You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This book constitutes a through refereed proceedings of the International Conference on Economics, Management, Accounting and Business - 2018, held on October, 8-9, 2018 at Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, Indonesia. The conference was organized by Faculty of Economics and Business Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. The 74 full papers presented were carefully reviewed and selected from 152 submissions. The scope of the paper includes the followings: Management, Economics/Sharia Economics, Accounting/Sharia Accounting, Taxation, Digital Technology, Human Resource Management, Marketing, Financial, Banking/Sharia Banking, Education (Economics, Accounting), Assurance/Assurance Sharia, Actuaria, Information Technology, Agricultural Economic, Entrepreneurship Technology, Business/Entrepreneurship, Internet Marketing/e-Business.
PENGERTIAN SEJARAH secara etimologi berasal dari kata Arab syajarah berarti “pohon”. Dalam bahasa Inggris istilah sejarah yakni history artinya pengetahuan mengenai gejala alam, terkhusus pada manusia yang sifatnya kronologis. Kemudian, pengetahuan sama yang tidak kronologis dengan istilah science.1 Maka bisa dipahami sejarah merupakan aktifitas manusia yang berkaitan dengan kejadian dan tersusun secara kronologis. Definisi sejarah juga bisa diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang berikhtiar dalam memaparkan fenomena hidup dan terjadi suatu perubahan disebabkan adanya hubungan manusia dengan masyarakat. 2 Definisi lain dari sejarah ialah susunan dari rangkaian peristiwa masa lalu dari semua pengalaman manusia.3 Berdasarkan berbagai definisi sejarah tersebut maka di rumuskan sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha menjelaskan mengenai peristiwa yang lampau manusia dan tersusun secara kronologis dijadikan sebagai pembelajaran untuk manusia sekarang dan yang akan datang. Maka berdasarkan hal itulah sejarah dinyatakan sebagai guru yang paling bijaksana
This edited collection challenges the common preoccupation with knowledge acquisition and academic achievement by comparing the aims and cultural beliefs which drive education in different countries throughout the world. Through case studies from countries in Asia, Latin America, Africa, and Europe, the authors present how education can be approached holistically to foster student happiness and well-being. The book illustrates wide-ranging interpretations of what it means to provide a "good education," and how student-centered, holistic approaches to learning can be effective in promoting creativity, tolerance, student well-being, and an appreciation of environmental and societal responsibil...
Penulis : Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, Ajraini Nazli, Najmuddin Saifullah, Monica Wahyu Utami, AR Sugeng Riadi, Muhammad Qorib, Firdaus, Abdul Rahman Cemda, Muhammad Hidayat, Zailani, Zulfi Amri, Singgih Prana Putra, Marataon Ritonga, Abu Yazid Raisal, Rosynanda Nur Fauziah, Mega Sukma. Tebal : viii + 208 halaman Sampul : Soft doff ISBN : 978-623-8091-43-0 Versi Ebook : – Kategori : Astronomi Tahun terbit : 2023 Penerbit : Bildung Sinopsis: Buku ini berisikan kumpulan artikel dari berbagai penulis yang concern dengan astronomi Islam. Buku ini merupakan buku ke-2, yaitu kumpulan artikel yang ditulis oleh para pakar di bidangnya masing-masing. Secara umum isi dan konstruksi dalam buku ini berisi pembahasan penelitian terkait astronomi Islam, seperti Arah Kiblat, Waktu Shalat, Kalender Islam Global, Astronomi, dan lain-lain.
buku “Panduan Penulisan Skripsi FAI UMSU” dengan tujuan penyeragaman teknis penulisan. Selain itu, hal ini dilakukan untuk mencapai efektivitas penyelenggaraan pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Buku ini berjudul Astronomi Islam yang merupakan Book Chapter, yaitu kumpulan artikel yang ditulis oleh para pakar di bidangnya masing-masing. Secara umum isi dan konstruksi dalam book chapter ini berisi pembahasan-pembahasan terkait Astronomi ISlam, seperti masalah hisab rukyat, awal bulan dankalender, observatorium, waktu subuh, dan lain sebagainya.
Buku Ajar Al Islam Kemuhammadiyahan II menjadi arah dan pedoman bagi seluruh mahasiswa maupun dosen yang mengajar mata kuliah Al Islam Kemuhammadiyahan dalam merencanakan, melaksanakan kegiatan perkuliahan dengan merujuk pada paham Keislaman sesuai dengan Manhaj Pemikiran Muhammadiyah. Kajian dalam Buku Ajar ini sangat sesuai dengan arah tarjih dari Muhammadiyah yang bisa dipelajari dan menjadi kajian yang bagus dalam pemikiran dan konteks hukum dalam pembelajaran di tingkat Perguruan Tinggi, Buku Ajar ini meliputi kajian Ibadah, Thaharah, Wudhu, Tayamum, Mandi Junub, Hadats, Najis, Shalat, Ibadah Maliah, Munakahat, Akhlak dalam Islam. Serta Hadirnya Buku Ajar ini diharapkan sebagai salah satu upaya dalam menanamkan pemahaman keislaman kepada mahasiswa baik pada aspek Aqidah, Ibadah, Akhlak, Kemuhammadiyahan, dan Keislaman pada umumnya, selain itu dengan hadirnya Buku Ajar Al Islam Kemuhammadiyahan II ini dapat memperkaya khasanah keilmuan bagi para dosen dan mahasiswa
Penulisan buku ini kami lakukan dalam rangka mengenang kembalinya M.Nur Rizali ke haribaan Illahi Robbi 11 November 2011 yang lalu, sembari mengenang sejarah perjalanan dan perjuangan hidup almarhum yang telah meninggalkan 11 anak (4 laki-laki dan 7 perempuan). Firman Allah dalam surah Yusuf ayat 111 yang artinya "Sungguh pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mmpunyai akal" dari kajian itu jualah mendorong kami, menulis buku ini yang memuat kisah perjalanan hidup H.M. Nur Riali,S.H.
Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang prulalistik adalah multikulturalisme, yaitu sebuah ideologi yang mengakui perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual maupun secara kebudayaan. Bangunan Indonesia adalah sebuah "masyarakat multikultural Indonesia" dari tatanan kehidupan yang bercorak "masyarakat majemuk" (plural society). Sehingga, corak masyarakat Indonesia yang bhinneka tunggal ika bukan lagi keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaannya saja, tetapi keanekaragaman kebudayaan yang ada dalam masyarakat Indonesia. Model multikulturalisme ini sebenarnya telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam mendesain apa yang dinamakan sebagai kebudayaan bangsa, sebagaimana yang terungkap dalam penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi: "kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah" (Khaer, 2014).