You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
The earth’s cryosphere, which includes snow, glaciers, ice caps, ice sheets, ice shelves, sea ice, river and lake ice, and permafrost, contains about 75% of the earth’s fresh water. It exists at almost all latitudes, from the tropics to the poles, and plays a vital role in controlling the global climate system. It also provides direct visible evidence of the effect of climate change, and, therefore, requires proper understanding of its complex dynamics. This encyclopedia mainly focuses on the various aspects of snow, ice and glaciers, but also covers other cryospheric branches, and provides up-to-date information and basic concepts on relevant topics. It includes alphabetically arranged ...
"Dilan memberi penggambaran lain dari sebuah penaklukan cinta & bagaimana indahnya cinta sederhana anak zaman dahulu." @refaniris "Cuma satu yang kuinginkan, aku ingin cowok seperti Dilan." @_SLovaFC "Dilan brengsek! Dia selalu tahu caranya menjadi pusat perhatian, bahkan ketika jadi buku, setiap serinya selalu ditunggu." @Tedy_Pensil "Membaca Dilan itu seperti jatuh cinta lagi, lagi, dan lagi. Ah, indah, deh. Rasanya gak akan pernah bosan membacanya." @agungwyd "Bukan cuma sekadar novel, tapi bisa menjadikan yang malas baca jadi mau baca." @cobra_iqq "Kisah cintanya gak lebay. Dilan tahu bagaimana memperlakukan wanita. Novelnya keren, bahasanya gak bertele-tele." @AH_DILAN "Terima kasih Dilan telah menginspirasiku lewat ceritamu bersama Milea. Terima kasih Surayah, novelmu seru." @EnciSrifiyani "Dari Dilan kita belajar mengistimewakan wanita, romantis yang gak kuno, bahkan menjadi ayah & bunda yang hebat :)" @ginaalna "Kurasa Dilan satu-satunya novel yang aku harap ceritanya terus berlanjut, dan tidak ingin ada akhir." @TriaFitriaN41 [Mizan, Pastel Books, Dilan, Milea, Romance, Remaja, Bandung, 1990, 1991, Novel, Best Seller, Indonesia]
Al-Haramayn asy-Syarifain, begitulah sebutan untuk dua Kota Suci Islam, Makkah dan Madinah. Para ulama menyebutnya sebagai Tanah Haram, yaitu dua kota suci yang di dalamnya tertanam nilai-nilai luhur manusia sebagai makhluk mulia. Manusia diperintahkan untuk tidak melanggar nilai-nilai tersebut, karena jika dilanggar maka itu akan meruntuhkan kehormatannya sebagai khalifah di muka bumi. Tanah Haram disesaki kisah para pendaki spiritual yang menikmati momen terindahnya untuk berjumpa dengan sang kekasih. Ada kisah tentang mereka yang terlahir kembali setelah terjerumus dalam kelamnya dosa dan kesalahan. Ada pula kisah tentang jiwa-jiwa yang pernah merasakan getirnya putus asa lalu menemukan kembali kehidupannya lebih bahagia dan optimis. Dari dua kota suci ini pulalah lahir para mujaddid, mujahid, dan ulama yang teguh mengawal Islam di negerinya masing-masing. Tanah Haram menyajikan pengalaman terindah tentang cinta, mengantarkan jiwa-jiwa terasing menemukan jalan pulang. Tak cukup kata untuk menggambarkan keindahannya, karena kemuliaan yang dipancarkan keduanya mengalahkan dunia dengan segala isinya.
Selama hayat dikandung badan, maka ujian dan cobaan akan silih berganti menghampiri. Tak bisa dipungkiri, karena itu suratan Ilahi. Tatkala badai suratan menghantam istana kebahagiaan yang susah payah dibangun, apa yang akan kau lakukan, Kawan? Menghardik takdir dengan segala rupa sumpah serapah, ataukah menata langkah dengan penuh pengharapan pada Sang Maha Pemurah? Tak ada goresan takdir yang sia-sia. Segala sesuatu menyiratkan cahaya cinta dari Sang Pencipta. Setiap badai ujian, baik suka maupun duka menyimpan semburat pelangi rasa setelahnya.
Sinta berubah. Namanya jadi Janaki. Janaki pun berubah. Namanya jadi Waidehi. Tapi, Rahwana tetap mencintainya. Rahwana tetapmenjunjungnya, menyembahnya. Terhadap titisan Dewi Widowati itu ia tak menyembah nama. Rahwana menyembah Zat melalui caranya sendiri. Persembahannya secara agama cinta .... Hmmm .... Uhmmm ... Sebuah nama yang ada bukan karena dinamai. Sebuah nama yang ada juga bukan karena menamai dirinya sendiri. Adakah itu? Ada. Rahwana yakin itu ada. Dan ia sangat mencintainya. [Mizan, Bentang, Sujiwo Tejo, Wayang, Jawa, Rahwana, Shinta, Cinta, Sastra] Spesial Bentang Sujiwo Tejo
None
An inspirational larger format book providing an overview of 20 memorable treks in the Himalaya. A stunning collection of all the best trekking ideas throughout the Himalayan range, they include such well-known classics as the treks to Everest, K2 and Kangchenjunga base camps, and the Annapurna and Manaslu Circuits. The ultra-long Lunana Snowman Trek and a kora around sacred Mount Kailash in Tibet are also included. There are epic glacier treks like that to Pakistan's Snow Lake; following in the footsteps of Shipton and Tilman towards Nanda Devi, and the approach to Gangkar Punsum - the world's highest unclimbed peak located in remote Bhutan. Unlike a conventional guidebook, detailed route descriptions are not included; the book is, however, an excellent planning resource for those who wish to venture into the Himalayas. It looks at each route in turn and provides a snapshot of what makes the trek special, helping you choose the best routes to walk. Perfect either for planning, or for the armchair explorer.
A guidebook to 22 trekking routes in Bhutan, plus variants. The graded routes vary in terms of difficulty, although many involve high altitude and remote terrain calling for self-reliance. The routes range from 2 to 24 days. Highlights include the Lunana ‘Snowman’ Trek, the Jhomolhari Trek, the Druk Path Trek, the Dagala ‘Thousand Lakes’ Trek, and opportunities to visit Gangkar Punsum Base Camp. Route description illustrated with sketch mapping Can be used to select, prepare for and enhance an organised expedition (since independent trekking is not permitted in Bhutan) Notes on trekking seasons, outfitters, transport, accommodation and food, equipment, and medical considerations (including safety at altitude) An insight into Bhutanese mountain life, plus advice on cultural awareness
Guidebook on Bhutan.
None