You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
“Perempuan yang bersuara merdu. Berpuluh-puluh tahun aku mengarungi samudra, aku tahu banyak cerita.” Sekejap aku melihat mata ultramarinnya berkilat. Lalu ia mengusapnya. “Oh, berada di tempat silau seperti ini membuat mataku pedih. Apa Tuan ingin tahu bagaimana aku mendapat mata ini?” Aku menunggu ceritanya. “Ayahku bertukar janji dengan siren.” “Siren yang di mitologi Yunani? Bagaimana bisa?” “Coba ceritakan, Tuan. Apa yang Tuan ketahui tentang perempuan bersuara merdu?” ------- Antologi ini memuat 14 cerpen. Setiap proses penulisannya dimulai dari sebuah warna. Seperti kehidupan, cerita-cerita ini akan memberikan warna dalam imajinasi para pembaca.
The initial years (126-145) of al-Manṣūr's reign presented several significant challenges to nascent ʿAbbāsid hegemony, and the resulting confrontations constitute the central focus of this section of Ṭabarī's Tarikh. After Abu Jafar succeeded his brother Abū Al-ʿabbās as caliph, the second of the ʿAbbāsid dynasty, he moved against his recalcitrant uncle, ʿAbd Allāh ibn ʿAlī, and against the potential threat that he perceived in the person of the commander in Khurasan, Abu Muslim. Eliminating the latter and containing the former freed the caliph to address a series of other onslaughts and insurrections. Starting with the year 144, however, Ṭabarī turned to this volume's p...
Selama membaca fiksi perjalanan ini, dengan banyak kilas maju mundur, saya merasa seperti Robert Langdon (simbolog fiktif itu). Saya suka genre petualangan dengan misteri, penafsiran tanda-tinanda, mencari benang merah, mengegas logika dan pengetahuan sejarah; dengan ritme yang cepat membuat deg-degan, diiringi subplot yang membuat saya memutar otak. Rasa ingin tahu adalah bahan bakarnya. Tak banyak kelit, tak runyam konflik, namun penuh duga-menduga, pencarian jawab atas teka-teki, dan olah gagasan. Ini penting bagi saya yang kadang tidak tahu pengetahuan sekolah dan pengalaman jalan-jalan itu hendak digunakan untuk apa bagi kehidupan, atau setidaknya melihat benang merah, rencana yang lebih besar. Inikah momen hierofani saya? (Jonathan Irene Sartika Dewi Max Dosen Sastra Inggris, Universitas Mulawarman, Samarinda)
Oleg Grabar, 'Michael Meinecke and His Last Book.' Thomas Leisten, 'Mashhad al-Nasr: Monuments of War and Victory in Medieval Islamic Art.' Jere L. Bacharach, 'Marwanid Umayyad Building Activities: Speculations on Patronage.' Nuha N.N. Khoury, 'The Meaning of the Great Mosque of Cordoba in the Tenth Century.' Nasser Rabbat, 'Al-Azhar Mosque: An Architectural Chronicle of Cairo's History.' Howyda N. Al-Harithy, 'The Complex of Sultan Hasan in Cairo: Reading between the Lines.' Michael Cooperson, 'Baghdad in Rhetoric and Narrative.' Aptullah Kuran, 'A Spatial Study of Three Ottoman Capitals: Bursa, Edirne, and Istanbul.' Filiz aĥman and Zeren Tanindi, 'Remarks on Some Manuscripts at the Topkapi Palace Treasury in the Context of Ottoman-Safavid Relations.' Yildirim Yavuz, 'The 1922-26 Restoration Project of the Masjid al-Aqsa by Mimar Kemalettin.' Anthony Welch, 'A Medieval Center of Learning in India: The Haus Khas in Delhi.' Alpay zdural, 'On Interlocking Similar or Corresponding Figures and Ornamental Patterns of Cubic Equations.'
Di buku pertamanya, Burung Besi Monika, Captain Monik bercerita tentang perjuangannya menjadi kapten dengan semangat tiga kali lebih banyak daripada pilot pria. Kini, dalam buku Hello, This Is Your Captain Speaking, Capt. Monik kembali dengan cerita-cerita pengalamannya sebagai pilot. Dia berbagi kejadian-kejadian menarik yang dihadapinya ketika bertugas, seperti bird strike, kapten keracunan makanan, bahkan ketika terbang tanpa satu orang pun penumpang, Capt. Monik juga bercerita tentang cara-cara pilot bertahan ketika dunia penerbangan terdampak pandemi. Kita dapat belajar banyak dari perjuangan Capt. Monik ketika melewati masa krisis yang menghantam dunia penerbangan. Kariernya tidak hany...
Islamic culture, which is still vigorous in spite of its great antiquity, set out to develop side by side a vision of the individual and of the universe, a philosophy and an art of living that can be seen in the impressive remains of its heritage that is an essential part of the whole of humankind's. Halted for a time by adverse historical conditions, this culture none the less found the strength within itself to re-emerge. Its fidelity to its roots does not prevent it from keeping up with the times and participating in contemporary forums and the stirring dialogue of cultures. This series of volumes on the manifold facets of Islamic culture is intended to acquaint a very wide public with su...
Klub Jurnalistik Matapena harus memiliki minimal tiga anggota baru agar tidak dibubarkan oleh pihak sekolah. Setelah berkutat dengan berbagai strategi, Mayra mendaftar sebagai School Crew di Snoop. Ia berharap namanya yang tercantum di halaman khusus anak muda Batavia Pos itu akan menarik calon anggota baru Matapena. Padahal, Mayra sudah kelas XII. Ia harus kucing-kucingan dengan Kak Sonya agar bisa tetap liputan dan berkontribusi menulis. Namun nilai-nilainya jadi turun, persahabatannya dengan Arin dan Yumi terganggu, dan yang paling ia benci: editornya di Snoop, Rig, terus menagih naskah layaknya rentenir. Menjelang penutupan pendaftaran, aksi publisitas Mayra itu makin membuat semua hal dalam kehidupannya berantakan. Dengan segala konflik yang terjadi, Mayra akhirnya mempertanyakan diri sendiri. Apa sih yang sebenarnya dia cari?
The initial years (126-145) of al-Manṣūr's reign presented several significant challenges to nascent ʿAbbāsid hegemony, and the resulting confrontations constitute the central focus of this section of Ṭabarī's Tarikh. After Abu Jafar succeeded his brother Abū Al-ʿabbās as caliph, the second of the ʿAbbāsid dynasty, he moved against his recalcitrant uncle, ʿAbd Allāh ibn ʿAlī, and against the potential threat that he perceived in the person of the commander in Khurasan, Abu Muslim. Eliminating the latter and containing the former freed the caliph to address a series of other onslaughts and insurrections. Starting with the year 144, however, Ṭabarī turned to this volume's p...