You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Lima buku Seri Cinta Hindu tentang kisah-kisah rohani Hindu untuk anak-anak, yaitu 1) Kekalahan Hiranyakasipu; 2) Menyadarkan Ular Kaliya; 3) Keyakinan Arjuna; 4) Reinkarnasi Dewi Amba; 5) Perjalanan Moksha Mpu Kuturan.
'NDiaye is a hypnotic storyteller with an unflinching understanding of the rock-bottom reality of most people's life.' New York Times ' One of France's most exciting prose stylists.' The Guardian. Obsessed by her encounters with the mysterious green women, and haunted by the Garonne River, a nameless narrator seeks them out in La Roele, Paris, Marseille, and Ouagadougou. Each encounter reveals different aspects of the women; real or imagined, dead or alive, seductive or suicidal, driving the narrator deeper into her obsession, in this unsettling exploration of identity, memory and paranoia. Self Portrait in Green is the multi-prize winning, Marie NDiaye's brilliant subversion of the memoir. Written in diary entries, with lyrical prose and dreamlike imagery, we start with and return to the river, which mirrors the narrative by posing more questions than it answers.
Lima buku Seri Cinta Hindu tentang kisah-kisah rohani Hindu untuk anak-anak, yaitu 1) Kekalahan Hiranyakasipu; 2) Menyadarkan Ular Kaliya; 3) Keyakinan Arjuna; 4) Reinkarnasi Dewi Amba; 5) Perjalanan Moksha Mpu Kuturan.
Lima buku Seri Cinta Hindu tentang kisah-kisah rohani Hindu untuk anak-anak, yaitu 1) Kekalahan Hiranyakasipu; 2) Menyadarkan Ular Kaliya; 3) Keyakinan Arjuna; 4) Reinkarnasi Dewi Amba; 5) Perjalanan Moksha Mpu Kuturan.
Lima buku Seri Cinta Hindu tentang kisah-kisah rohani Hindu untuk anak-anak, yaitu 1) Kekalahan Hiranyakasipu; 2) Menyadarkan Ular Kaliya; 3) Keyakinan Arjuna; 4) Reinkarnasi Dewi Amba; 5) Perjalanan Moksha Mpu Kuturan.
Lima buku Seri Cinta Hindu tentang kisah-kisah rohani Hindu untuk anak-anak, yaitu 1) Kekalahan Hiranyakasipu; 2) Menyadarkan Ular Kaliya; 3) Keyakinan Arjuna; 4) Reinkarnasi Dewi Amba; 5) Perjalanan Moksha Mpu Kuturan.
Pasraman adalah lembaga pendidikan keagamaan Hindu khas Nusantara yang tidak dapat ditemukan dimanapun di dunia. Secara historis, keberadaan pasraman berasal dari kata “ashram” yang berarti asrama tempat tinggal pada guru dan murid-muridnya. Pasraman dengan sejarahnya yang begitu panjang telah semakin menyesuaikan dengan perkembangan kekinian dengan keberadaan regulasi-regulasi dari Kementerian Agama. Pascakeluarnya Peraturan Menteri Agama (PMA) Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Widyalaya sebagai dasar hukum lembaga pendidikan umum bercirikan agama pada awal 2024. Sebanyak 105 pasraman formal beralih bentuk menjadi widyalaya sesuai kebijakan Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI. Namun demikian, keberadaan pasraman yang berpayung pada PMA Nomor 56 Tahun 2014 harus tetap eksis dan diperhatikan sebagai upaya mewujudkan lembaga pendidikan yang mampu melahirkan para ahli agama Hindu di Indonesia. Keberadaan pasraman harus tetap eksis dan hidup di tengah-tengah masyarakat sebagai tempat susastra Veda itu dipelajari dan dikumandangkan.
Buku ini berbeda dengan buku filsafat hukum pada umumnya, jika buku filsafat hukum cenderung memusatkan perhatian pada filsafat hukum barat melainkan juga mengajak pembaca bertamasya menikmati filsafat hukum Timur (Cina dan India), filsafat Islam, dan pemikiran pemikir hukum Indonesia. Tidak hanya itu, buku ini lebih jauh menyentuh isu terkini berkaitandengan realitas virtual yang menjadi tantangan filsafat hukum masa depan. Edisi kedua buku ini merupakan penyempurnaan dari edisi sebelumnya. Dalam edisi ini, diperkaya dengan ditambahkannya bab penalaran dan penemuan hukum. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup #Kencana
About Trees considers our relationship with language, landscape, perception, and memory in the Anthropocene. The book includes texts and artwork by a stellar line up of contributors including Jorge Luis Borges, Andrea Bowers, Ursula K. Le Guin, Ada Lovelace and dozens of others. Holten was artist in residence at Buro BDP. While working on the book she created an alphabet and used it to make a new typeface called Trees. She also made a series of limited edition offset prints based on her Tree Drawings.
Originally published in 2011, The Mosquito Bite Author is the seventh novel by the acclaimed Turkish author Barış Bıçakçı. It follows the daily life of an aspiring novelist, Cemil, in the months after he submits his manuscript to a publisher in Istanbul. Living in an unremarkable apartment complex in the outskirts of Ankara, Cemil spends his days going on walks, cooking for his wife, repairing leaks in his neighbor’s bathroom, and having elaborate imaginary conversations in his head with his potential editor about the meaning of life and art. Uncertain of whether his manuscript will be accepted, Cemil wavers between thoughtful meditations on the origin of the universe and the trajectory of political literature in Turkey, panic over his own worth as a writer, and incredulity toward the objects that make up his quiet world in the Ankara suburbs.