You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
In 1965–66, army-organized massacres claimed the lives of hundreds of thousands of supporters of the Communist Party of Indonesia. Very few of these atrocities have been studied in any detail, and answers to basic questions remain unclear. What was the relationship between the army and civilian militias? How could the perpetrators come to view unarmed individuals as dangerous enemies of the nation? Why did Communist Party supporters, who numbered in the millions, not resist? Drawing upon years of research and interviews with survivors, Buried Histories is an impressive contribution to the literature on genocide and mass atrocity, crucially addressing the topics of media, military organization, economic interests, and resistance.
Tak bisa dipungkiri bahwa banyak dari para (keluarga) korban Peristiwa 1965-1966 di negeri ini yang masih menderita. Secara lahir maupun batin. Tak terkecuali di kota Palu – Sulawesi Tengah. Mereka terjerat dengan stigma yang membuatnya terpenjara di tengah kota. Mereka hidup, tapi seperti tak hidup karena Hak Asasi Manusia (HAM) mereka sejak lama terampas. Sebagian besar dari mereka tak lagi memikirkan politik. Baginya, urusan dasar HAM saja sudah sangat sulit mereka capai. Satu hal yang diperjuangkannya adalah rehabilitasi. Banyak di antara mereka yang sebenarnya bukan pelaku, tetapi terlanjur dihukum. Langkah berani dilakukan oleh Rusdy Mastura, penulis buku ini. Ia lawan ‘keangkuhan...
Saat gawai teknologi informasi demikian luas penggunaannya, menulis semakin terasa gampang. Tiap orang dimudahkan mengekspresikan diri (dengan tulisan, audio, gambar) melalui berbagai saluran media sosial. Menulis dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, tentang apa saja dan untuk siapa saja. Namun, di tengah berbagai kemudahan itu, satu hal tidak berubah ialah hakikat menulis sebagai kegiatan intelektual dan profesional. Berbagai kemudahan yang ditawarkan zaman tidak dapat menghapus esensi dari proses kepenulisan: komitmen untuk terus menekuninya dan mengasah diri untuk selalu meningkatkan kualitas karya. Ini merupakan esensi yang membedakan proses kepenulisan profesional dan yang bukan. Pr...
Kewarganegaraan hadir kembali di Indonesia. Orde Baru berupaya sebaik mungkin untuk mengebiri konsep ini dengan menggambarkannya semata sebagai kewajiban yang harus dipatuhi. Namun, demokrasi membuat orang awam menyadari bahwa mereka pun memiliki hak. Dalam buku ini, kami tidak akan melakukan 'pendidikan kewarganegaraan'. Alih-alih, kami ingin melihat bagaimana orang Indonesia biasa mempraktikkan kewarganegaraan dalam keseharian. Apa yang mereka lakukan? Apa yang mereka yakini? Berfokus pada kewarganegaraan adalah suatu perubahan dari menyalahkan atau memuji kaum elite untuk semua hal yang terjadi di negara ini. Pada kenyataannya, jika demokrasi berjalan dengan baik, maka hal itu terjadi kar...
◆奧本海默紀錄片《殺人一舉》《沉默一瞬》的歷史背景◆ ◆近年最重要的東南亞歷史研究著作之一◆ 2021年喬治凱亨獎(George McT. Kahin Prize) 2020年軍事史學會傑出圖書獎 2019年萊姆金圖書獎(Lemkin Book Award) 2019年國際亞洲學者大會圖書獎(ICAS Book Prize) 2018年《金融時報》最佳選書 2018年《外交事務》最佳選書 一九六五至一九六六年間,據估有五十萬印尼共產黨及其同情者遭到屠殺,一百萬人遭到監禁,直到一九七五年,由軍方把持的獨裁政府才在國際壓力下,陸續釋放政治犯。然而,倖存者的身分證上卻被冠以「ET」(...
Pengarusutamaan moderasi beragama terhadap pilkada serentak 2020 sangat dibutuhkan. Sebab Pilkada yang dirancang sebagai demokrasi elektoral, justru menjadi ajang baru timbulnya konflik kekerasan dan benturan-benturan fisik antar pendukung calon kepala daerah menjadi pemandangan jamak yang ditemui. Singkatnya, mekanisme demokrasi yang ada seolah justru melegitimasi munculnya kekerasan akibat perbedaan yang sulit ditolerir antara pihak-pihak berkepentingan di arena demokrasi. Dengan kata lain, desain demokrasi di Indonesia dalam konteks penyelenggaraan pilkada telah gagal sebagai cara mentransformasikan konflik. Sepanjang perhelatan pilkada di Indonesia, salah satu penyebab konflik adalah sentimen keagamaan. Hal ini tentunya bisa menyebabkan disitegrasi bangsa.
Buku yang berjudul Sang Pionir dari Timur Indonesia merupakan karya dari Dr. Humaedi, S.Pd., M.Pd. Buku ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kaum muda bahwa mengabdi kepada daerah tak mengenal profesi yang penting dapat bernilai positif untuk kemajuan daerah. Spesifikasi Buku : Kategori : Biografi Penulis : Dr. Humaedi, S.Pd., M.Pd. E-ISBN : 978-623-124-527-4 Ukuran : 15.5x23 cm Halaman : xii, 143 hlm Tahun Terbit : 2022 Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, terutama pendidikan tinggi (universitas dan sekolah tinggi). E-book ini tersedia juga dalam versi cetak. Dapatkan buku-buku berkualitas dengan pilihan terlengkap hanya di Toko Buku Online Deepublish : deepublishstore.com
SUDAH dua pekan ini lingkungan Gedung DPRD Palu berbau busuk. Ini bukan kiasan, tapi bau beneran. Bau menyengat itu tentu saja mengganggu para tamu yang setiap hari datang ke “gedung putih” itu. Mereka yang datang pasti menutup hidungnya atau jalan berjingkat-jingkat menghindari onggokan-onggokan kecil yang berwarna kehitaman. Andi Patongai, Ketua Fraksi PPP di DPRD Kota Palu, mengaku jijik dan risi apabila masuk ke gedung dewan.
Albert Hasibuan menulis buku ini setelah menyelesaikan tugasnya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden SBY. Berbagai pendapat dan aspirasi masyarakat yang terjadi dalam pertemuan dan audiensi dengan Wantimpres dicatat, dikomentari, dan diinterpretasi menjadi satu dalam Akuntabilitas Penasihat Presiden. Gagasan dan perdebatan tentang hak asasi manusia dan korupsi dibahas dengan gaya bercerita yang mengalir sebagai bentuk pertanggungjawabannya selama menjadi anggota Wantimpres.