You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Karya tulis yang berjudul Maritim dan Lingkungan Hidup menawarkan pemahaman mendalam mengenai hubungan antara sektor maritim dan pelestarian lingkungan hidup, khususnya dalam konteks negara kepulauan seperti Indonesia. Laut bukan hanya sumber daya yang menyediakan berbagai manfaat ekonomi, tetapi juga ekosistem yang rentan dan membutuhkan perlindungan berkelanjutan. Buku ini menjelajahi keterkaitan antara pemanfaatan sumber daya laut, keberlanjutan lingkungan, serta dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir. Di dalam buku ini, pembaca akan diajak untuk menelusuri berbagai topik penting, mulai dari ekologi laut, konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan wilayah pesisir, hingga d...
Buku "Komunikasi Sosial dan Lintas Budaya" menawarkan wawasan mendalam mengenai interaksi komunikasi dalam konteks masyarakat yang beragam budaya. Dimulai dengan pengantar yang membahas pentingnya komunikasi sosial dan lintas budaya, buku ini mengeksplorasi berbagai teori komunikasi yang relevan, serta peran bahasa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan. Selain itu, buku ini menyoroti simbol, isyarat, dan makna yang terkandung dalam komunikasi, serta bagaimana perbedaan budaya memengaruhi cara individu berinteraksi baik secara antarpribadi maupun antar kelompok. Selanjutnya, pembaca akan diajak untuk memahami tantangan yang dihadapi dalam komunikasi dalam organisasi multikultural dan peran media dalam menjembatani komunikasi lintas budaya. Dengan fokus pada adaptasi dan integrasi, buku ini memberikan panduan praktis untuk menyelesaikan konflik lintas budaya secara efektif. Melalui pendekatan ini, diharapkan pembaca dapat mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik, serta membangun hubungan yang harmonis di tengah keragaman budaya yang ada.
Manfaat Dana Desa di Provinsi Sulawesi Tenggara
This is an open access book. The Unima International Conference on Social Sciences and Humanity (UNICSSH) 2022 was conducted on October, 11th – 13th 2022, at The Grand Kawanua International City, Manado, North Sulawesi, Indonesia. In 2022, Universitas Negeri Manado will host the Indonesian National Education Convention (KONASPI) X. Konaspi is a routine activity of the PPTKN which is held once every four years. The fourth industrial revolution (4.0) is marked by technological advances and supported by artificial intelligence that creates opportunities and challenges for the education system. University and vocational school graduates are facing a world transformed by technology which in tur...
This book explores the varying reactions to the political turmoil in Asia in the late 1990s by looking at external pressures from global actors (the IMF and US security policy), popular protests, the nature of the opposition, and elite coalition formation/dissolution at the highest levels of government.
Hampir tidak ada upaya serius para pemimpin partai politik era reformasi dewasa ini untuk membenahi diri. Para politisi partai justru makin melestarikan problematik struktural partai-partai dan “menikmati” situasi tidak sehat tersebut demi kelangsungan kekuasaan pribadi dan atau kelompok mereka sendiri. Kecenderungan serupa tampak pula dalam konteks sistem kepartaian, sehingga tidak jelas arah dan formatnya, apakah koheren dengan pilihan terhadap sistem pemerintahan, sistem perwakilan, dan sistem pemilu. Sementara itu pemilu-pemilu yang semakin bebas, demokratis, dan bahkan semakin langsung, cenderung menghasilkan sebagian wakil rakyat yang korup dan tidak bertanggung jawab. Buku ini tidak hanya membedah problematik partai politik, sistem kepartaian, pemilu, dan format keparlemenan serta kualitas kinerja legislatif yang dihasilkan oleh pemilu-pemilu era reformasi, melainkan juga merumuskan “peta jalan” perubahan politik yang perlu dilakukan ke depan agar sistem demokrasi pasca-Orde Baru benar-benar berorientasi pada kepentingan rakyat dan kolektifitas bangsa kita.
None
Three decades of authoritarian rule in Indonesia came to a sudden end in 1998. The collapse of the Soeharto regime was accompanied by massive economic decline, widespread rioting, communal conflict, and fears that the nation was approaching the brink of disintegration. Although the fall of Soeharto opened the way towards democratization, conditions were by no means propitious for political reform. This book asks how political reform could proceed despite such unpromising circumstances. It examines electoral and constitutional reform, the decentralization of a highly centralized regime, the gradual but incomplete withdrawal of the military from its deep political involvement, the launching of an anti-corruption campaign, and the achievement of peace in two provinces that had been devastated by communal violence and regional rebellion.