You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This is an open access book. Wael B. Hallaq, a renowned sharia scholar, has called sharia an ‘episteme’ that suffered a ‘structural death’ following the dawn of modernity in the nineteenth and early twentieth centuries (Hallaq 2009, 15–16). Yet, its resurgent is remarkable across a number of jurisdictional fault-lines: from Muslim-majority nations in Middle East and Southeast Asia to Muslim-minority societies in Western Europe and North America. Across these jurisdictions, the relationship between sharia and state law is central. It includes sharia-state encounters, notably in the form of (state) Islamic law, in the field of family law, which is often asserted as the ‘core’ or ...
Judul: Pendidikan Multukultural : Konsep dan Implementasi Penulis: Abd Karman, M.M, Alif Lukmanul Hakim., S. Fil., M. Phil, Lisni Hastuti Harahap, S. Pd, M. Pd, Dr. Jasiah, S. Ag, M. Pd, Drs. Nofirman, MT, Indah Wahyu Ningsih, S.Pd.I, M.Pd, Dewa Oka Suparwata, SP, MP, Wanda Nugroho Yanuarto, S.Pd., M.Pd., Ph.D, Syahdara Anisa Makruf, S.Pd.I., M.Pd.I, Fuad Hasyim., S.S., M.A, Dr. Casmudi, S.Pd., M.M, Ahmad Asroni., S. Fil., S.Th.I., M. Hum Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 156 Halaman No ISBN : 978-623-5314-88-4 Tahun Terbit : Agustus 2022 Sinopsis Buku ini berjudul “Pendidikan Multukultural: Konsep dan Implementasi”. Buku ini membahas terkait pendidikan multukultural mengenai konsep dan impl...
This book is a work of historical analysis focusing on the development of Islamic financial institutions from 1992 to 2011 in Indonesia as they relate to Islamic banking using a political-economic approach. Indonesia plays an influential role in various international political and Islamic organizations because it has the largest Muslim population in the world. Although Indonesia was late in establishing its banking initiatives, it did so 1992 in response to the growth of the Islamic financial institutions. From 1992 to 2011 many laws and regulations were established to support the growth of Islamic banking in Indonesia, but by national financial market indicators, Islamic banking in Indonesia fell behind many expectations. This analysis suggests that the shortcomings may be due in part to the waning power of key elements of the political superstructure to push policies that supported Islamic banking and Islamic economic systems, and establish synergies with institutions of Islamic economic education and stakeholders to accelerate the growth of Islamic banks in terms of service, national market share, and public trust.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki lima sila yang merupakan pijakan utama dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Melalui pembahasan dalam buku ini, kami berharap pembaca dapat memahami setiap sila Pancasila secara mendalam, mulai dari Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, hingga Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Dalam beberapa dekade terakhir, khususnya sejak awal Reformasi, PDI Perjuangan memang mendapat sorotan dari beberapa kalangan masyarakat Muslim. Mereka beranggapan, partai ini tidak memberi respons secara sungguh-sungguh kepada kepentingan dan kebutuhan kalangan Muslim di Indonesia. PDI Perjuangan dipandang sebagai partai politik yang tidak peduli, dan bahkan menjauh dari kegiatan-kegiatan keagamaan, khususnya terkait dengan umat Islam. Fenomena politik ini menggambarkan bahwa PDI Perjuangan mengambil jarak dan posisi vis a vis dengan kalangan Muslim. Partai ini seakan menampakkan wajah yang “tidak paham” dan “tidak ramah” terhadap Islam dan masyarakat Muslim di Indonesia. Dalam buku persembahan penerbit Kencana (Prenadamedia Group) ini Anda akan menemukan jawabannya, apakah benar hipotesis awal bahwa PDI Perjuangan “tidak ramah” terhadap Islam.
