You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku ini berjudul Astronomi Islam yang merupakan Book Chapter, yaitu kumpulan artikel yang ditulis oleh para pakar di bidangnya masing-masing. Secara umum isi dan konstruksi dalam book chapter ini berisi pembahasan-pembahasan terkait Astronomi ISlam, seperti masalah hisab rukyat, awal bulan dankalender, observatorium, waktu subuh, dan lain sebagainya.
Berbicara astronomi era Ottoman (‘Utsmani), tokoh yang tidak bisa dilupakan adalah Taqiyyuddin ar-Rashid (w. 993 H/1584 M) dengan “Observatorium Istanbul”nya. Dalam sejarah tokoh astronomi ini memiliki kontribusi besar dalam bidang astronomi dan observatorium, karya dan kontribusinya (di antaranya dalam bentuk instrumen astronomi) merupakan warisan berharga umat Islam hari ini. Observatorium Istanbul sendiri, betapapun keberadaannya teramat singkat. Namun, memberi pengaruh besar bagi perkembangan riset astronomi dunia. Dalam sejarah tercatat Observatorium Istanbul merupakan observatorium terakhir dalam sejarah dan peradaban Islam yang memberi pengaruh signifikan dalam perkembangan astronomi dan observatorium era modern.
Buku berjudul “Rihlah Intelektual (Catatan, Esai, dan Kenangan 10 Hari di Cairo)” ini merupakan rangkuman perjalanan intelektual penulis selama 10 hari di Cairo. Seperti tampak dari judulnya, buku ini merupakan kompilasi catatan perjalanan, esai ilmiah, dan kenangan selama sepuluh hari di Cairo. Keberangkatan penulis ke Cairo merupakan program riset kolaboratif internasional Kementerian Agama RI, yaitu riset naskah-naskah ilmu falak abad ke-9 H/15 M di Cairo. Tim riset terdiri dari tiga orang yaitu Prof. Dr. Abdul Ghofur, MA (UIN Walisongo Semarang, sebagai ketua tim), Dr. Muh. Arif Royani, MA (anggota, dari UIN Walisongo Semarang), dan penulis sendiri, anggota, dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Pelaksanaan riset sendiri dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama (penulis sendiri) pada bulan September 2024 M, sedangkan tahap kedua (Prof. Dr. Abdul Ghofur, MA dan Dr. Muh. Arif Royani, MA) pada bulan Oktober 2024 M.
Stellarium dan Google Earth merupakan sebiah aplikasi yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan, baik pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, dan terutama bagi pengkaji astronomi. Pada Aplikasi Stellarium, pengguna dapat dengan mudah mensimulasikan bentuk dan pergerakan benda langit, selain Stellarium dapat menjadi gambaran visual sebagai informasi kepada masyarakat tentang masuknya awal bulan hijriyah dan waktu salat. Demikian pula dengan aplikasi Google Earth, aplikasi ini dapat dimanfaatkan selain untuk mengetahui letak suatu daerah secara goegrafis, Google Earth juga dapat mensimulasikan arah kiblat suatu tempat. hal ini sangat berperan dalam menunjukkan gambaran arah kiblat kepada jamaah agar tidak ada lagi keraguan dalam kesalahan menghadap kiblat saat beribadah salat. Buku ini memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam memahami bagian dan cara - cara dalam menggunakan Stellarium dan Google Earth terutama dalam hal visualisasi kebutuhan Ibadah.
Pesan Pesan Kesalihan Hari Raya Idul Adha. Buku yang ditangan saudara ini merupakan materi-materi Khutbah Idul Adha yang disampaikan pada pelaksanaan Shalat Idul Adha di Malaysia dan Indonesia. Tentunya, buku ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca, terkait pesan-pesan kesalihan yang diperoleh dari hari raya Idul Adha. Kami ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua orang yang terlibat atas dukungannya. Perhatian khusus diberikan kepada rekan-rekan penulis yang terlibat dalam penyusunan buku ini, serta teman-teman profesional seperti dosen maupun komunitas studi keagamaan atau majelis taklim
Penulisan buku ini kami lakukan dalam rangka mengenang kembalinya M.Nur Rizali ke haribaan Illahi Robbi 11 November 2011 yang lalu, sembari mengenang sejarah perjalanan dan perjuangan hidup almarhum yang telah meninggalkan 11 anak (4 laki-laki dan 7 perempuan). Firman Allah dalam surah Yusuf ayat 111 yang artinya "Sungguh pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mmpunyai akal" dari kajian itu jualah mendorong kami, menulis buku ini yang memuat kisah perjalanan hidup H.M. Nur Riali,S.H.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui biografi dan kontribusi Syaikh ‘Abd ar-Rauf Singkil dalam bidang Ilmu Falak. Pada penelitian ini target yang diharapkan adalah mendapatkan gambaran isi naskah “Risalah fi at-Taqwim” karya Syaikh ‘Abd ar-Rauf Singkil, yang mana naskah ini terbilang langka. Selain itu, seperti diketahui, Syaikh ‘Abd ar-Rauf Singkil adalah tokoh populer di bidang tasawuf dimana karya-karyanya telah banyak di kaji dan dipelajari khususnya di Indonesia dan Asia Tenggara. Namun khusus dalam bidang ilmu falak, tampaknya karyanya yang berjudul “Risalah fi at-Taqwim” ini belum banyak dikaji oleh para peneliti naskah dan pengkaji sejarah Islam Nusantara. Secara umum, penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) melakukan persiapan terhadap penelitian yang akan dilaksanakan, (2) menyiapkan naskah “Risalah fi at-Taqwim” karya Syaikh ‘Abd ar-Rauf Singkil yang merupakan fokus utama penelitian, dan (3) menganalisis naskah yang meliputi biografi pengarang, perkembangan ilmu falak, dan analisis isi naskah (tahqiq).
Adapun buku yang berjudul “Khazanah Ilmu Falak Aceh (Sejarah, Naskah, Tokoh) ini mengulas secara singkat tentang tradisi ilmu falak yang berkembang di Aceh. Buku ini memang secara khusus membahas dan memotret khazanah ilmu falak yang ada di Aceh baik dari segi
Buku ini membahas tentang literatus2 ilmu falak yang ditulis oleh tokoh-tokoh (ulama) nusantara, yaitu dalam aspek anotasi dan biografi intelektual penulisnya. Selain itu juga dibahas tentang transmisi perkembangan ilmu falak dari timur Tengah ke Nusantara. Seperti dimaklumi,tokoh2 dan pelajar nusantara dahulu punya tradisi berangkat Haji dan sekaligus menuntut ilmu ke Haramain (Mekah-Madinah). Ilmu-ilmu yang dipelajari di dua tanah mulia ini bukan hanya ilmu2 agama, namun juga ilmu2 eksakta khususnya matematika dan astronomi (ilmu Falak). Ilmu Falak tampaknya adalah yang paling menarik dan dominan dipelajari oleh tokoh2 Nusntara setelah fikih dan akidah. Beberapa tokoh yang karya2 falaknya dibahas dalam buku ini antara lain: Ahmad Khatib Minangkabau (w.1334/1915), Thahir Jalaluddin (w. 1376/1956), Saadoe'ddin Djambek (w.1397/1977) Wardan Diponongrat (w.1411/1991) dan lain-lain.