You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
"Bagi saya, buku ini seakan memanggil "wahai para pembelajar akuntansi, marilah buka mata hati agar kita tiba ke pemahaman bahwa akuntansi itu bukanlah hanya itu, seperti yang dipelajari selama ini. Akuntansi, akan tetapi, adalah juga fenomena sosial, kultural dan bahkan religius yang kompleks. Buku ini telah dengan meyakinkan mengungkapkan bahwa dikotomi selama ini antara metodologi penelitian kuantitatif versus kualitatif, telah dipahami dengan tidak tepat. Sesuatu yang bagi saya luar biasa adalah keberanian buku ini untuk menyampaikan bahwa metodologi penelitian yang selama ini kita pahami dan anut, adalah metodologi yang telah mengabaikan eksistensi Tuhan. Buku ini enak dibaca, mengalir ...
Sebagai bagian dari pertanggungjawaban intelektual, maka selayaknya dan menjadi kewajiban dari kami yang tergabung di FORDEBI untuk mengedepankan janji kemerdekaan sesuai Pembukaan UUD 1945, dalam formula keilmuan yang dapat dirasakan secara konkret dalam bentuk gagasan turunan kebijakan strategis, kesejahteraan berkeadilan sosial berketuhanan yang kami namakan Semesta Sejahtera Semesta Sejahtera yang telah kami tuliskan ini merupakan konsep dan gagasan bergerak. Artinya, konsep dan gagasan tidak berhenti pada titik tertentu, tetapi akan terus mengalami revisi dan perubahan sesuai dengan praksis yang akan dilakukan dalam waktu dekat maupun perkembangan gagasan yang berkembang kemudian. Perjuangan memang masih panjang, tetapi dengan keyakinan yang ditunjang dengan sumber daya keilmuan dan keimanan, kami berdoa dan berharap semoga apa yang kami ikhtiarkan selalu dalam kerangka ketundukan sekaligus aksi untuk membangun peradaban yang lebih baik. Insya Allah.
Para pembaca diajak untuk memahami sejarah perjuangan Rasu-lullah Nabi Muhammad saw, dari masa-masa gelap dan kelam sejarah Arab, dari Bab I Negeri Arab dan Bangsa Arab, Bab II, Abad Jang Gelap (Zaman Djahilijah), Bab III Bangsa Quraisj dan Pendidikan Kota Makkah, Bab IV Gelombang Perubahan dan Keagamaan di Tanah Arab. Kemudian Bab V Nubuwwah tentang Bakal Lahirnja Nabi Muham-mad, Bab VI Kelahiran Nabi Muhammad saw, Bab VII Sebelum Turun Wahyu Ilahi, Bab VIII Turun Wahyu Ilahi yang Pertama-tama, Bab IX Orang-orang yang Terdahulu Masuk Islam, Bab X Rintangan dan Penganiayaan, Bab XI Hijrah ke Habsyi, Bab XII Usaha akan Menindas Islam, Bab XIII Zaman Makkah yang Akhir, Bab XIV Hijrah ke Madina...
Buku ini mengajak pembaca melayati dua "kematian". Pertama, kematian jiwa Manusia Barat, dan berujung pada, kedua, kematian Tuhan. Retakan-retakan Tragedi Pembunuhan Tuhan telah terjadi secara evolutif historis yang dimulai dari upaya membangun peradaban melalui sains dan teknologi bernilai Rasionalisme Liberal sejak Aufklarung, Renaissance, dan Revolusi Industri. Rasionalisme Liberal memuncakkan hasrat Manusia Barat yang akhirnya berdampak pada luluhlantaknya alam semesta, lebarnya jurang ketidakadilan atas manusia lainnya, serta menggiring dirinya pada jurang-jurang kemanusiaan yang sekular, ateistik evolutif, teistik evolutif, hingga yang mutakhir, Manusia Tuhan bermental AMOR (Agnostik, ...
Karya ini ditulis oleh Guru Bangsa HOS Tjokroaminoto. Buku kecil ini adalah buku "berat" yang membahas pentingnya "menembah gusti" atau esensi dari ketauhidan. Perlu sebuah kehalusan budi pekerti yang diasah melalui shalat dan ibadah lain, agar kesemuanya mengejewantah pada sebuah aksi untuk mencapai umat yang sejahtera. Buku dapat diperoleh di www.penerbit.urup.or.id
Novel ini muncul dari “keringnya” proses belajar-mengajar di perkuliahan Teori Akuntansi. Saya, sebagai pengajar yang pernah diamanahi mata kuliah tersebut, merasa buku Teori Akuntansi yang ada sangat kaku dan sarat dengan definisi dan pada akhirnya membuat mahasiswa cepat jenuh. Ironisnya, bagi saya Teori Akuntansi adalah salah satu mata kuliah yang paling mengasyikkan. Bagaimana tidak? Kita sedang membahas tentang asal akuntansi! Bisa jadi karena memang Teori Akuntansi “harus” mendiskusikan berbagai pemikiran, dan pemikiran lahir dalam berbagai rentang waktu sejarah, maka kebanyakan buku Teori Akuntansi mau tidak mau harus sedemikian serius. Sejak ditulisnya karya ini 26 November 2019, lahirlah 35 episode yang kini siap disajikan. Akhirnya, kisah ini belum selesai. Masih banyak pemikiran akuntansi yang belum tercakup dan semoga segera hadir Konspira(kuntan)si 2, dan seterusnya.
