You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Setiap langkah yang kau lalui dan setiap hasta yang kau lewati akan menjadi saksi abadi bahwa perjalanan panjangmu dalam mencari ilmu adalah bekal langkahmu menuju surga-Nya. Semua yang diraih pasti butuh perjuangan, kesabaran, keteguhan hati, dan juga tetesan air mata. Tidak ada kesuksesan yang instan. Bahkan Allah telah menegaskan dalam Al-Qur'an, "Wa jahiduu fillah haqqo jihadihi". Berjuanglah mengalahkan nafsu dan memerangi rasa malas. Bangkitlah saat terjatuh, menepilah sebentar, dan lihatlah berapa jauh kau telah melangkah. Jangan sia-siakan setiap pengorbanan kedua orang tuamu, keluarga, dan juga gurumu yang telah mendoakan dan terus mendukung langkahmu untuk menempuh perjalanan panjang ini. Saat tiba waktunya nanti kau kembali, pulanglah.. mengabdi kepada kedua orang tuamu, menebar manfaat bagi keluarga, dan orang lain di se-kelilingmu.
Mom’s Diary adalah kisah yang dipenuhi kebahagiaan. Mom’s diary ditulis dengan kesyukuran. Kisah perjuangan Ibu membersamai anak dan keluarga. Menciptakan pelangi di tengah telaga. Terkadang seorang ibu juga bosan dan merasa kewalahan. Namun semangatnya tak pernah habis untuk bercerita berbagi kehangatan. Bersama para ibu lainnya, mereka siap menyongsong masa depan. Buku ini menjadi bukti rempongnya seorang Ibu, tak akan menghalangi aktivitas dan kreatifitasnya. Penulis mom’s diary yang ingin berbagi cerita ini juga berprofesi sebagai ibu rumah tangga, juga penulis, dosen, karyawan, dan mompreneur yang tak kenal lelah dan putus asa.
Me Time, seringkali menjadi perbincangan, khususnya bagi perempuan, para istri, ibu, dan calon ibu. Di sela kesibukan yang multi peran, seorang ibu butuh waktu untuk menjadi diri sendiri, mengaktualisasikan ide, gagasan, dan kreativitasnya. Menikmati waktu sesuai dengan hobi dan passionnya. Setiap orang pasti butuh me time, namun tidak semuanya dapat memanfaatkan me time untuk tetap produktif. Lalu bagaimana caranya? Kumpulan kisah di buku ini, bisa menjadi inspirasimu. Kisah mereka ditulis dengan apik. Meski dengan segudang aktifitas yang padat, namun tetap punya waktu untuk menghargai dirinya sendiri, agar tetap bahagia dalam menjalani kewajiban dan tugas sepanjang hari. Buku ini layak menjadi referensi saat Anda butuh inspirasi, menemukan me time yang produktif kapanpun dan dimanapun. Para penulis perempuan dalam buku ini, berbagi kisah unik mereka dalam menghargai dirinya, menciptakan me time yang bahagia meski di rumah saja. Me time yang berharga adalah me time yang berkualitas. Meski hanya sesaat, namun menambah semangat.
Pernikahan adalah perjanjian yang agung yang Allah sebut dalam Al-Quran sebagai "Mitsaqon Ghalidzo". Karenanya, jangan oernah nodai keagungan janji itu dengan kesenangan dunia yang hanya sekedip mata. Pernikahan, adalah komitmen seumur hidup, berdampingan dan menjadi satu dengan seseorang yang telah Allah pilihkan. Teruslah belajar memahami diri dan belahan jiwa. Menyatukan visi misi dan memegang teguh janji suci. Terus belajar menghormati, mencintai, menyayangi, memaklumi dan menyadari, bahwa kita berasal dari asal yang sama namun diciptakan dengan kepekaan yang berbeda. Pernikahan, adalah episode perjalanan rasa yang harus selalu seimbang sesuai porsinya. Saling mencintai dan mengasihi. Saling menguatkan dan mengingatkan. Saling menggenggam dan bergandengan tangan menuju ridaNya, sampai nanti menutup mata. Wahai belahan jiwa, teruslah bersama setia sehidup sesurga.
Kenangan indah di pesantren akan menjadi sejarah tak terlupa dalam setiap langkah hidup kami. Mengakar, membentuk, mewarnai hidup kami dan anak cucu kami nanti. Terima kasih Ayah dan Ibu, telah menitipkan kami di pesantren. Pesantren telah menjadi rumah kedua, yang dulu kami tak suka namun akhirnya kami jatuh cinta. Yang dulu berat rasanya untuk menetap, namun ternyata lebih berat untuk meninggalkan. Pesantren adalah rumah pendidikan terkeren yang telah menuntun kami menemukan jati diri, menguatkan iman, dan membentuk karakter kami. Identitas santri akan terus melekat mewarnai setiap aspek kehidupan kami. Membuatnya menjadi lebih bermakna, dulu, sekarang, dan nanti.
