You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Indonesia has been home to some of the most vibrant and complex developments in modern Islamic thought anywhere in the world. Nevertheless little is known or understood about these developments outside South East Asia. By considering the work of the leading Indonesian thinkers of the twentieth century, Michael Feener, an intellectual authority in the area, offers a cogent critique of this diverse and extensive literature and sheds light on the contemporary debates and the dynamics of Islamic reform. The book highlights the openness to, and creative manipulation of, diverse strands of international thought that have come to define Islamic intellectualism in modern Indonesia. This is an accessible and interpretive overview of the religious and social thought of the world's largest Muslim majority nation. As such it will be read by scholars of Islamic law and society, South East Asian studies and comparative law and jurisprudence.
Beragam persoalan dunia pendidikan di Tanah Air yang mengemuka beberapa tahun belakangan ini bagaikan ”puncak gunung es”, tampak sedikit di atas namun tersimpan banyak masalah besar di dasarnya. Banyaknya anak putus sekolah karena pendidikan mahal, carut-marut kurikulum, bangunan sekolah tak layak pakai, pungutan liar, hingga kecurangan dalam Ujian Nasional (UN) hanyalah sedikit dari sekian banyak masalah yang melilit. Persoalan-persoalan tersebut memerlukan penyelesaian secara mendasar, komprehensif, dan tidak instan. Penyelesaian itu pun memerlukan keterlibatan banyak pihak terkait, tidak hanya pemerintah melainkan juga para praktisi pendidikan seperti pengelola sekolah dan guru, para ...
In The Encoded Cirebon Mask: Materiality, Flow, and Meaning along Java’s Islamic Northwest Coast, Laurie Margot Ross situates masks and masked dancing in the Cirebon region of Java (Indonesia) as an original expression of Islam. This is a different view from that of many scholars, who argue that canonical prohibitions on fashioning idols and imagery prove that masks are mere relics of indigenous beliefs that Muslim travelers could not eradicate. Making use of archives, oral histories, and the performing objects themselves, Ross traces the mask’s trajectory from a popular entertainment in Cirebon—once a portal of global exchange—to a stimulus for establishing a deeper connection to God in late colonial Java, and eventual links to nationalism in post-independence Indonesia.
Sekolah Sukma Bangsa (SSB) yang dibangun untuk anak-anak korban bencana tsunami 2004 di Aceh merupakan salah satu wujud sumbangsih anak bangsa untuk saudara-saudara mereka yang terkena bencana. Dengan visi dan misi yang jelas dan terukur sedari awal, Sekolah Sukma Bangsa tumbuh menjadi sekolah bermutu yang perlahan namun pasti menjelma menjadi sekolah yang membentuk sikap-budaya nilai-nilai luhur. Buku Manajemen Sekolah Efektif ini merangkum bukan saja konsep-konsep dan teori dalam mengelola sekolah secara efektif, tetapi juga beragam pengalaman terbaik (best practice) Sekolah Sukma Bangsa dalam melaksanakannya. Sederet hal penting dibahas di sini, mulai dari strategi menciptakan visi, misi dan budaya sekolah, membangun sistem dan tim kerja, supervisi sekolah, hingga evaluasi manajemen dalam pengelolaan sekolah yang efektif. Cuplikan-cuplikan kisah pengalaman Sekolah Sukma Bangsa dan berbagai contoh formulir atau proposal serta dokumen penting statuta sekolah yang dilampirkan di bagian akhir membuat buku ini menjadi penting bagi siapa saja yang peduli pada mutu pendidikan secara umum di negeri ini.
On national education and its development in Indonesia; collection of articles.
“Sangat menarik! Buku ini memberikan rujukan dalil-dalil naqliyyah untuk hampir semua ketentuan di dalam UUD 1945. Dari buku ini, kita dapat menyimpulkan bahwa kandungan konstitusi kita adalah Islami. Ini berarti, Indonesia dengan dasar Pancasila dan UUD 1945 adalah negara yang Islami, tapi bukan negara Islam. Negara Islami secara resmi tidak menggunakan nama dan simbol Islam, tapi substansinya mengandung nilai-nilai Islam….”—Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, SH, Ketua Mahkamah Konstitusi RI “Pemahaman dan pengertian umat beragama terhadap isi Undang-Undang Dasar sangatlah penting untuk mengutuhkan kepribadian setiap warga negara sebagai warga bangsa yang religius. Dalam kehidupan sehari...
Para pemikir dan aktivis Islam politik meyakini bahwa pengorganisasian masyarakat Muslim Arab di Madinah pada masa Rasulullah saw dan Khulafair Rasyidun merupakan wujud Negara Islam. Keyakinan ini sejatinya lebih didasarkan pada pemahaman normatif-ideologis—ketimbang historis-sosiologis—atas sejarah Islam awal. Tak pelak, pemahaman ini menempatkan Negara Islam pada posisi sakral, bahkan dianggap tipe ideal bentuk negara yang wajib dibangun kembali oleh umat Islam dewasa ini. Buku ini menawarkan pandangan baru yang sangat kritis untuk menguji kesahihan keyakinan tersebut. Dengan pendekatan dan metode interpretasi historis-sosiologis, penulisnya memaparkan secara proporsional kontribusi Is...
Kurikulum tidak terlepas dari perubahan, sehingga selalu dikatakan setiap perubahan kurikulum selalu identik dengan pergantian Menteri. Namun, dalam hal kenyataannya, jika kurikulum tidak mengalami perubahan, maka kurikulum tidak akan mampu untuk menjawab tantangan zaman. Lebih-lebih lagi, setiap zaman yang dilewati manusia, menampilkan corak yang beragam dari tingkah laku anak didik.
Anaïs Nin, salah satu penulis perempuan Perancis-Amerika yang dianggap berpengaruh pada abad ke-20 pernah mengatakan, “Kita menulis untuk merasakan hidup dua kali; saat sebuah momen berlangsung dan saat menimbang masa yang telah lalu.” Namun Niin tampaknya melupakan satu hal, bahwa sebuah tulisan juga bisa mendahului zamannya. Ia bukan melulu soal saat ini atau kemarin. Ia bisa tentang besok. Ia bisa meramal dan menyentuh masa depan. Setidaknya, ia akan menjadi muasal harapan akan kelak yang masih kabur, asing atau tak terbayangkan. Karena itu sebuah tulisan bisa saja menyiratkan kekhawatiran atau optimisme, ketakutan atau semangat, kehilangan atau penemuan, kegelisahan atau kepastian, ...
Pendidikan Islam di Indonesia saat ini telah bertransformasi dengan berbagai capaiannya yang membanggakan. Namun di era Revolusi Industri 4.0 gaungnya masih belum setara dengan besarnya potensi umat Muslim itu sendiri. Potensi besar umat Islam belum mampu diberdayakan dan dikembangkan secara optimal melalui pendidikan Islam. Oleh sebab itu, perannya untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus peradaban umat manusia serta kemakmuran masyarakat masih terbatas. Mengutip pendapat Hamim Ilyas dalam buku Fikih Akbar (2018) kemajuan dan kesejahteraan umat Islam masih tertinggal dengan umat-umat beragama besar yang lain, seperti umat Kristen-Barat, Shinto-Jepang, Hindu-India, Buddha-Kor...