You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Bagi masyarakat Madura, nyai tidak hanya menjadi simbol keilmuan dan keagamaan, tetapi juga sebagai simbol perlawanan atas berbagai ketidakadilan. Meskipun ketokohannya kerap dianggap tidak sentral di dalam masyarakat patriarki di Madura, ternyata para nyai memiliki peran yang signifikan, yang berhasil melakukan negosiasi sosio-kultural sehingga pengaruhnya melampaui segala asumsi yang mengecilkan eksistensinya. Itulah sebabnya, masyarakat Madura menempatkan sosok nyai sebagai ulama perempuan dalam berbagai konstruksi, yaitu konstruksi sejarah, agama, sosial, dan budaya. Dalam konstruksi budaya, nyai dipandang ajeg dalam menjaga tradisi. Dalam konstruksi sosial, mereka ditempatkan sebagai so...
Assalamualaikum wr.wb Peran Perguruan Tinggi Islam dari aspek pengemban Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak saja dilihat dari kontribusi lulusannya yang bermutu dalam pengembangan ilmu-ilmu keIslaman dan ilmu-ilmu lain yang terkait, akan tetapi juga dari hasil pelaksanaan kegiatan yang relevan dengan program pengabdian kepada masyarakat. Dalam kurun waktu dua puluh tahun terakhir kegiatan Penelitian di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang dilaksanakan pada masing-masing Perguruan Tinggi Islam meningkat cukup signifikan. Dalam hal ini, masih ditemukan beberapa kekurangan yang memerlukan peningkatan yang lebih baik lagi, baik dari segi kualitas penelitian maupun publikasi terhadap hasil penelit...
ELWVATE 5 seri kelima dari buku Elwvate karya Dian Nafi. Seri ELWVATE berisi kumpulan paper yang lolos seleksi ke international conference. Versi digital ELWVATE 6 bisa diakses via google play https://play.google.com/store/books/details?id=FYv5EAAAQBAJ dan google books https://books.google.co.id/books/about?id=FYv5EAAAQBAJ&redir_esc=y Berikut seri elwvate sebelumnya. ELWVATE 1 https://play.google.com/store/books/details/Dian_Nafi_ELWVATE?id=2itBEAAAQBAJ ELWVATE 2 https://play.google.com/store/books/details/Dian_Nafi_Elwvate_2?id=ZAJTEAAAQBAJ ELWVATE 3 https://play.google.com/store/books/details/Dian_Nafi_Elwvate_3?id=XDZTEAAAQBAJ ELWVATE 4 https://play.google.com/store/books/details/Dian_Nafi_Elwvate_4?id=nKx3EAAAQBAJ
Perbedaan laki-laki dan perempuan, baik dari segi substansi kejadian maupun peran yang diemban dalam masyarakat, telah menimbulkan perdebatan dan diskusi yang cukup panjang bahkan masih menyimpan masalah. Perbedaan jenis kelamin secara biologis (seks) ini telah melahirkan interpretasi budaya, yang kemudian dikenal dengan istilah gender. Berbicara gender, fakta empiris memperlihatkan bahwa perempuan adalah phak yang lebih banyak mendapatkan bentuk-bentuk ketidakadilan gender, semisal berupa marginalisasi perempuan, penempatan perempuan pada subordinasi, stereotype (pelabelan), kekerasan (violence) terhadap perempuan, dan beragam kasus lainnya yang sering kita dengar. Buku ini hadir mengajak pembacanya “berwisata”, untuk memikirkan kembali (rethinking) emansipasi kaum wanita, dalam hubungannya dengan partisipasi kebangsaan dan dinamika masyarakat. Karena bagaimanapun, permasalahan gender ini sangat mempengaruhi pembangunan suatu negara. Harapannya, tentu saja agar perjuangan kesetaraan gender di Indonesia segera dapat direalisasikan, dalam rangka membangun tatanan sosial yang lebih berkeadilan.
Buku ini hadir sebagai upaya untuk memberikan wawasan mendalam tentang filsafat pendidikan Islam, sebuah bidang kajian yang sangat penting dalam memahami bagaimana nilainilai Islam dapat diintegrasikan dalam sistem pendidikan. Buku ini disusun dengan menghadirkan berbagai tema yang relevan dan esensial dalam kajian filsafat pendidikan Islam.
In Women and Property Rights in Indonesian Islamic Contexts, eight scholars of Indonesian Islam examine women’s access to property in law courts and in village settings. The authors draw on fieldwork from across the archipelago to analyse how judges and ordinary people apply interpretations of law, religion, and gender in deliberating and deciding in property disputes that arise at moments of marriage, divorce, and death. The chapters go beyond the world of legal and scriptural texts to ask how women in fact fare in these contexts. Women’s capabilities and resources in Indonesia, the world’s largest Muslim society and one with distinctive traditions of legal and social life, provides a critical knowledge base for advancing our understanding of the social life of Islamic law. Contributors: Nanda Amalia, John R. Bowen, Tutik Hamidah, Abidin Nurdin, Euis Nurlaelawati, Arskal Salim, Rosmah Tami & Atun Wardatun.
The implications of the “halalization” phenomenon in Indonesia today involve not only the food sector but also other sectors. Starting with travel, medication in case of illness, fashion, make-up equipment for women to support their appearance, and other lifestyle models. A person’s habit of consuming goods/services oriented towards a halal frame of mind is also known as a halal lifestyle. Practising a halal lifestyle can ensure and manage the morality of everything that is done by someone involved in it. At the same time, the halal lifestyle also maintains human self-esteem, dignity, and respect; human self-control; and maintaining human integrity and individuality. Practising the halal lifestyle in this life is every Muslim’s right, but it is a privilege for any non-Muslim. Therefore, let’s start a halal lifestyle from an early age because halal is good for oneself and others.
This book calls for a bold forward-looking social policy that addresses continuing austerity, under-resourced organisations and a lack of social solidarity. Based on a research programme by the Webb Memorial Trust, a key theme is power which shows that the way forward is to increase people’s sense of agency in building the society that they want.
Jean Baudrillard′s classic text was one of the first to focus on the process and meaning of consumption in contemporary culture. Originally published in 1970, the book makes a vital contribution to current debates on consumption. The book includes Baudrillard′s most organized discussion of mass media culture, the meaning of leisure, and anomie in affluent society. A chapter on the body demonstrates Baudrillard′s extraordinary prescience for flagging vital subjects in contemporary culture long before others. This English translation begins with a new introductory essay.