You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Maluku in eastern Indonesia is the home to Muslims, Protestants, and Catholics who had for the most part been living peaceably since the sixteenth century. In 1999, brutal conflicts broke out between local Christians and Muslims, and escalated into large-scale communal violence once the Laskar Jihad, a Java-based armed jihadist Islamic paramilitary group, sent several thousand fighters to Maluku. As a result of this escalated violence, the previously stable Maluku became the site of devastating interreligious wars. This book focuses on the interreligious violence and conciliation in this region. It examines factors underlying the interreligious violence as well as those shaping post-conflict...
This study outlines the emerging cultural turn in Peace Studies and provides a critical understanding of the cultural dimension of reconciliation. Taking an anthropological view on decentralization and peacebuilding in Indonesia, it sets new standards for an interdisciplinary research field.
Buku berjudul Kosmologi Pulau Kecil Masela dengan Isu Besar Blok Masela di Bibir Perbatasan Negara, berusaha membawa kita untuk berekspedisi, menjelajahi dan mengeksplorasi alam bawah sadar kolektif masyarakat adat pulau Masela untuk dapat menyingkap dan memahami misteri batin, sensualitas kosmos serta otoritas kosmos Pulau kecil Masela, Kabupaten Maluku Barat Daya dengan isu besar Blok Masela di bibir perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kosmologi Pulau Masela memperlihatkan sebuah harmoni maksimal antara substansi kosmos pulau Masela yang kaya, baik yang infrahuman, human, sosial budaya maupun rohani dalam sebuah tatanan semesta kepulauan dengan bentangan laut kepulauannya yang l...
Judul : Dinamika Agraria Dalam Perspektif Teologi, Sosial, Hukum Dan Budaya Pada Masyarakat Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Penulis : Endriatmo Soetarto, Elia Maggang, Febby Nancy Patty, Johanna Silvana Talupun, Weldemina Yudit Tiwery, Fiktor Fadirsair, Sipora Blandina Warella, Flora Maunary, Karel M. Siahaya, Fransisca Jallie Pattiruhu, Marthina Tjoa, Iskar, Yamres Pakniany, Ronal Kevin Watloly, Agusthina Christina Kakiay, Ardiman Kelihu, Marthen L. Soplera, Franklin Untailawan, Junengsi Carli Dahoklory, Elvis Salouw, Belly I. Kristyowidi, Andris Noya, Josias Taihutu, dan Erlin Kiriwenno Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 280 Halaman Cover : Soft Cover No. ISBN : 978-623-162-730-8 No. E-ISBN : 978...
Buku ini lahir dari keprihatinan terhadap kerusakan ekologi di Kepulauan Kei Provinsi Maluku. Kerusakan ekologi terjadi di wilayah yang masyarakat lokalnya menghidupi budaya lokal yang dinamai “Sasi Umum” atau “hawear”, yang diwariskan oleh para leluhurnya. Budaya lokal tersebut bertujuan melindungi hak-hak kepemilikan tanah maupun melindungi dan melestarikan lingkungan alam di daratan dan lautan atau bumi yang disebut dalam bahasa emiknya “Nuhu-Met”. Realitas tersebut mendorong penulis untuk melakukan penelitian lapangan di Kepulauan Kei, untuk mendapatkan data tentang kerusakan ekologi maupun eksistensi budaya Sasi Umum. Data-data tersebut kemudian dijadikan sebagai teks budaya...
Buku Sosio-epistemologi ingin menegaskan sebuah cabang filsafat pengetahuan yang diidealkannya sebagai jalan teoretis yang berbasis pada sebuah rasio sosial untuk membedah misteri pengetahuan, keilmuan, dan kepentingan manusia dan masyarakat dalam sebuah pertautan dialektis. Inti buku ini dapat dibaca dalam empat skema pemikiran dasar. Pertama, mengenai ruang penjelajahan pengetahuan yang begitu mengagumkan, namun sekaligus menegangkan dan mencemaskan. Kedua, mengenai Sosio-epistemologi sebagai “Proyek Pembaruan” atas klaim-klaim teori pengetahuan dan teori sosial guna menghadirkan kebebasan, humanisasi dan emansipasi serta memberi kepastian jiwa bagi pertumbuhan masyarakat berkeadaban yang mandiri. Ketiga, mengenai sejarah perkembangan Sosio-epistemologi dalam pergulatan intelektual untuk respons kehidupan sosial yang dinamis. Keempat, mengenai klaim kebenaran, objektivitas, validitas, dan metode pemikiran Sosio-epistemologi yang selalu bersifat otonom namun bertegangan untuk menegaskan dorongan keinsanian manusia guna dapat menciptakan sebuah eksistensi manusiawi, melalui pengembangan pengetahuannya.
Buku ini berawal dari paper yang penulis siapkan untuk memberi matakuliah filsafat ilmu, filsafat Islam dan filsafat pendidikan Islam, serta isu-isu kontemporer dalam pendidikan Islam di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Pascasarjana UIN Walisongo Semarang. Penulis sangat berterima kasih kepada Bapak Rektor UIN Walisongo Semarang atas dukungan dana untuk penulisan bahan ajar mata kuliah filsafat pendidikan Islam, dan juga dukungan dana untuk melakukan post doctoral research di Marmara University Istanbul Turki, dan Nagoya University Jepang, sehingga penulis dapat memperoleh buku-buku referensi yang relevan dengan bidang kajian filsafat pendidikan Islam, sehingga buku ini bisa terwujud dalam format yang lebih sistematis dan isi yang lebih berbobot dan memiliki sudut pandang yang berbeda dengan bukubuku filsafat pendidikan Islam yang sudah ada. *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)
Karya ini kami susun guna memenuhi persyaratan untuk kenaikan pangkat dari golongan Pembina IV/a ke Pembina Tingkat 1 IV/b. Kami berharap agar karya ilmiah dalam bentuk buku ini juga bermanfaat untuk kalangan keluarga dan masyarakat yang membacanya. Kami menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari sempurna, sehingga diharapkan agar para pembaca sudilah kiranya memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Atas kesediaannya disampaikan terima kasih.
Buku ini mencoba menguraikan berbagai pergumulan dialektika filsafat hukum modern. Sejak kemunculannya kajian filsafat telah mengalami perkembangan luar biasa dan merambah ke berbagai kajian lainnya. Dalam konteks filsafat hukum, perubahan dalam memaknai hukum secara reflektif berkembang dari masa ke masa sebagai konsekuensi dari perkembangan yang terjadi pada filsafat ilmu. Ada kalanya filsafat hukum didominasi oleh wacana agama sebagaimana pada masa abad pertengahan, selanjutnya disusupi oleh pandangan rasionalisme dan empirisme serta dominasi bahasa dan sastra hingga ilmu-ilmu sosial menjado jalan bagi penerawangan sosiologis terhadap wacana modernitas dalam ilmu hukum.
Filsafat dapat didefinisikan sebagai refleksi rasional, kritis, dan radikal mengenai hal-hal mendasar dalam kehidupan. Refleksi rasional merupakan perenungan ilmiah yang tidak bersandar pada rasio atau akal dan penalaran. Filsafat merupakan “seni bertanya”, mempertanyakan apa pun tanpa tabu, mempertanyakan tentang apa yang ada (being) maupun yang mungkin ada, sehingga filsafat kerap juga disebut berpikir spekulatif. Pertanyaan yang diajukan filsafat memiliki ciri khas yang mendalam (radikal). Kedalaman pertanyaan inilah yang menjadi distingsi antara filsafat dengan ilmu pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dengan jelas merumuskan dan menentukan apa yan...