You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Zaman sekarang, having sex itu udah kayak makan mi instan—setiap saat, setiap malam. Kadang-kadang, sekali makan, bisa dua bungkus. Apalagi, kalo masih muda dan setiap saat bisa lapar. Raskal dan Ole hanya “makan yang sehat-sehat saja” setiap kali mereka pacaran. Cinta monyet jadi menu utama di usia “putih abu-abu”. Eh, tapi susah juga ya, kalau seluruh dunia suka “makan mi instan”. Akhirnya, rasa penasaran membuat mereka icip-icip. Sialnya…, sekali tembak langsung gol! Raskal dan Ole pusing cari jalan keluar. Aborsi? Ngeri! Punya anak di masa ABG? Sumpeh lo?! Mau MBA? Emangnya, gampang! Sama seperti cinta, seks juga butuh timing yang tepat. Waktu atau momen yang tepat itu memang bisa diciptakan. Tapi, yang lebih penting adalah bisa nggak kita menghindari timing yang tidak tepat? -GagasMedia-
In Indonesian Cinema after the New Order: Going Mainstream, Thomas Barker presents the first systematic and most comprehensive history of contemporary Indonesian cinema. The book focuses on a 20-year period of great upheaval from modest, indie beginnings, through mainstream appeal, to international recognition. More than a simple narrative, Barker contributes to cultural studies and sociological research by defining the three stages of an industry moving from state administration; through needing to succeed in local pop culture, specifically succeeding with Indonesian youth, to remain financially viable; until it finally realizes international recognition as an art form. This “going mainst...
"Saya sendiri suka 'ngeri' kalau ketauan saya Trinity. Bukannya apa-apa, saya dianggap dewa yang tahu segala hal sehingga sering diminta nemenin jalan. Seringnya saya menolak, karena maunya ke tempat belanja. Kalau saya masih kuat, saya memang memilih pergi sendiri, tetapi itu pun tergantung tempatnya. Kalau sudah pernah ke sana dan tidak ada teman di kota tersebut, saya memilih tidur di kamar hotel yang pasti bagus. Kalau ada teman, saya janjian sama dia untuk kabur."� TRINITY-The Truth Behind Free Traveling ***** The Journeys: Kisah Perjalanan Para Pencerita berisi 12 tulisan perjalanan dari 12 orang penulis yang memiliki latar belakang berbeda. Mulai dari penulis komedi, penulis skenari...
ÒDekat Bandar Udara Boven Digoel, patung Bung Hatta itu berdiri tegak dengan telunjuk tangan kanannya menuding tanah. Dia seperti ingin mengatakan: ÔSaya pernah di sini!Õ Patung itu membelakangi kompleks bangunan lama yang kini menjadi tangsi polisi, bersebelahan dengan bekas Penjara Digoel.Ó ÑFarid Gaban, Berziarah ke Digul, Penjara Tak Bertepi ÒKalau kita tanya ke pembatik, apa makna sepasang sayap di sehelai kain Batik Indonesia asal Solo, maka kita akan menerima jawaban seperti ini, ÔOh, ini adalah motif Sawat, dan sayap-sayap itu adalah sayap garu, alias garuda. Garuda ini adalah burung dalam mitologi Hindu-Jawa yang menjadi kendaraan buat Dewa Wisnu ke khayangan. Kenapa bisa mun...
Indonesian horror films are currently in full swing. Not a week goes by without a new horror film releasing in theaters. The Indonesian horror genre has a long history since ages decades. Horror films today are formed by the ups and downs, development, and exploration of the genre from time to time. The development of themes, stories, and aesthetic aspects are increasingly varied, and filmmakers are always trying to find loopholes to find new approaches that the market likes. What exactly is the definition of an Indonesian horror film? What is behind the success of horror films in Indonesia? Do our horror films have a quality that is considered as good,and even unique in the storytelling and...
Batas akan tetap menjadi batas, saat tak ada yang benar-benar berani menyeberanginya. Seperti halnya kita menamai utara sebagai utara, karena tak ada yang pernah bertanya kenapa. Jarak akan tetap menjadi jarak, saat tak ada yang memulai langkah untuk menyudahinya. Kita hanya menduga-duga, sebelah langit mana yang berwarna lebih merah. Dan, perjalanan hanya akan menjadi perjalanan, saat tak ada yang sudi menceritakan kisah yang menyertanya. Maka, temuilah, lewati batas, tuntaskan jarak. Ceritakan‰ÛÓsetidaknya kepada diri sendiri, tentang jawaban yang kita temui. *** Inilah kisah perjalanan yang akan membuat kita kembali kepada sesuatu yang paling dekat, sejauh apa pun kita melangkah pergi. Sebuah perjalanan ‰Û÷ziarah‰Ûª; mengunjungi diri sendiri. ----------------------- Chapter 8 dari 10 buku The Journeys 3 -GagasMedia-
"""BUKU INI KEREN! Sejak ada buku ini, gue gak perlu buku Motivation & Self-Help yang lain lagi! Dennis Adhiswara @OmDennis, Produser dan Pekerja film B.T.D.T.G.T.T.S. menuntaskan kehausan saya terhadap activity book untuk anak muda dan dewasa yang dibuat oleh orang Indonesia. Sebagian besar dari kita mengasosiasikan kebahagiaan dengan uang dan pencapaian. Padahal, ada begitu banyak hal kecil dunia ini yang bisa membuat kita senang dan bisa didapatkan secara cuma- cuma! B.T.D.T.G.T.T.S. mengingatkan saya bahwa ada begitu banyak hal tidak penting yang penting untuk dilakukan, semata-mata untuk membuat kita merasa hidup, sehidup-hidupnya. Carpe diem! Alanda Kariza @AlandaKariza, Penulis dan Fo...
Perkembangan Film Horor Masa Kini
Lagi: film horor. Ini menambah deretan film horor bikinan Indonesia. Sebelumnya ada judul antara lain Jelangkung, Rumah Pondok Indah, dan terakhir Lentera Merah. Ada pula Mirror yang dimainkan Nirina Zubir, horor yang dibalut cerita cinta.
None