You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
We are delighted to introduce Proceedings of the 3rd International Symposium On Religious Life (ISRL 2020). This conference has brought academicians, researchers, developers and practitioners around the world. In collaboration with Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) and Indonesian Institute of Sciences (LIPI), the Agency for Research, Development and Training of the Ministry of Religious Affairs (MoRA) convened bi-annual symposium with the following main theme: “Religious Life, Ethics and Human Dignity in the Disruptive Era”. The 3rd ISRL highlighted the role of religion and ethics in the disruptive era that erode human values, civility, and dignity. In the processes of d...
We are proud to present the Proceedings of the 2nd International Conference on Religion and Education 2020 (INCRE 2020). The Center for Research and Development of Ministry of Religious Affairs of Republic of Indonesia together together with other International organizations: International Islamic University Malaysia (IIUM), Sultan Sharif Ali Islamic University (UNNISA) of Brunei, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, and Asosasi Ma’had Ali Indonesia (AMALI) hosted and organized the second annual conference in the general field of education and religion. The conference provided a forum for education professionals engaged in research and development to share ideas, intera...
Buku yang menjawab pertanyaan mengapa umat Buddha dan Islam di pedesaaan Indonesia dapat hidup harmonis? Di masa lalu, di desa-desa itu menjadi panggung kontestasi politik yang cukup tajam. Namun kini luka masa lalu telah disembuhkan dengan pertautan (civic engagement) yang terbangun sebagai bentuk rekonsiliasi alamiah di antara komunita agama yanga berbeda.
Indonesia adalah negara dengan masyarakat yang religius; masyarakat yang menjadikan ajaran agama sebagai pertimbangan utama dalam berperilaku. Di sisi lain, masyarakat Indonesia memiliki latar belakang budaya yang berbeda, dan hal itu turut memengaruhi perbedaan pemikiran dalam beragama. Hal inilah yang menjadikan tantangan dai masa kini sangat berat, khususnya di tengah keragaman budaya dan pemikiran beragama. Buku ini akan membahas ihwal perilaku adaptif lintas budaya, yang seyogianya dimiliki oleh seorang dai atau pendakwah sehingga dai mampu beradaptasi dan memberikan pemahaman ajaran agama yang mudah diserap oleh masyarakat yang ditemuinya. Buku menelusuri faktor-faktor yang mampu meningkatkan kemampuan perilaku adaptif lintas budaya dai, khususnya persepsi, motif, kompetensi, dan juga sikap moderat. Dengan perilaku adaptif lintas budaya yang positif, diharapkan persentase keberhasilan dakwah dai menjadi lebih tinggi sehingga masyarakat lebih mudah menyerap ajaran agama yang disampaikan.
Judul : Pembelajaran Daring, Literasi Digital, dan Perilaku Bermedia Sosial Penulis : Dr. Dera Nugraha Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 136 Halaman Cover : Soft Cover No. ISBN : 978-623-505-201-4 No. E-ISBN : 978-623-505-202-1 (PDF) SINOPSIS Buku “Pembelajaran Daring, Literasi Digital, dan Perilaku Bermedia Sosial” menggali kompleksitas hubungan antara pembelajaran daring, literasi digital, dan perilaku bermedia sosial dalam konteks era digital saat ini. Dengan penekanan pada pendidikan, penulis mengajak pembaca untuk menjelajahi bagaimana teknologi dan media sosial telah mengubah lanskap pembelajaran secara global. Buku ini membahas tantangan dan peluang yang dihadapi dalam penerapan pembe...
Buku ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada proses-proses pembangunan perdamaian di Indonesia, terutama melalui kerukunan dan kondisi sosial antar kelompok-kelompok aliran keagamaan. Menguatnya semangat untuk melaksanakan ritual-ritual agama dan meningkatnya penggunaan simbol-simbol keagamaan yang sedang berkembang di Indonesia sering diikuti oleh pemahaman dan penafsiran terhadap teks keagamaan secara literal. Hal ini mengakibatkan berkembangnya fundamentalisme dan konservatisme beragama yang pada tingkat tertentu memunculkan perubahan perspektif tentang bineka tunggal ika dan pluralisme. Kalau kondisi seperti ini dibiarkan dalam jangka panjang akan memunculkan ancaman terhadap integrasi sosial dan pembiaran terhadap kekerasan yang mengatasnamakan agama. Dengan demikian, strategi menjaga ketahanan sosial melalui pengembangan nilai-nilai toleransi beragama sangat relevan untuk untuk menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Islam sebagai agama yang paling banyak disalahpahami disinyalir kuat tak terlepas dari maraknya praktik keberagamaan umat yang belum mencerminkan keluhuran akhlak. Padahal keluhuran akhlak jelas menjadi misi utama risalah Islam. Bahkan Al-Qur'an pun disebut dengan "kitab akhlak" yang pengejawantahannya dapat diteladani dari akhlak mulia Nabi Muhammad saw.. Salah satu bukti pudarnya akhlak, kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) belum diimbangi dengan baik oleh kematangan dan kedewasaan akhlak umat beragama sehingga acap kali pemanfaatan hasil kemajuan iptek masih sangat dipengaruhi nalar "liar" dan kekanak-kanakan, seperti terlihat pada masifnya penyebaran hoax dan ujaran kebencian melalui media sosial, atau menguatnya radikalisme beragama di Tanah Air. Maka dari itu, sepatutnya kita segera melakukan refleksi bersama: (1) sudahkah keluhuran akhlak menghiasi keberagamaan kita? (2) sudahkah akhlak kita mencerminkan akhlak profetik sebagaimana diteladankan Nabi? Lantas, jika belum (3) langkah edukatif apakah yang perlu kita lakukan guna merealisasikannya? Inilah sebagian persoalan inti yang diulas dalam buku ini. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup
Biography of Syarif Ahmad Saitama Lubis, an Ahmadiyah follower, a sect banned in Indonesia.
None