Buku “Kecenderungan Keberagamaan Aktivis Mahasiswa PTKIN se-Jawa Tengah: Antara Radikal, Moderat, dan Liberal” merupakan buku yang membahas tentang studi empiris mengenai keberagamaan aktivis mahasiswa di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Jawa Tengah. Penulis buku ini menganalisis kecenderungan keberagamaan aktivis mahasiswa PTKIN di Jawa Tengah, apakah mereka cenderung menjadi radikal, moderat, atau liberal dalam pandangan keagamaan. Kecenderungan keberagamaan aktivis mahasiswa PTKIN se-Jawa Tengah didominasi oleh paham moderat dengan persentase yang cukup tinggi. Namun, ada juga sebagian kecil yang cenderung menjadi radikal atau liberal dalam pandangan keagamaan. Buku ini juga membahas faktor-faktor yang memengaruhi kecenderungan keberagamaan aktivis mahasiswa PTKIN. Secara keseluruhan, buku ini memberikan gambaran tentang kecenderungan keberagamaan aktivis mahasiswa PTKIN se-Jawa Tengah yang penting untuk dipahami dalam konteks keberagaman di Indonesia.
Hampir setiap fakultas, bahkan program studi menerbitkan pedoman penulisan karya ilmiah, baik skripsi, tesis, maupun disertasi. Akan tetapi, kebanyakan pedoman tersebut hanya memuat bagian-bagian dan format sebuah proposal serta bagian-bagian dan format skripsi, tesis, dan disertasi. Pedoman tersebut pada umumnya tidak memuat bagaimana suatu ide dan argumen dapat dikemas dengan kriteria karya ilmiah serta memiliki ciri sebagai karangan efektif yang mudah dipahami. Banyak pihak menganggap bahwa penulisan karya ilmiah telah diperoleh oleh mahasiswa pada matakuliah Bahasa Indonesia. Namun, kadangkala anggapan itu tidak sesuai dengan yang terjadi. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa (i) mataku...
Judul : Moderasi Beragama untuk Membangun Jiwa Damai Penulis : Dr. H. Iwan, M.Ag., dan Dr. Iis Arifudin, M.Ag. Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 86 Halaman Cover : Soft Cover No. ISBN : 978-623-505-650-0 No. E-ISBN : 978-623-505-651-7 (PDF) SINOPSIS “Moderasi Beragama untuk Membangun Jiwa Damai” menawarkan sebuah panduan mendalam mengenai pentingnya moderasi dalam praktik beragama untuk menciptakan harmoni dan kedamaian dalam kehidupan pribadi dan masyarakat. Dalam konteks dunia yang sering kali diliputi oleh ketegangan dan konflik yang terkait dengan perbedaan keyakinan, buku ini mengajak pembaca untuk mengeksplorasi dan memahami peran penting moderasi beragama sebagai kunci untuk mencapai keseimbangan dan toleransi. Buku ini dimulai dengan menjelaskan konsep moderasi beragama, menyoroti bagaimana sikap moderat dapat mendorong dialog yang konstruktif dan mengurangi ketegangan antarumat beragama. Penulis menguraikan berbagai dimensi moderasi, termasuk sikap terbuka terhadap perbedaan, penekanan pada nilai-nilai universal yang menghubungkan berbagai agama, serta cara menghindari ekstremisme dan intoleransi.
Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari bahasa Sanskerta: पञ्च "pañca" berarti lima dan शीला "śīla" berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima ideologi utama penyusun Pancasila merupakan lima sila Pancasila.
Kongres Pancasila IV ini merupakan rangkaian dan kesinambungan dari Kongres Pancasila sebelumnya, yaitu Kongres Pancasila I tgl 1 Juni 2009 di Yogyakarta; Kongres Pancasila II tgl. 1 Juni 2010 di Denpasar; dan Kongres Pancasila III tgl.1 Juni 2011 di Surabaya. Dari tiga kali Kongres Pancasila tersebut telah banyak dihasilkan rumusan-rumusan deklarasi yang sangat berkualitas dan bermakna. Atas dasar hasil-hasil yang telah dicapai dari Kongres Pancasila sebelumnya itu, maka pada Kongres Pancasila IV kali ini dipilih dan ditetapkan tema “Strategi Pelembagaan Nilai-nilai Pancasila dalam Menegakkan Konstitusionalitas Indonesia”. Tema ini dipilih dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai beriku...