Jadikan Al-Qur'an sahabatmu, dekap erat dalam suka dan dukamu. Jadikan ia nafasmu, denyut nadimu, tutur indahmu, dan teladan dalam perbuatanmu. Setiap waktu yang kau habiskan untuk membacanya, menghafal dan mengamalkannya akan menjadi saksi abadi bahwa perjuanganmu sungguh mulia. "Menjadi penghafal Al-Qur'an tidak semudah membalikkan tangan, tidak dengan setting-an dan pencitraan, tapi butuh ketekunan, pengorbanan, kesabaran yang ekstra, kepasrahan dan usaha yang totalitas, dan yang tidak kalah penting adalah tirakat kedua orang tua atau salah satunya." (Abuya KH. Mun'im Assyadzili) Buku ini adalah karya pertama Santri Daruzzahra Arrifa'i yang mengkisahkan perjuangan dan kesungguhan mereka dalam menghafal Al-Qur'an di tengah kesibukannya sebagai Mahasiswi.
Perjalanan rasa itu bermuara pada satu kata bernama cinta. Cinta luar biasa seorang bunda kepada anandanya. Cinta luar biasa seorang ayah kepada putra-putrinya. Cinta luar biasa seorang istri kepada suaminya. Cinta luar biasa seorang kakak untuk adiknya atau sebaliknya .... Cinta luar biasa adalah mencintai dengan perjuangan yang tak biasa. Kisah perjalanan cinta yang tanpa meminta dan mengharap apa-apa. Cinta yang lahir dari hati yang paling dalam, cinta yang Allah titipkan di hati kita semua. Tulus, murni, bersih, dan suci tanpa tendensi apa-apa. Itulah cinta luar biasa, mencintai karena Allah semata .... Penulis antologi ini berusaha merefleksikan cinta dengan cara mereka dan membingkai cinta terindah dalam perjalanan rasa untuk menemukan muaranya. Adakah kisah cintamu juga sama?
Kehadiran nenek di hidup kita ternyata penuh makna, penuh nasihat, penuh suka, dan penuh gairah. Ada yang hidup bersama nenek, ada yang sekadar menjadi teman bermain, tapi cintanya tidak pupus oleh waktu. Nenek bagi sebagian orang, menjadi ibu kedua. Bagi sebagian yang lain, menjadi ibu utama. Cinta nenek bertambah besar dari hari ke hari. Tatapannya teduh, doa dan dukungannya membuat semangat menggebu. Pengalamannya yang tidak diragukan. Membersamai keluarga dalam kehidupan. Terkadang karakternya ada di diri cucunda tercinta. Nenek, inilah tulisan kami cucunda tercinta. Buku ini hadir di hadapan pembaca sebagai refleksi diri, bahwa nenek pernah ada untuk kita, jangan sia-siakan jika masih ada.
Dibalik kesuksesan seseorang, pastilah ada sosok yang sangat luar biasa. Dibalik kebahagiaan sebuah keluarga, pastilah ada sosok yang sangat berjasa. Di balik keindahan dan kebersihan sebuah rumah, pastilah ada sosok yang mendidik penuh arah. Dibalik kesuksesan sebuah lembaga, pastilah ada pejuang yang dedikasi dan pengorbanannya terkadang tak terekspos media. Dibalik kesuksesan seorang pemimpin, pastilah ada sosok sederhana dan penuh kesabaran. Bahkan, di balik sebuah masyarakat dan lingkungan yang baik pastilah ada sosok yang penuh inspirasi dan dedikasi. Dimanapun ada kebahagiaan dan kesuksesan, di sana ada peran mereka. Merekalah para perempuan tangguh itu, perempuan yang sudah ditempa dengan berbagai ujian dan tantangan kehidupan, hingga tumbuh menjadi pribadi yang teguh, tak goyah diterpa godaan iman dan ujian kehidupan. Ada iman yang kokoh dalam jiwanya. Ada ilmu yang luas dalam cakrawala berpikirnya. Ada pengalaman berharga sebagai bekal kehidupannya. Wahai para perempuan tangguh, teruslah mengasah pedang keimanan dan keilmuanmu, agar terlahir generasi pejuang tangguh berikutnya.
Setiap kesuksesan pasti butuh perjuangan, kesabaran, keteguhan hati juga tetesan air mata. Tidak ada kesuksesan yang instan, bahkan Allah telah menegaskan dalam Al-Qur’an “wa jahiduu fillah haqqo jihadihi”. Berjuang dengan sebenar-sebenarnya, dengan ilmu, jiwa raga juga harta benda. Namun ada satu bekal yang tidak boleh dilupakan agar Allah mudahkan dan lapangkan jalan perjuangan itu. Bacalah Al-Qur’an sebagai kekuatan batinmu agar perjuangan itu terasa lebih indah dan dapat dilalui dengan mudah. Para penulis telah menceritakan sebagian kisah perjuangannya, menyulam benang-benang doa dan cita-cita besarnya dengan perantara Al-Qur’an. Dalam buku ini, ada banyak kisah haru menyentuh hati yang mampu membangkitkan semangat kita untuk terus melatih diri agar istikamah membaca, mempelajari, dan menghafal Al-Qur’an sepenuh hati.