You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Akulah Banda Naira novel yang melintas dua masa yang berbeda. Romantika anak manusia yang bermuara pada satu keyakinan. Bahwa cinta sejati tak mengenal batas jarak dan waktu. Pada tahun 1901, pemuda pribumi Banda bernama Aru bergabung bersama kelompok Sio Banda. Sebuah gerakan bawah tanah bertujuan mengusir kekuasaan Belanda dari bumi Banda Naira. Semua berubah ketika ia kemudian bertemu dan jatuh cinta kepada Mariana, anak gadis perkenier Belanda. Sebuah kutukan masa lalu muncul dan menantang. Mengancam keteguhan cinta mereka. Usai pandemi Covid-19 reda di tahun 2022, Izabel Larasati meninggalkan kota kelahirannya Amsterdam untuk melupakan hubungan cintanya yang kandas. Sesampainya di negeri leluhur ibunya Indonesia, ia mengalami kejadian demi kejadian yang menyisakan berbagai pertanyaan. Semua sepertinya berkaitan dengan buah pala. Penjelajahan cinta kemudian membawanya ke Banda Naira, di mana jawaban cinta sejati menunggunya. Akulah Banda Naira novel yang melintas dua masa yang berbeda. Romantika anak manusia yang bermuara pada satu keyakinan. Bahwa cinta sejati tak mengenal batas jarak dan waktu.
Vivid, bawdy, comic, and arresting: the exciting new novel by the Indonesian phenomenon Ajo Kawir is one of the toughest fighters in the Javanese underworld, his fearlessness matched only by his unquenchable thirst for brawling. But the young thug is driven by a painful secret - he is impotent. When he finally meets his match in the shape of the fearsomely beautiful bodyguard Iteung, Ajo is left bruised, battered and overjoyed - he has fallen in love. But will he ever be able to make Iteung happy if he can't get it up? Vengeance is Mine, All Others Pay Cash is a gloriously pulpy tale of bloody fists, broken hearts and dueling Jakarta truckers, from the Man Booker International-longlisted author of Beauty is a Wound. Eka Kurniawan was born in Tasikmalaya, Indonesia in 1975. He studied philosophy at Gadjah Mada University, Yogyakarta and has since published several novels and short stories. He was longlisted for the Man Booker International Prize 2016 and his books have been translated into 33 languages. His highly acclaimed, epic work of magical realism Beauty is a Wound is also available from Pushkin Press.
There's no curse more terrible than to give birth to a pretty female in a world of men as nasty as dogs in heatOne stormswept afternoon, after twenty-one years of being dead, the beautiful Indonesian prostitute Dewi Ayu rises from her grave to avenge a curse placed on her family. Amidst the orange groves and starfruit trees, her children and grandchildren have been living out lives of violence, incest, murder, madness and heartbreak. They are creatures of breathtaking beauty - all but one of them, whose ugliness is unparalleled. And Beauty is her name.Set in the mythical Indonesian town of Halimunda, Beauty is a Wound is a bawdy, epic tale of fearsome women and weak-willed men, communist ghosts and vengeful spirits, chaste princesses and bandit thieves. It is also a satirical portrait of Indonesia's painful past, journeying through almost a century of brutality, from Dutch colonialism and Japanese occupation to revolution, independence and dictatorship.Weaving together history with local legend, Eka Kurniawan spins a fantastical masterpiece in which tragedy and comedy, darkness and light, dance hand in hand.
The growing interest in the history of Indonesia has made it desirable to have an English summary of the principal works of the Dutch historian Dr H. J. de Graaf, who in several books and articles published between 1935 and 1973 has given a description of the development of the Javanese kingdom of Mataram, based both on European and in digenous material. His works form a substantial contribution to the study of the national history of Indonesia. The Summary contains references to the paragraphs of the Dutch books and articles. This makes it easy for those readers who have a know ledge of Dutch to consult the original texts. The List of Sources for the study of Javanese history from 1500 to 1700 is composed of the lists in the summarized books and articles, and the Index of Names refers not only to the present Summary but also to the eight original texts. Many names of persons and localities in the Index have been provided with short explanatory notes and references to other lemmata as a quick way to give some provisional information on Javanese history.
Wulan dan Lintang adalah anak kembar berzodiak Gemini. Keduanya punya satu kelainan, masing-masing hanya memiliki satu kaki. Meski identik karena terlahir dari satu telur, mereka memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Wulan introver, sementara Lintang ekstrover. Wulan menjadi penulis cerpen yang hanya mau karyanya disajikan secara digital. Selepas kejadian traumatik, Wulan memilih tinggal di Bali. Sementara Lintang terobsesi menjadi pembuat film dokumenter. Ia melanjutkan kuliah di London, Inggris. Lintang menjalin cinta serius dengan penyanyi tunanetra bernama Midnight. Sementara Wulan punya hubungan dengan pemilik usaha menyelam bernama Prapança. Trauma lama kembali merasuk kehidupan Wulan dan Lintang. Pada saatnya, satu per satu kebenaran pun terungkap. Akhirnya, takdir bersabda. Dan hanya cinta tanpa syarat yang mampu mendamaikan sepasang anak kembar ini.
