You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This 4th ICON LATERALS proceeding consisted of 27 reviewed papers under the following subthemes of (1) foreign language teaching and learning (2) innovation in language teaching and learning, (3) macrolinguistics: Pragmatics, Sociolinguistics, Psycholinguistics, Discourse Analysis, Forensic Linguistics, and Linguistic Landscapes, (4) Translation, and (5) Literature. Prior to this publication the selected papers have been reviewed by three different reviewers to provide more comprehensive and in-depth perspectives for the intended respected readers in the respected areas. The keynote speakers invited to the conference, Prof. Heather Zwicker from University of Queensland, Prof. Hsueh-Hua Chuan...
International Seminar on Social Science, Humanities and Education (ISSHE) is motivated by efforts to increase the quality of research and respond to the development of studies related to social science, humanities and education fields. This seminar aims: (1) to bring together all scientists, researchers, practitioners, and lecturers, (2) to share and discuss theoretical and practical knowledge about social science, humanities and education fields. The conference was held virtually by using Zoom on November, 25th 2020. The host of the conference was the Faculty of Cultural Sciences of Universitas Haluoleo, Kendari, Indonesia in collaboration with Graduate Program of Linguistics Universitas Wa...
Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru adalah destinasi wisata yang mendunia karena eksotika lanskap alamnya. Deretan pe-gunungan yang menawan, kaldera Gunung Bromo yang menantang, dan hamparan lautan pasir maha luas yang memesona menjadi satu kemasan wisata yang lengkap dan menarik. Tidak hanya pemandangan alamnya, di dalam wilayah Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru juga dapat ditemukan komunitas masya-rakat indigenous yang hidup damai dan bersahaja. Komunitas yang dimaksudkan adalah Wong Tengger. Wong Tengger adalah petani tradisional yang bertempat tinggal di dataran tinggi Teng-ger yang setia menjalankan tradisi warisan nenek moyang mereka. Lanskap kultural yang dibentangkan masyarakat ten...
Secara garis besar, buku ini mencoba menggambarkan kekayaan seni budaya masyarakat Tengger dalam berbagai upacara tradisional baik yang terkait siklus tahapan hidup manusia maupun yang terkait tata kehidupan masyarakat. Secara khusus, buku ini menawarkan deskripsi mengenai pertunjukan Sodoran dalam Upacara Karo di masyarakat Tengger. Setidaknya, ada dua hasil tentatif dari proses penelitian yang melatarbelakangi buku ini. Pertama, buku ini memberikan temuan lebih terperinci dan barangkali relatif baru berupa deskripsi tentang pertunjukan Sodoran. Taruhlah, misalnya, apabila kita bandingkan dengan catatan pendek yang pernah ditulis Robert W. Hefner (Hefner 1985: 23) di tahun 1970an atas tari ...
Secara kebahasaan, menyebut kelompok masyarakat yang tinggal di sekitar gunung Bromo di Jawa Timur dengan sebutan masyarakat Tengger atau Wong (orang) Tengger sudah menjadi kelaziman dalam beragam perbincangan di ranah formal akademis, informal atau bahkan non formal sekalipun. Secara terminologis, label wong Tengger tidak menjadi penanda verbal yang menunjuk pada satu suku tertentu namun lebih pada sebuah entitas kultural yang berpusat di sekitaran Gunung Bromo terbentang secara administratif dari Kabupaten Lumajang sebelah barat hingga Kabupaten Malang sebelah timur. Sebuah entitas yang diikat oleh dan mengikatkan diri pada sakralitas-metafisik Gunung Bromo yang termanifestasi dalam beraga...
Desa Toyomarto mempunyai keindahan alam dan kekayaan budaya yang berlimpah. dengan kandungan nilai-nilai luhur yang penting untuk kita lestarikan. Keindahan alam Toyomarto membentang sepanjang lereng Utara Gunung Arjuna, dari bukit Buduk Asu hingga Candi Kasurangganan. Kekayaan budaya Toyomarto juga terhampar dari praktik tradisi, tutur cerita, hingga ragam hasta karya. Namun, perkembangan teknologi tidak dapat dimungkiri telah mengikis pelahan rasa ketertarikan terhadap budaya dan lingkungan di sekitarnya. Maka dari itu, sangat penting kiranya kita terus bergerak dinamis menjaga dan mengembangkan Desa Toyomarto dengan mengikuti perkembangan jaman tanpa melupakan akar budaya dan lingkungan. ...
Buku ini adalah salah satu kegiatan bulanan dalam, yang diselenggarakan pada Juni sampai dengan November 2020. Tema diskusi tersebut adalah program kerja mengembangkan kekhasan dalam kurikulum dan proses pembelajaran. Peningkatan Pengembangan Kapasitas Dosen untuk Menunjang Kekhasan Prodi.
Komposisi buku sajak ini dipayungi secara tematik oleh sekuel-sekuel yang ditajuki Tentang Gerimis, Tentang Cinta, Tentang Puja, Tentang Renung, Tentang Malam, dan Tentang Duka. Sekuel Tentang Gerimis terinspirasi oleh gerimis dan segala simbolisasinya. Senafas pepatah Minang “Alam Berkembang Menjadi Guru”, gerimis, sebagai salah satu unsur alam, juga banyak memberikan pelajaran penting bagi kemanusiaan. Sekuel Tentang Cinta berbicara tentang pengalaman cinta secara ekstensif maupun intensif, aspek-aspek agung, sakral, filosofis, sekaligus profan dan naif. Sekuel Tentang Puja bertutur tentang kekaguman dan ketakjuban, sekaligus pula kekerdilan dan ketidakberdayaan. Akhirnya, “Romansa Sepotong Malam” adalah senandika (solilokui) wacana diri, berkata tentang diri, mengungkap hasrat, melukis citra, mengudar gelisah, merawat luka, memeram rasa, dan segala wajah serta jenisnya.
Dengan sains dan teknologi hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah, dengan agama hidup menjadi terarah dan dengan ketiganya hidup menjadi terarah (Hamka) Puisi yang merupakan jenis karya sastra, sering kali hanya dianggap sebagai tulisan yang hanya berisi curahan hati penulisnya. Pemahaman yang diyakini banyak orang ini cenderung menyempitkan makna dan memposisikan puisi dalam wilayah yang sublime, subyektif, serta sulit bergayut dengan realita umum. Pemahaman ini tidaklah seluruhnya benar ataupun salah. Memahami bertapa banyaknya gaya/aliran puisi, karya-karya puisi ‘kontemplatif’ memang memberi kesan privat dengan taburan kata-kata indah ‘bersayap’. Namun tidak dengan ...