You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
RESENSI BUKU Kesadaran akan ketidaksempurnaan manusia menjadi cikal bakal penulisan buku ini. Penulis berupaya merangkai dan menjadikan butiran-butiran jejak diksi kehidupan hingga berwujud goresan cinta sejati dalam pengabdiannya sebagai hamba Tuhan. Namun, wujud diksi tersebut bersuratan, dibaca tidak semata dinilai dengan kacamata formalisasi semata. Berdasarkan kalkulasi standarisasi kehidupan yang materialistis dan hanya dalam dimensi “kacamata kuda” yang berorientasi pada kadar karakter hedonisme atau bergaya mamonisme dunia inderawi saja, dan sungguh fatamorgana. Dimensi kehidupan demikian, hanya semata-mata merasa fantastik secara kasat mata saja. Hal itu sungguh sangatlah tidak ...
Buku ini bertujuan untuk membuka wawasan siapa saja, yang bergerak dalam bidang pendidikan, di sanggar-sanggar sastra, para dosen, guru, dan pendamping apa saja. Para pengajar tidak lagi akan takut menyelenggarakan pembelajaran drama. Para pengajar yang tidak atau belum tahu tentang drama pun, dapat tertuntun dari awal untuk mengajarkan drama. Drama sungguh dapat diajarkan. Bakat itu hanya nomor sekian. Tanpa pembelajaran yang masak, bakat kurang berarti apa-apa. Cobalah sekarang untuk bermain drama, berapresiasi, menyelam ke dalam drama yang asyik. Ingatlah, manusia pada dasarnya "makhluk yang gemar bermain". Salah satu permainan itu adalah drama.
Study on the Indonesian theater; collected articles previously published in several Indonesian newpapers and magazines.
Sebuah buku mengenai produksi dan manajemen panggung teater dengan studi kasus tiga teater di Indonesia dengan budaya kerja yang berbeda-beda yaitu Jakarta Performing Arts Community, Teater Paradoks FISIP UI, dan Teater Abang None Jakarta.
Intercultural exchange in the Indonesian theater; collection of articles previously published.
Semakin kukuhnya tradisi musikalisasi puisi sebagai genre musik alternatif (atau sebaliknya, sebagai cara lain bagi puisi untuk menyapa publiknya), telah menumbuhkan berbagai ide dan wacana. Ide-ide terus berkembang baik lewat tulisan-tulisan di surat kabar, majalah, atau berupa makalah dan diskusi-diskusi. Buku baru ini yang mencoba menghimpunnya secara utuh, dari mulai pembantahan soal istilah, sejarah, hingga proses kreatif and aksi para pelakunya.
Gelaran Almanak Senirupa Jogja 1999-2009 ini bukan sekadar ”Almanak”, melainkan ”Almanak +” lantaran menggabungkan banyak sekali model: Ensiklopedia, Kamus, Kronik, Who’s Who, Katalog, maupun Yellow Pages (Nama | Alamat). Ini adalah semacam ”buku pintar” seni rupa yang bisa dipegang oleh seluruh komponen yang berkepentingan dengan dunia seni rupa, terutama di Yogyakarta selama sepuluh tahun terakhir. Sebuah kota yang secara statistik, memiliki puluhan ribu seniman dengan aktivitas seni yang kaya. Karena itu kota ini kerap disebut sebagai produsen seni yang paling fantastik di Asia atau ”Makkah”nya seni rupa Asia. Buku ini diikat oleh empat kategori besar: nama (seniman), peristiwa (kronik), ruang (tempat/kawasan), dan komunitas (organisasi). Dari keempat ikatan itu lalu diturunkan menjadi tema-tema spesifik yang dirujuk dari perkembangan-perkembangan termutakhir dunia seni rupa selama sepuluh tahun sebagaimana yang terpetakan dalam daftar isi buku ini.
Dalam buku ini akan kita pahami dengan jelas pengertian seni, seni budaya, dan pendidikan seni. Berbagai pengalaman penulis menyajikan tulisannya dalam bidang penelitian seni, karya dan pengembangan seni, pendidikan dan pengembangan pendidikan seni. Eksistensi seni pada masa covid-19 dikaji oleh penulis-penulis dari berbagai instasi.
History of pantomime in Indonesia.
None