You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Mencintai seseorang selayaknya filosofi bunga matahari. Iya, mungkin banyak yang mencintai seseorang dengan tulus tapi meyakinkan seseorang yang memiliki trauma dengan perniakahan bahkan dengan pekerjaan yang sama dengan mantn suaminya membuat dia selalu terbayang-bayang dengan ketakutan itu. Berulang kali meyakinkannya, bahwa perasaan itu bukanlah rasa IBA semata. Melainkan rasa sayang. Alzya tertawa kosong "Sayang? Kamu tidak kenal siapa Saya! " "Saya akan punya waktu yang panjang InsyaaAllah untuk mengenal kamu setelah Halal" ucap Aksa percaya diri "Saya tidak butuh belas kasihan kamu, Kapten Adhyaksa yang terhormat" "Saya tidak memiliki rasa kasihan sama kamu Alzya, saya tulus sayang sama kamu. Dan Saya ingin menjadikan kamu istri saya. Percaya dengan saya, Alzya.." Akankah takdir Tuhan dapat meyatukan ketulusan cinta Adhyaksa pada Alzya?
Tidak semua Tentara menikah dengan yang bersneli putih, stetoskop selalu tersemat di leher mereka. Yang di inginkan Lettu Aldzi ialah yang bisa menjadi Madrasah pertama anak-anaknya, sekalipun perempuan itu hanyalah lulusan SMA tidak masalah. Dan pertemuan yang tidak sengaja di Bandara menjadi awal kisah prajurit marinir yang memiliki Panggilan “Hantu Laut Baret Ungu” dan seorang Ibu guru muda yang memakai pakaian Syar’i. “Saya Avanindra Aldzi Pradita tidak bisa berjanji untuk tidak membuat putri bapak menangis tetapi saya akan berusaha untuk selalu membuat putri bapak bahagia hidup dengan saya hingga maut memisahkan, Izza.. Kamu tidak perlu menjadi perempuan yang sempurna untuk mend...
Bagaimana menurutmu kalau kamu dijodohkan dengan laki-laki yang memiliki pekerjaan yang sangat kamu benci? Mengkitui serentetan persyaratan yang ribet hanya karena akan menikah dengan mereka. Dziya adalah Gadis yang sangat membenci profesi Abdinegara, profesi yang sangat dibencinya. Dan parahnya dia harus terjebak perjodohan dengan laki-laki kaku, dingin dan judes dalam ikatan sekali seumur hidup Bagaimana menurutmu? Apakah Dziya bisa menerima profesi suaminya yang sangat dibencinya? Atau memilih menjalani takdir yang sudah ditakdirkan Allah dilauhul mahfudz?
Buku ini merupakan buku bunga rampai, buku ini membahas tentang: Pemanfaatan Sirih Hijau Dan Jeruk Nipis Sebagai Hand Sanitizer Guna Pencegahan Penularan Covid-19 Di Desa Pontang; Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan-Jember Terhadap Kesehatan ; Edukasi Gerakan Produktif Dan Hidup Sehat Pasca Pandemi Covid -19 Di Desa Klompangan; Sosialiasi Perilaku Hidup Sehat Dikalangan Remaja Kekinian Dalam Pembangunan Kesehatan Di Era Endemi Covid-19; Edukasi Pemanfaatan Dan Pembuatan Bunga Telang (Clitoria Ternatea L) Sebagai Produk Minuman Herbal Peningkat Imunitas; Pelatihan Pembuatan Produk Lulur Kulit Jeruk Bagi Pemilik Usaha Kecantikan Dan Remaja Putri Desa Mundurejo Serta Uji Hedonik Produk; Teknologi Pembuatan Lulur Biji Buah Pepaya Dalam Upaya Peningkatan Umkm Desa Ledokombo; Upaya Pemberdayaan Masyarakat Desa Panti Dalam Optimalisasi Potensi Alam Dan Hidup Sehat Pasca Pandemi Covid-19; Edukasi Dan Pelatihan Pembuatan Serbuk Sari Jahe Instan Sebagai Peningkat Imun Pasca Covid -19 Di Tegalwangi, Umbulsari, Jember; Pemberdayaan Masyrakat Desa Kemiri Melalui Edukasi Farmasi Dan Pelatihan Produk Farmasi.
