You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
None
South-East Asia has developed rapidly as a tourist destination, but what are the effects of this growth upon the peoples of the region? How far is it possible to control the impact of tourism whilst also supporting the industry's role in the region's development? This book, first published in 1993, attempts to answer these questions by providing a critical analysis of the nature of tourism as it has developed in the area. It questions commonly held assumptions about tourism both from a western perspective and from the point of view of policy makers in the region. It explores central issues such as the impact of tourism on the environment, culture and the economy, placing it within an historical and political context in order to assess the implications of current developments. The contributors use case studies from a variety of countries on such aspects as the sex industry, dream holidays and rural handicrafts, assessing tourist perceptions, both domestic and international, and policy decisions. By taking a long-term perspective it should provoke thought on the ways to develop sustainable tourism for the future.
Kriya berakar dari nilai-nilai tradisi yang berkembang dalam kehidupan masyarakat lokal, sedangkan konsep-konsep seni murni dan desain bersumber pada pemahaman tradisi Barat. Misalnya, konsep seni rupa modern beserta pernak-perniknya, dihadirkan di Indonesia dengan merujuk ke Barat. Hal tersebut berpengaruh pada beberapa sistem pendidikan, budaya, kehidupan seni, dan teknologi di Indonesia. Munculnya karya kriya kontemporer merupakan penanda kehadiran Barat dalam pemikiran penciptaan karya-karya lokal. Karya kriya kontemporer tidak lagi diciptakan dengan acuan fungsi secara konvensional, tetapi memiliki idiom baru sebagai benda seni yang bertujuan untuk dipamerkan. Di dalamnya terjadi perubahan cara ungkap seniman kriya, yang selama ini bersifat representatif menjadi karya-karya presentasi. Beberapa karya kriya kontemporer hadir dalam bentuk-bentuk sindiran dan memparodikan kelaziman. Pakaian yang berubah menjadi benda pajang, miniatur benda-bendafungsional, dan parodi-parodi pada ragam hias tradisional, merupakan wujud perkembangan kriya tradisional menjadi kriya kontemporer.
Penelitian dalam dunia akademik dengan menggunakan perspektif feminisme telah mengalami perjalanan yang panjang, terutama di berbagai program studi di universitas-universitas di Indonesia. Meskipun gerakan feminisme di Indonesia mulai berkembang pesat sejak pertengahan tahun 1980-an dengan lahirnya organisasi-organisasi perempuan yang memperjuangkan kesamaan kesempatan antara laki-laki dan perempuan, dalam konteks akademik tulisan-tulisan juga muncul pada masa itu seiring dengan hadirnya para feminis yang juga merupakan akademisi. Buku ini mencoba menjelaskan dari sisi teoretis dan dalam praktik penelitian terkait dengan studi gender dan feminisme. Sebagian besar merupakan tulisan-tulisan ya...