You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Mengukir kisah adalah buku yang ditulis Elvan Stiawan, Abdul malik, Gilang Redi Fadli, Fara Safa Aini, Hajjatul Aini, Yuli Tri Lestari, Husnatul Hadawiyah, Anesa Salhi Putri, Siti Imroatul Latifah dan Julanda Mysesa merupakan remaja-remaja yang berasal dari berbagai daerah dan dipertemukan di suatu desa yang bernama kampai untuk melaksanakan pengabdian masyarakat. Buku ini menceritakan tentang pengalaman hidup pertama kali yang didapat dan kisah yang singkat selama 35 hari dalam melaksanakan pengabdian masyarakat, yang dimana kisah singkat itu tersimpan di tempat khusus yang selalu diingat.
Berbicara tentang sejarah Padang Guci tidak luput dengan cerita dari dan bagaimana cerita penduduk desa-desa di Padang Guci berasal ? Sudah bertahun-tahun yang lalu sejak wilayah ini dikenal sebagai daerah Padang Guci, hingga saat ini pun sudah banyak berdiri desa-desa yang dahulunya hanya sebatas perkampungan dusun laman dan bahkan jauh sebelum itu daerah ini hanya sebagai tempat untuk berkebun yang didalamnya hanya terdiri dari Talang-talang perkebunan masyarakat yang berasal dari berbagai daerah khususnya Nenek Moyang dari daerah Besemah yang memiliki sejarah dan perjalanannya masing-masing. Buku ini menyajikan sejarah singkat asal muasal 47 Desa di Daerah Padang Guci. Selamat Membaca !!!
Dangau, Pance, Kinjagh, Bake, Kuduk, Sengkuit, dan Tambuhan adalah salah satu contoh bangunan dan alat-alat masyarakat Padang Guci pada zaman dahulu yang memiliki cerita menarik untuk diketahui maksud dan tujuan dibalik pembangunan dan pembuatannya. Selain itu dengan membaca buku ini, pembaca akan mengetahui bentuk bangunan dan peralatan yang sering masyarakat Padang Guci pada zaman dahulu dalam menjalani setiap aktivitas kehidupan sehari-hari. Buku elektronik karya dari Andis Syah Putra,S. IP ini dipersembahkan untuk seluruh masyarakat daerah Padang Guci. Selamat membaca
None
Pegadaian Syariah termasuk lembaga keuangan syariah yang cukup berkembang saat ini. Seiring dengan proses berkembangnya, Pegadaian Syariah menghadapi risiko-risiko yang semakin kompleks. Risiko yang sering terjadi di pegadaian syariah ada lima yaitu Risiko Operasional, Risiko Bisnis, Risiko Pasar, Risiko Hukum dan Risiko Reputasi. Dengan banyaknya risiko yang terjadi, membuat Setiap perusahaan berkembang membutuhkan Manajemen Risiko untuk menjaga keberlangsungan perusahaan termasuk juga Pegadaian Syariah. Manajemen Risiko merupakan serangkaian proses identifikasi, pengukuran dan kontrol dari sebuah risiko yang mengancam keberadaan suatu perusahaan. Proses manajemen risiko yang dilakukan oleh pegadaian syariah yaitu, Identifikasi Risiko, Pengukuran Risiko, Pengelolaan Risiko dan Pengendalian serta Pengawasan Risiko. Manajemen Risiko yang baik dapat membantu Pegadaian Syariah untuk memitigasi dan meminimalisir terjadinya risiko yang merugikan.
Portofolio adalah kumpulan atau gabungan dari berbagai instrumen atau aset investasi. Tujuan dari pembentukan portofolio adalah untuk meminimumkan risiko dengan cara diversifikasi. Sedangakan Pasar Modal Syariah adalah seluruh kegiatan di pasar modal yang tidak bertentangan dengan prinsip- prinsip islam. Buku ini menjelaskan konsep-konsep dasar portofolio dan pasar modal syariah yang meliputi ruang lingkup, fungsi, tujuan, peran, dan jenis-jenis lainnya. Buku ini belum menjelaskan semua pembahasan yang harus di perhatikan di dalam portofolio dan pasar modal syariah. Namun, buku ini cukup lengkap dan dapat di jadikan rujukan untuk memahami konsep dasar dalam portofolio dan pasar modal syariah.
Keluarga tentu saja identik dengan hubungan darah, tapi bagaimana jika keluarga bisa terbentuk ketika seringnya bertemu, bersama dan satu jalan ? Kisah dimana kami bertemu orang-orang yang luar bisa, banyak cerita yang kami dapatkan bahkan harapan akan kebaikan untuk semuanya selalu tampak dijunjung tinggi oleh kami. Namun, banyak lika-liku yang harus mereka lalui. Ketika itu masalah bahkan datang disaat kami pertama kali tiba disana, sesuatu yang membuat sedih. Tapi, hal-hal itu tak menyurutkan harapan kami untuk mengabdi di masyarakat, memberikan ilmu dan juga tentu saja mengeratkan rasa kekeluargaan kami. Keseruan kami saat pengabdian masyarakat bukan hanya terjadi disaat kami mengerjakan...
Kesan terakhir, menceritakan 10 remaja asing yang belum pernah bertemu dan berkenalan sebelumnya. Ke-10 remaja ini berasal dari keilmuan yang berbeda dan di pertemukan dengan misi yang sama. Remaja-remaja ini rela meninggalkan rumah selama bulan Ramadhan yang seharusnya berkumpul dengan keluarga. Misi ini mengharuskan mereka untuk tinggal dalam satu rumah yang akhirnya menceritakan banyak kisah sedih, senang, hingga cerita horor pun tidak lepas menghampiri. Lantas seperti apa yang mereka alami selama menjalankan misi ? semuanya ada di dalam buku ini.
Buku ini adalah kumpulan cerita pendek tentang pengabdian berbasis masjid yang dilakukan oleh 10 mahasiswa Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu. Mereka mengabdi di masjid Jamik Al-Muttaqin, Desa Pagar Dewa, Kecamatan Tetap, Kabupaten Kaur. Melalui buku ini kita dapat belajar, kita akan merasa terinspirasi untuk lebih menghargai orang- orang di sekitar kita, dan berjuang melawan segala perbedaan yang bisa menghalangi persaudaraan Buku ini memberikan dan keberanian untuk menghadapi tantangan bersama. Suka duka yang ada didalamnya buku ini mengajari kami untuk saling melengkapi. Kisah kasih 35 hari sangat bermakna bertemuan dengan orang-orang hebat.
Buku 840 jam menjadi lentera desa Bakal Dalam ini di tulis langsung oleh Dea Olivia, Amelianis Nasution, Delta Anggela, Dhef Vindra, Eko Zondriono, Najwa Bela Dwi Faradita, Nelvi, Nevia Rahma Fauzia, Rina Novia Sari, Veni Hendrawasi 840 jam menjadi lentera desa Bakal Dalam ini menceritakan pengalam dan penjalanan selama melakukan pengabdian masyarakat di desa Bakal Dalam. 10 mahasiswa yang di paksa untuk tinggal dalam 1 atap selama 35 hari. Tinggal dalam keadaan susah air karena pada saat itu sedang musim kemarau, susah sinyal dan dengan bumbu-bumbu perdebatan masalah dalam 1 kelompok. Belum lagi ada urusan cinlok yang sudah tidak menjadi rahasia umum pada saat melakukan pengabdian masyarakat ini.