Buku yang merupakan kompilasi tulisan dari kontributor koranpeneleh.id ini, menyajikan berbagai tema dengan pembahasan kritis yang akan membawa anda masuk dalam ruang diskursus mulai dari pendidikan, sosial kebudayaan, ekonomi, politik hingga agama. Penulis dalam buku ini dari berbagai latarbelakang pula, akademisi, mahasiswa, praktisi dan lain-lain. Selamat membaca. Semoga buku ini mampu memantik lahirnya tulisan-tulisan baru dari para pembaca.
HOS Tjokroaminoto memang bukan manusia biasa. Beliau adalah Guru Bangsa, Guru Presiden Pertama RI Soekarno, Guru Kartosoewirjo, Semaoen, HAMKA, serta sahabat karib H. Agoes Salim dan Abdoel Moeis. Islam dan Sosialisme sering menjadi “kontroversi” seakan cap komunis melekat pada beliau, namun sebenarnya “menembah Gusti” dan Islam sejati adalah basis aksi dan nilai yang beliau yakini. Buku karya A.D. Mulawarman, seseorang yang mengaku bukan sejarawan namun kepeduliannya pada sejarah tak perlu diragukan dengan kiprahnya di Yayasan Rumah Peneleh dan Yayasan Peneleh Jang Oetama, ditulis dengan gaya populer dan menggambarkan HOS Tjokroaminoto yang sangat mencintai negeri dan agamanya. A.D. Mulawarman mengajak pembaca untuk turut menggelora dengan zelfbestuur saat vergadering dan larut dalam kesedihan saat berpulangnya HOS Tjokroaminoto. Pembaca akan merasakan bahwa buku sejarah dapat ditulis “sehidup” dan semenarik ini.
Jauhkan buku ini dari golongan manusia berikut ini: a) Siapapun yang tidak ingin keluar dari zona nyaman keyakinan pemikirannya; b) Siapapun yang tidak ingin keyakinan Tuhan dan keberagamaannya diusik; c) Siapapun yang tidak ingin ideologi kebenaran (akuntansi) yang sudah dibangun dan dipelajari bertahun-tahun luluh lantak; d) Siapapun yang tidak ingin mencari makna kesejatian hidup dan kehidupan. Sungguh, jejeran manusia (akuntan) berkarakter seperti di atas akan berpotensi marah-marah sendiri saat melahap buku ini. Merutuk semua narasi yang diceritakan. Ujung-ujungnya bisa sakit sendiri karena tersentak, tersedak dan terbelalak. Tapi kalaupun mau mencoba membacanya, tidak mengapa juga. Siapa tahu hidayah Tuhan lantas melintas justru ketika amarah, resah dan gelisah itu tetiba mengemuka. Lalu diam-diam mengangguk mengiyakan dan masuk dalam barisan pencari kesejatian kemanusiaan, keberagamaan dan keindonesiaan.
Ibnu Sina adalah Bapak Kedokteran. Bukan hanya di kalangan muslimin, Ibnu Sina juga dipuja di Eropa. Ibnu Sina sudah lama wafat, tetapi orang terus belajar padanya melalui bukunya. Buku-bukunya menjadi pelajaran wajib mahasiswa kedokteran dunia.Bahkan bukunya sudah menjelaskan berbagai penyakit yang banyak terjadi di zaman modern ini.Kehebatan Ibnu Sina berkat ketekunannya dalam belajar. Dia mampu belajar sendiri dengan membaca buku di perpustakaan. Ibnu Sina juga amat telaten merawat pasiennya. Dari setiap pasien ia mendapatkan pengetahuan baru. Dari praktek itulah ilmu kedokteran Ibnu Sina terus berkembang.Banyak halangan dan rintangan yang dihadapinyas ebagai dokter. Namun Ibnu Sina tetap sabar dan terus berdoa pada Allah. Sehingga Tuhan memberinyap etunjuk dalam pengobatan. Dia tidakm emungut bayaran pada pasiennya. Ia suka menolong siapa saja, mulai dari raja sampair akyat jelata. Ibnu Sina adalah seorang dokter teladan. Selamat membaca!