This book is rich with stories of folklore in Indonesia. Instead of describing a single form in the presentation, it comprises variations in histories, tales, rituals, figures, places, living myths, legends, and many more from diverse areas where the authors came from. To some extent, those demonstrate how the world would work in some places and may be a way of life to some individuals or groups in contemporary culture. Taking the choice of not following any of the norms or regulations found in the stories, can work as well for today’s generation. However, by recognizing, reading, or listening to stories, we get pulled into a point to realize that life can be rich and fulfilling. More importantly, this folklore book appears to represent Indonesia. Penerbit Garudhawaca
Akhir-akhir ini, kehidupan pelukis Ijen banyak dihadang berbagai macam keanehan. Dimulai dari resepsi pernikahan sahabatnya, Khaled. Sang pengantin wanita, Dewanti, menghilang begitu saja dari pelaminan. Pencarian Dewanti membawa Ijen ke dalam perjalanan yang membuatnya semakin sesat dalam ketidakpastian. Satu per satu sahabatnya pun turut lenyap tak berbekas. Sementara itu, Madrim berduka. Suaminya, Bintang Joyokusumo, meninggal karena serangan jantung. Bersama anaknya, Sinta, ia menerima tamu yang hadir melayat. Namun ia tak pernah menduga akan bertemu istri simpanan suaminya. Kematian suaminya seakan membuka pintu masa lalu Madrim. Satu per satu, rahasia yang selama ini terpendam, mulai mengambang ke permukaan. Dan Madrim tak punya pilihan kecuali menghadapi kebenaran demi kebenaran yang terungkap. Termasuk tentang cinta terlarang yang selama ini tersimpan. Rahasia tergelap baru terungkap, ketika kehidupan Ijen dan Madrim berhenti di titik putaran takdir yang sama. Sebuah masa lalu saling mengikat dan mengaitkan mereka berdua. Dan akhirnya membawa mereka ke satu kebenaran yang paling hakiki.
The Scope of the Work The main purpose of this work is to give a critical edition of a Javanese text - the Serat Cabolek - together with an Introduction, an English trans lation of the text, and Notes. The present publication is a slighdy revised version of a doctoral dissertation submitted to the Australian National Univer sity in 1967. The Introduction to the text begins with a brief description of each of the extant MSS of the Serat Cabolek to be found in the Manuscript Sections of the Jakarta Museum Library and the Lembaga Kebudayaan Indonesia and in the Griental Manuscripts Section of the Leiden University Library. In addition, a description is given of a printed version of the Serat Ca...
Tangan tanpa lengan itu bergerak merayap hingga ke batang leher Bimo, mencekik dan merenggut semua napas yang tersisa. Sementara Bimo berusaha mempertahankan hidupnya di dalam kamar hotel Mooi Indie, sayup-sayup terdengar mantra mengalun. Pelan. Mistis. Bimo tidak tahu mengapa tangan itu terus mengejarnya. Dia tidak pernah mencelakai siapa pun. Dia ayah dan suami yang bertanggung jawab. Yah kalaupun dia bermain api di belakang sana, itu karena dia butuh tantangan baru. Apa salahnya dengan itu? Namun, di Hotel Mooi Indie, pengkhianatan tidak pernah bisa diterima. Pengkhianatan Bimo justru membangkitkan kembali kutukan masa silam yang telah terkubur puluhan tahun lamanya. Benarkah tidak ada kesempatan kedua bagi Bimo?
Di tahun 1940, Rebekah Blumenfeld disebut-sebut sebagai musisi masa depan negeri Belanda. Namun, kedatangan Nazi Jerman membuat kehidupannya porak poranda. Menikah dalam semalam lalu menjanda keesokan harinya. Demi keselamatan, keluarganya berpencar. Rebekah berlayar ke Tanah Jawa bersama adiknya yang cacat, dengan sebuah biola sebagai pemberi semangat. Kejadian-kejadian menyesakkan dada mengikuti pelariannya selama berlayar. Dari percobaan bunuh diri, kematian sang adik, hingga kehilangan biola kesayangannya. Meski sempat limbung, Rebekah memegang amanah terakhir almarhum suaminya, “Ajaklah Tuhan bersamamu, ke mana pun kamu pergi.” Di Tanah Jawa, Rebekah membuka hati dan mencoba membangun masa depan. Sayangnya, hidup tak jua menjanjikan kedamaian. Ia bahkan terjebak di kamp konsentrasi Jepang yang tak kalah kejamnya. Rebekah merasa telah mengajak Tuhan ke tanah Jawa, tetapi akankah Tuhan menyelamatkannya dari petaka perang yang merenggut segala yang ia cinta?