You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
None
None
Kau pernah berkata akan indahnya malam. Dimana langit begitu cerah, dengan cahaya bulan menerangi. Kau juga pernah bercerita tentang indahnya bintang-bintang. Menggantung dengan indah di langit luas dan bercahaya begitu terang. Saat aku mulai memejamkan mata keindahan itu terasa sempurna. Sunyi, sepi yang selalu menelusuk masuk. Membuat damai seluruh hati. Cahaya kunang-kunang yang berkedip-kedip bak seperti lampu gemerlap diskotik. Semilir angin dan hembusan nafas selalu berirama. Suara jangkrik dan celotehan katak kali, seperti musik yang beralunan nada sangat indah. Begitu damai Aku teringat akan keindahan- keindahan itu. Namun setelah kepergianmu. Aku sudah tak percaya lagi akan indahnya malam. Bintang dan bulan tak pernah lagi ku jumpai. Bahkan kunang–kunang yang dulu selalu bertebaran, tak satupun terlihat cahaya indahnya. Hembusan angin malam sudah tak seirama. Begitu sesak saat ku bernafas. Suara jangkrik dan katak kali, sudah tak pernah ku dengar. Malam yang kini ku rasakan sempurna sepi. Yang dulu sepi itu menentramkan hati, sekarang perlahan-lahan membawaku mati.
Dalam rangka studi mengenai akses keadilan bagi perempuan, buku yang didasarkan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana akses keadilan bagi perempuan melalui proses persidangan yang diselenggarakan oleh institusi negara. Dalam perkara mana saja terdapat putusan pengadilan yang progresif dalam pemajuan hak perempuan, dan proses pengadilan seperti apa yang merugikan perempuan. Penelitian ini juga menelusuri bagaimana pengalaman perempuan dalam mencari keadilan dengan mengandalkan diri pada hukum negara, dan melalui proses peradilan negara. Dengan demikian dapat diketahui bagaimana perempuan diposisikan dan seksualitasnya dikonstruksi oleh hukum. Pengalaman perempuan dalam pencarian keadilan ini, telah menjawab berbagai pertanyaan yang ingin diketahui dalam penelitian.
Pemimpin inspiratif sangat dibutuhkan saat ini, karena akan semakin banyak anak bangsa yang dikemudian hari akan turut berperan sebagai agen perubahan yang siap memimpin dan secara tidak sadar mengubah pola mental bangsa menjadi lebih Kreatif dan Prestatif. Berangkat dari konsistensi kami dalam menampilan tokoh pengusaha, eksekutif, legislatif, professional, dan CEO dari berbagai latar belakang yang dilandasi komitmen untuk terus memberikan apresiasi kepada me-reka yang telah menebar inspirasi bagi bangsa dan negara, dengan tujuan melahirkan banyak pemimpin yang nantinya dapat ikut berkontibusi nyata terhadap pembangunan di tanah air. Hal ini tentunya dimulai dari sebuah langkah kecil yang terilhami oleh orang-orang hebat yang secara nyata telah sukses menjadi pemimpin dan menginspirasi banyak orang. Semoga dengan tampilnya para profil terbaik anak bangsa ini dapat dijadikan sebagai ajang untuk saling berbagi dan mengenal lebih dekat serta senantiasa menciptakan sinergi positif dalam menumbuh kembangkan pembangunan menuju masa depan Bangsa Indonesia yang lebih baik, serta tentunya menunjang program pemerintah dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia.
This compilation of translations of modern Indonesian literature originated as a series of class exercises performed by some of my students at Cornell University as a part of the advanced Indonesian language class during the years 1952-1955. The selections have now been compiled primarily for use in a course on Southeast Asian Literature in Translation, in an attempt to overcome, to some extent, the lack of available material. These are presented herewith in the hope that they may also be of interest to others concerned with, or interested in, comparative or Far Eastern literature. In addition to the selections translated by these students, several poems which Messrs. Burton Raffel and Nurdi...
Pemimpin inspiratif sangat dibutuhkan saat ini, karena akan semakin banyak anak bangsa yang dikemudian hari akan turut berperan sebagai agen perubahan yang siap memimpin dan secara tidak sadar mengubah pola mental bangsa menjadi lebih Kreatif dan Prestatif. Berangkat dari konsistensi kami dalam menampilan tokoh pengusaha, eksekutif, legislatif, professional, dan CEO dari berbagai latar belakang yang dilandasi komitmen untuk terus memberikan apresiasi kepada me-reka yang telah menebar inspirasi bagi bangsa dan negara, dengan tujuan melahirkan banyak pemimpin yang nantinya dapat ikut berkontibusi nyata terhadap pembangunan di tanah air. Hal ini tentunya dimulai dari sebuah langkah kecil yang terilhami oleh orang-orang hebat yang secara nyata telah sukses menjadi pemimpin dan menginspirasi banyak orang. Semoga dengan tampilnya para profil terbaik anak bangsa ini dapat dijadikan sebagai ajang untuk saling berbagi dan mengenal lebih dekat serta senantiasa menciptakan sinergi positif dalam menumbuh kembangkan pembangunan menuju masa depan Bangsa Indonesia yang lebih baik, serta tentunya menunjang program pemerintah dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia.
Para Gluver menyebutnya Kongres Bahagia. Namanya saja Kongres Bahagia, tidak ada muatan kesedihan, kegundahan, apalagi kegalauan di situ. Apalagi bicara politik. Tidak ada sama sekali.
Novel “Gaun Merah Jambu Amira 2” ini merupakan kelanjutan dari novel “Gaun Merah Jambu Amira”. Kekalahan Mirna dari Amira di Miss Fashion and Designer 2017 yang diselenggarakan di Jakarta setahun lalu tak menyurutkan semangatnya untuk mengalahkan Amira di Paris Model Contest 2018 yang dikemas dalam novel kelanjutannya ini. Paris Model Contest 2018 merupakan kontes paling bergengsi di dunia khusus diselenggarakan bagi para model dan designer junior untuk menapaki karir sebagai model sekaligus designer tersohor di Paris, Prancis. Baca kisah-kisah seru mereka berdua di dalam novel ini yang juga dibumbui dengan kelucuan-kelucuan Winarti alias Winarto yang bisa membuat Anda terhibur. Novel ini disajikan dalam sepuluh bab. Selamat membaca dan selamat terhibur!
Anisa melangkah gontai dalam kegelapan, dalam kesepian malam.... Tertatih - tatih mencari jalan pulang, hingga begitu sampai rumah, ia menceburkan diri di atas ranjang. Di paksanya iar matanya keluar, agar perasaan duka lara terpuaskan. Tapi tak ada! Tak ada setetespun air mata yang keluar. Yang ada hanyalah kepedihan yang terasa mengkoyak moyak hatinya.... Yang menghancur leburkan jiwanya......