You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Antalogi Cerpen (Kumpulan Cerpen Kader HMI Milenial) Penulis : HMI Hasyim Asy'ari Terbit : Juni 2021 Sinopsis : Antologi cerpen ini hadir karena menyambut HUT HMI Hasyim Asy’ari Cabang Semarang yang ke-IV. Antologi cerpen ini dihadirkan bukan tanpa harapan, tetapi banyak yang ingin disampaikan bahwa mengingat kata Pramoedya Ananta Toer, walaupun ilmu setinggi langit tapi tidak menulis akan tergerus oleh zaman dan tidak terkenang. Muhammad Fachrul Hudallah, Lida Nasrul Amanah, Moh. Mukhtamarul Wahid, Ulfaturrohmah, Yolanda Eka Safitri, Alda Gemellia Munawwarah, Nor Lailatun Nisfah, Usman Alhudawi, Aini Safitri, Ahmad Taufiq Hidayat. Happy shopping & reading Enjoy your day, guys
Lebih dari tujuh dekade, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) membersamai Republik Indonesia sebagai organisasi kader dan perjuangan yang konsisten pada ranah kepemimpinan, baik lokal maupun nasional. Pada rentang waktu yang tak sebentar tersebut, HMI pun lantas manunggal dengan dinamika realitas apa pun yang dicecap Republik. HMI adalah Indonesia itu sendiri. Baik-buruk HMI berdampak pada baik-buruk Indonesia. Sementara baik-buruk HMI sangat ditentukan oleh para kadernya. Miliu bernas, keteladanan penuh akhlak terpuji, berikut nutrisi keilmuan yang mumpuni menjadi hal penting dalam proses kaderisasi HMI. Kini, dunia tengah terobsesi pada terma Super Smart Society yang jamak disebut sebagai era So...
Sejarah mencatat bahwa para intelektual besar tidak lahir dari kerumunan orang, melainkan dari komunitas-komunitas kecil yang kreatif, dan HMI menjadi salah satu representasi dari komunitas kecil tersebut. Sebagai salah satu organisasi mahasiswa yang telah menorehkan tinta sejarah di pentas nasional selama lebih dari 60 tahun, eksistensi dan kiprah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tidak bisa dipandang sebelah mata. Atas dasar itu, para Kader HMI dituntut--terlebih di era demokratisasi seperti saat ini--untuk semakin jeli dalam mengisi dan memenuhi ruang publik dengan beragam debat ilmu dan gagasan yang diharapkan mampu membawa bangsa ini menuju arah yang lebih baik. Buku yang dihadapan pembaca...
Buku ini berisi antologi essay penulis dengan meriset sebuah fenomena dan menafsirkannya menurut pemikiran penulis. Sebagian besar tulisan di buku ini sudah dimuat diberbagai macam media, baik regional maupun nasional, terkhusus media online. Dari situ penulis kumpulkan menjadi satu buku agar mudah dibaca juga penulis tambahkan tulisan atau pemikiran penulis yang belum dimuat di media. Penulisan buku ini berawal dari fenomena dan kekhawatiran anak muda juga penulis sebagai pemuda. Dalam buku ini, pembaca bisa menjelajahi banyak khazanah keilmuan yaitu Kepemudaan, Nasionalisme, Religiusitas, Literasi, dan Sospolhukam (Sosial, Politik, Hukum, dan HAM). Dari berbagai realita yang ada, penulis j...
Volume commemorating the 50th anniversary of HMI, the Indonesian Muslim Students Association, 1947-1997; Muslim students, political activity; Indonesia, politics and government, Islam and state; collection of articles.
None
Presents a genealogy of the social networks and power struggles of the major influential group of Indonesian educated Muslims called 'intelligentsia'.
None
Penulis: Ridwan Saidi. Sambutan: Fadli Zon, SS, MSc, Wakil Ketua DPR RI periode tahun 2014-2019. Editor: Chamal Hamid “Tak berlebihan sepertinya jika disebut bahwa sesudah Ridwan Saidi, tak ada lagi sosok Ketua Umum PB HMI yang sanggup menyaingi citra intelek serta produktivitas Ridwan. Citra intelek dan produktivitasnya dalam berkarya hanya bisa ditandingi oleh generasi-generasi sebelumnya”. (Fadli Zon). Biographi Ridwan Saidi ditulis seorang tukang parkir mobil di Jakarta yang ingin selesaikan studinya di Universitas Negeri Jakarta. Saya yakin dengan kejujuran tukang parkir, kata Saidi. Sejak usia 13 tahun Saidi sudah tertarik dengan politik. Saidi menjadi saksi pergolakan politik dari jaman Liberal, Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi. Saidi kenal dekat dengan pelaku politik jaman Liberal, dan pada jaman Orde Baru Saidi mulai terjun sebagai politikus. Bakatnya berpolitik berkembang sejak Saidi menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) periode tahun 1974-1976. Saidi tetap hingga kini menyampaikan pikiran politiknya sebagai pengamat. Sekarang yang banyak pekerja politik, bukan politikus, kata Saidi.
Long cited as a model of harmonious cohabitation between different religions, the most populous Muslim country in the world until recently occupied a special place in the Western imagination.Indonesia, home to a peaceful version of Islam, offered a reassuring counter-model to a rowdy and accusatory Arab Islam. Since 1999, however, confrontations between Christians and Muslims in the Moluccas, excesses of vigilantism in Sulawesi, and especially the Bali and Jakarta bombings have shattered these simplistic stereotypes. For many terrorism experts - often self-proclaimed - Indonesia's mutation confirmed the hackneyed thesis that equated obscurantism with Islam, and saw violent outbreaks as an inevitable consequence.