sulit seperti sedang berjalan dengan rantai pemberat. Lalu, kita khawatir akan mengalami kejadian serupa atau yang lebih buruk di masa depan. Kita hidup hari ini, tapi pikiran ada di masa lalu dan masa depan. Sikap seperti ini bisa memengaruhi proses menentukan pilihan sikap di masa sekarang. Akhirnya berpengaruh juga ke masa depannya. Buku ini ditulis dengan tujuan untuk mengajak pembaca agar punya sudut pandang baru. Bahwa segala kejadian datangnya dari Allah. Ia sudah mengukur dengan tepat. Allah tidak pernah salah memilih pundak. Seberat apa pun kondisi masa lalu atau masa sekarang pasti ada hikmah kebaikan di dalamnya yang justru berguna untuk masa depan. Jika manusia mau merenung, ia akan paham hikmah di balik setiap kejadian.
"Jomblo dan mantan itu adalah sebuah fase di masa lalu. Tak perlu disesali. Gunakan pengalaman di masa lalu itu untuk menata di masa depan"
Setelah sang suami mengingatkan kembali Monika pada niatan untuk menempuh pendidikan lanjut, sebuah petualangan dimulai. Bukanlah sesuatu yang mudah bagi Monika memulainya. Terlebih putrinya masih berusia batita dan suami berkarier di Indonesia. Namun akhirnya, lagi-lagi sang suami yang menguatkan hati Monika untuk mendaftar ke berbagai universitas di luar negeri, mencari beasiswa, dan hijrah ke Eropa. Dalam buku Groningen Mom`s Journal, Monika berbagi catatan hariannya seputar berkuliah di luar negeri, kehidupan sebagai ibu dan istri, juga bertahan hidup di kota kecil di Belanda.
Manusia tempatnya alpa dan lupa. Teguran-Nya indah, terlebih saat manusia hijrah. Ya, hijrah ke Negeri Sakura telah membuka mata hati saya untuk menemukan hikmah perjalanan. Kata Rasulullah, hikmah adalah barang yang hilang milik orang beriman, di mana saja ia menemukannya, maka ambillah. Saat di Jepang, saya sekolah kehidupan. Ada tentang perjuangan, ketulusan, pengabdian, penerimaan. Saya dibuat takjub dengan apa yang ada. Jepang, darimu aku belajar, makna sesungguhnya dari kesabaran, juga diam tanpa membalas dendam. Lihat Nagasaki dan Hiroshima, keduanya kini tegak berdiri walau tertatih di awal. Perjuangan yang tak boleh kita hentikan. Kalian yang sedang berjuang, percayalah … Allah hanya sedang menguji keyakinan kalian akan pertolongan-Nya. Allah hanya ingin kalian yakin saja bahwa bersama Allah, semua akan baik-baik saja. Akiramenai! Terus melangkah, berserah, dan tak menyerah.
Iri dengan teman-teman seperjuangan yang sudah sukses lebih dulu? Iri dengan sahabat yang sudah menggapai impian terbaiknya? Atau, pernah terjebak dalam perbandingan tiada akhir dengan orang lain? Buku ini adalah jawabannya! "Seni Membandingkan Diri" akan mengajakmu pada sebuah perjalanan untuk memahami mengapa kita sering terjebak dalam perangkap perbandingan. Dengan bahasa yang sederhana dan kisah-kisah inspiratif, buku ini akan membantumu: Mengenali akar masalah: Mengapa kita begitu mudah tergoda untuk membandingkan diri dengan orang lain? Mengubah perspektif: Melihat perbandingan sebagai inspirasi untuk bertumbuh, bukan sebagai penghambat. Membangun kepercayaan diri: Mencintai diri sendiri apa adanya dan merayakan keunikanmu. Menemukan kebahagiaan sejati: Hidup dengan lebih fokus pada tujuan dan potensi diri. Buku ini bukan hanya sekadar bacaan biasa, tetapi juga panduan praktis yang akan mengubah cara pandangmu tentang diri sendiri, orang lain dan kehidupan, serta memandumu untuk menjadi diri sendiri yang better than yesterday.
Di Antara PENULIS: Melati Jewel ISBN: 978-602-443-971-2 Penerbit : Guepedia Publisher Ukuran : 14 x 21 cm Tebal : 124 halaman Sinopsis: Buku Di Antara merupakan kumpulan cerita pendek yang terinspirasi dari hal-hal kecil di sekitar kita. Buku ini mengisahkan tentang cerita cinta di antara dua orang kekasih, memaparkan bagaimana rasanya menyukai seseorang diam-diam, bagaimana cara melakukan pendekatan kepada lawan jenis, hingga perasaan ditolak dan patah hati. Cerita cinta di sini bukan hanya di antara dua orang berlawanan jenis, tetapi juga cinta di antara keluarga : ayah, ibu, dan saudara-saudara kita. Judul-judul yang dipilih juga sederhana, seperti Aku dan Kamu yang bercerita tentang kebersamaan tiap pagi dua orang kekasih yang bertetangga, Semangkuk Soto Ayam dan Segelas Rindu Malam yang bercerita tentang kerinduan seorang lelaki perantau kepada ibunya di kampung halaman, Potret Kaca dan Penantian yang bercerita tentang perjuangan seorang Kakak untuk menyatukan keluarganya, dan sebagainya. Dari hal-hal sederhana tersebut, ada banyak hal yang dikisahkan dalam kumpulan cerita ini. Email : guepedia@gmail•com WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys
Allah Ta’ala berfirman, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash [28]: 77) Perintah untuk beramal sholeh dan berbuat baik disebutkan berkali-kali dalam Alquran. Seseorang disebut sholih ketika ia telah bertakwa kepada Allah serta berbuat baik kepada sesama manusia. Sedang, seorang mukmin disebut muslih jika ia telah menyeru kepada kebaikan. Antologi...
Malam itu, kamu terduduk di depan laptop. Ada lintasan kenangan yang membuatmu tertawa dan dadamu sesak. Gambar senyum pada wajah ayah dan ibu membuat hatimu hangat dan bayangan keringat yang membasahi keningnya, membuat pipimu basah. Masa-masa itu, kala kamu masih dipapah dan diajari banyak pelajaran dasar tentang hidup, membuatmu ingin berterima kasih atas kebaikan mereka. Buku ini merupakan wujud dari rasa cinta seorang anak yang sulit mengungkapkan isi hatinya selain dengan kata-kata. Dirancang menjadi kumpulan kisah terbaik bersama ayah dan ibu yang dapat kita kenang bersama manis dan pahitnya. Selamat mengenang dan mengulang kembali kisah.
Kehidupan memang senda gurau, kerap melupakan kita dari apa yang seharusnya kita kejar. Kita sibuk mengejar sesuatu yang hanya memuaskan jasmani, tapi tidak memuaskan rohani. Kita sibuk dengan kesejahteraan fisik, tapi lupa kalau psikologis yang tenang juga kita butuhkan. Buku ini tidak bermaksud menyalahkan siapa pun, tidak pula untuk mengutuk zaman dan mereka-mereka yang membawa kemajuan teknologi. Buku ini semata-mata ingin mengajak kita semua agar kembali berkontemplasi, merenungkan kehidupan kita agar kita mau sedikit melambat, menikmati hidup dan merasakan nadi kehidupan. Selain itu, agar kita bisa mengerti kenapa Tuhan Maha Pemberi Karunia memberikan kita hidup.