You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Saat ini dunia sedang dilanda wabah Virus Corona (Covid-19) termasuk Indonesia. Status pandemi ini mengakibatkan masyarakat dipaksa untuk merubah kebiasaan, yaitu adaptasi kebiasaan baru atau dengan istilah New Normal. Para desainer produk berlomba untuk menciptakan inovasi produk di era new normal ini. Kondisi tersebut memberikan kesempatan akademisi khususnya bidang desain produk untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran dimulai dari menggali ide kreatif sampai dengan membaca peluang pasar, perlu adanya satu penilaian dari masyarakat, konsumen ataupun stakeholder sebagai bentuk penilaian desain bagi penggunanya khususnya di era new normal ini. Tidak hanya itu, dengan inovasi dalam pengembangan desain telah mencuri perhatian bagi masyarakat untuk lebih mengenal lebih jauh tentang apa itu desain produk.
Buku dengan judul Kumpulan Karya Desain Produk di Era New Normal ini merupakan hasil karya peserta pameran desprokreartif 15. Sesuai dengan tema yang diangkat adalah “Infition (infinity creation)” yang mengartikan kreasi tanpa batas, dengan maksud untuk mengajak para desainer kreatif untuk terus bebas berkreasi dan berinovasi di era New Normal ini. Indonesia sebagai negara berkembang khususnya di bidang Industri, menjadi suatu tantangan bagi para desainer produk untuk berkompetisi menciptakan produk yang dapat menembus pasar global. Namun, saat ini dunia sedang dilanda wabah Virus Corona (Covid-19) termasuk Indonesia. Status pandemi ini mengakibatkan masyarakat dipaksa untuk merubah kebiasaan, yaitu adaptasi kebiasaan baru atau dengan istilah New Normal. Para desainer produk berlomba untuk menciptakan inovasi produk di era new normal ini.
Melalui konsep sinergi dan kolaborasi ini, tentu akan membawa dampak yang luar biasa baik secara kuantitas dengan jumlah keikutsertaan pameran juga segi kualitas dari produk yang dipamerkan. Desain Produk ITATS mengirimkan 22 karya tugas akhir dan Teknik Informatika ITATS dengan 2 karya, ISTTS dengan 8 karya mahasiwa, 6 mahasiswa Polnes dan 3 karya mahasiswa Universitas Trilogi. Tidak hanya itu, keikut sertaan Bammons.art selaku pelaku industri kreatif / Usaha Kecil Menengan (UKM) semakin menguatkan bahwa Pameran Despro KreARTif semakin memiliki dampak yang signifikan, yakni peningkatan kompetensi mahasiswa melalui ajang pameran guna mengukur kemampuan mendesain produk serta secara tidak langsung menciptakan iklim kompetisi – dimana karya yang dipamerkan tentu akan dilihat, diapresiasi, dinilai, bahkan dikritik oleh pengunjung pameran meski hanya melalui media online Indonesia Design Studio (IDS).
Buku yang berisi tentang kumpulan karya dan DESPROKreARTif 17 berasal dari beberapa penggalan kata diantaranya adalah DESPRO yang berarti Desain Produk, sedangkan KREARTIF sendiri berasal dari Persamaan kata KREATIF yang berarti menghasilkan ide yang baru, serta kata ART yang berarti seni, sehingga kegiatan DESPROKreARTif adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Desain Produk yang ke 17 kalinya yang menghasilkan ide - ide baru yang ditampilkan melalui karya-karya seni dan desain yang siap dan baik untuk dipamerkan dan di tampilkan.