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, turut mempengaruhi kemajuan dan kecanggihan cara berfikir manusia Indonesia sebagai pelaku pembangunan di tanah air. Krisis multidimensional yang telah melanda Indonesia selama lima tahun terakhir mengakibatkan banyak masalah yang timbul yang memerlukan pemecahan dalam upaya mempertahankan eksistensi Indonesia dalam percaturan dunia.
This is an open access book.Related to the big theme of the SDGs reinforcement at our previous conference, we try to invite all academics and researchers around the world to participate in the 4th Borobudur International Symposium 2022 (4thBIS 2022). As we know, the COVID-19 pandemic and its impact on all the 17 SDGs have demonstrated how what began as a health catastrophe swiftly transformed into a human, socioeconomic and environmental crisis. The 4th BIS brought up “The Innovation Chain: A Contribution to Society and Industry” as the main theme to respond this condition. This conference is expected to support the UN Agenda. Additionally, this conference will also provide avenues for participants to exchange ideas and network with each other as well as domain experts from their fields. Overall, this event is aimed at professionals across all spheres of technology and engineering including the experienced, inexperienced, and students as well. The conference will be held virtually on Wednesday, December 21st, 2022 in Magelang, Central Java, Indonesia.
Universitas Hasanuddin sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri terpandang di Indonesia, secara periodik dan berkesinambungan menyelenggarakan upacara wisuda. Wisuda Sarjana, Pascasarjana, Profesi dan Spesialis Periode II Tahap II Tahun Akademik 2021/2022 dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Desember 2021. Oleh karena itu, sepatutnya kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, izin dan hidayahNya sehingga upacara ini dapat berlangsung dengan khidmat. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor: 6709/UN4.1/KEP/2021 Tanggal 4 November 2021 tentang Lulusan Program Sarjana dan Pascasarjana seperti yang dimuat dalam Buku Wisuda, beserta tambahan informasi tentang nama-nama Pimpinan Universitas, Fakultas dan Lembaga dalam lingkungan Universitas Hasanuddin. Segenap keluarga besar Universitas Hasanuddin mengucapkan selamat dan sukses kepada para wisudawan beserta keluarga dan para orang tua. Harapan kami kiranya para wisudawan dapat menempatkan diri dan terpandang, baik di tingkat regional maupun nasional dan tetap menjaga serta mengangkat nama baik Almamater dalam persaingan global. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi usaha kita, Amin.
Belajar Buku Masuk PTN BUKU EMAS
Buku berjudul Fan Tourism Didi Kempot: Wisata Alternatif Kota Surakarta ini lahir berkat program pendanaan penelitian dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek Tahun Anggaran 2023. Di dalam menggarap buku ini, tim penulis tidak hanya mengandalkan penelusuran pustaka yang terkait dengan literatur wisata fan dan kehidupan Didi Kempot, tetapi juga mengadakan wawancara dengan keluarga dekat dan kawan-kawan Didi Kempot. Selain itu, penyusunan buku ini juga melibatkan wawancara dengan pakar pariwisata, seni dan budaya, dan sejarah Kota Surakarta serta fan Didi Kempot. Ini menjadikan buku ini lebih kaya data sekaligus multiperspektif yang mungkin tidak terdapati di buku-buku lainnya mengenai Didi Kempot. Dengan demikian, buku ini diharapkan tidak hanya sebagai satu referensi di dalam pengembangan wisata alternatif di Indonesia namun sekaligus menjadi satu buku sumber pembelajaran teks biografi dan kajian budaya.
“Bicara soal Taj Mahal, yang sering dilupakan orang adalah masjidnya. Kontras dengan bangunan utama yang berwarna putih, masjid yang berdiri di sebelahnya dibangun dengan batu paras merah. Megah, cantik, berwibawa, tapi sayang nggak ada jamaahnya.” - Olenku Priyadarsani, India: Perjalanan Panjang Mengunjungi Taj Mahal “Menurut saya, peduduk Portugal baik hati dan berpikiran terbuka. Sudah pasti hal ini tidak dapat digeneralisir. Pernah suatu kali saya diteriaki “Yo Osama! Yo Muhammad!” oleh anak-anak muda yang bermodalkan celana boxer dan mau lompat ke sungai. Kalau di Portugal, anak muda seperti itu disebut azeteiro atau bahasa slank Indonesia ‘alay’.” - Nabila As’ad, Port...