You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Pada awalnya, aku merasa mencintaimu adalah sebuah kewajaran. Lagipula, sebagai leader Shining Stars, kamu teramat mudah untuk dicintai. Namun, ketika ruang dan waktu mempertemukan kita dalam rangkaian peristiwa-peristiwa memalukan (tapi juga indah), aku mulai ragu. Benarkah mencintaimu sebuah kewajaran? Lalu, bagaimana jika sekarang aku ingin kau menjadi milikku seutuhnya? Salahkah aku bila terlalu berharap mendapatkan cintamu? Ini kisah rumit antara Hyun Joong dan Hyun Ae. Antara idola dan penggemarnya. Hyun Ae tak pernah mengira bahwa lelaki yang mengaku bernama Ji Young ternyata adalah idolanya. Ketika rahasia itu terkuak, hati Hyun Ae sudah terlalu dalam pada Hyun Joong. Dan seketika itu pula Hyun Joong seperti menjauh. Ia merasa tak memiliki harapan untuk mendapatkan cinta sang idola. Namun, bukankah cinta tak memandang perbedaan status?
Benarkah rasa sayang pada akhirnya tetap akan torehkan luka? Pertanyaan itu berputar-putar di kepala Airin, terutama sejak hidupnya berubah drastis akibat penyakit yang dideritanya. Penyakit yang membuatnya tak bisa mendengar lagu-lagu cinta kesukaannya, suara keramaian pagi, dan suara lelaki yang amat ia cintai, Ervan. Rasa cinta itu pula yang akhirnya membuatnya menutupi keadaannya yang menyedihkan dengan berbagai kebohongan. Setelah kehilangan pendengaran, ia tak ingin kehilangan orang yang paling ia cintai. Ia hanya ingin memperjuangkan kebahagiaannya dan Ervan di masa yang akan datang. Tapi, sanggupkah Airin?
Nami dan Bagas. Dua individu yang sangat berbeda, tapi dipersatukan oleh tali cinta. Namun karena hasutan dan tekanan dari teman-teman Nami yang anggota geng populer di sekolah, hubungan Nami dan Bagas harus kandas. Nami menyesal setengah mati, karena sosok Bagas masih mengisi hatinya. Lalu ketika Bagas muncul kembali sebagai penulis terkenal, Nami menemukan cara agar bisa bertukar kontak lagi dengan Bagas. Nami harus menjadi bookstagrammer! Tapi tentu saja usaha Nami tidak akan berjalan semulus itu...
NAO Siapa bilang jadi teman Sei itu enak? Enak, sih, kalau mood laki-laki itu sedang baik dan ia menawarkan diri untuk menraktir ramen. Tapi jangan salah! Selama dua belas tahun aku mengenalnya, jumlah traktirannya masih bisa dihitung dengan jari. Laki-laki itu memang pelit! Aku tidak mengerti mengapa cewek-cewek seangkatanku banyak yang mengidolakannya—padahal ia tidak pernah tertarik kepada gadis mana pun. Kalau saja ia tahu bahwa selama ini ada yang menaruh perasaan kepadanya dengan sungguh-sungguh. Ah, aku ingin sekali membantu gadis itu! SEI Siapa bilang jadi teman Nao itu enak? Gadis berisik, merepotkan, dan suka merecoki urusan orang. Ya, ya, ya. Aku tahu kadang ia bisa bertingkah manis, tetapi itu cuma kalau ada maunya saja! Percayalah, aku sudah mengenalnya sejak dulu. Terang saja sampai hari ini tidak ada laki-laki yang mengejarnya. Mana ada yang mau dengan gadis serampangan begitu? Aih. Sudahlah. Kurasa memang tidak ada laki-laki lain yang tahan berlama-lama di sisinya selain aku.
“Tashya….” Tashya tersentak kaget. “Kok, malah melamun? Maaf, jika pertanyaanku tadi membuatmu menjadi tak enak hati!” “Papaku menikah lagi. Begitu juga, dengan Mama. Mereka sudah mempunyai anak dari pernikahan yang baru, masing-masing satu. Laki-laki semua,” jawab Tashya, datar. “Selamat, Shya! Kamu memiliki adik! Dua sekaligus, lagi!” ucap Dinda, langsung memeluk Tashya dari belakang. “Tak pantas, kamu memberi ucapan selamat padaku, Din! Aku sama sekali tak berbahagia atas kehadiran kedua adik beda ayah atau mama. Mereka bukan saudara kandungku! Lagipula, Din, kedua orang tuaku tetap melakukan perang dingin. Tak pernah lagi bertegur sapa! Aku dan Kak Raka tidak tinggal ...
Aku pergi bukan untuk melarikan diri, tapi untuk membangun kembali hidupku yang telah hancur karenamu - Rona Mentari Abiyaksa ====== Penerbit Novel Lovrinz Novel Romantis, Novel Thriller, Novel Fantasy, Novel Cinta, Novel Family, Novel Horor, Novel Fiction, Novel Romance, Novel Religi, Novel Marriage, Novel Mysteri, Novel Detective, Novel slice of live, Novel actions, Novel fun fiction,Novel historical, Novel Education, Novel Story, Buku fiksi, Buku Ilmiah, Buku cerita, Buku cerita Anak, Buku Motivasi
ÒMimpi buruk akan tertahan dan hilang seiring munculnya sinar fajar pertama. Sedangkan mimpi baik akan lolos melalui lubang di tengah-tengah lingkaran.Ó Sejak kecil, Peony memiliki Òbakat istimewaÓ yang membuatnya mampu menginjak di dua dunia, dunia nyata dan dunia ciptaannya. Bakat istimewa yang awalnya menimbulkan kesulitan ini, lambat laun membuat hidup Peony lebih berwarna. Jovan, laki-laki yang membuat hidup Peony bukan hanya berwarna, tetapi terasa sempurna. Hingga sebuah kecelakaan maut merenggut Jovan dari sisinya. Secara mengejutkan, Jovan muncul di dunia ciptaan Peony. Sejak saat itu, hidup Peony tak lagi sama. Keberadaan Jovan di dunia ciptaannya menuntun Peony ke sebuah buku tua, kisah keramat, dan sosok mengerikan yang mengincar nyawanya. Mengetahui hal itu, Jovan mati-matian melindungi, bahkan rela terpenjara di dunia ciptaan Peony hanya untuk menyelamatkan gadis itu.
In the late 19th century, Great Britain rules over a quarter of the world. Nobles sit in their fancy homes in comfort and luxury, while the working class slaves away at their jobs. When young Albert James Moriarty’s upper-class family adopts two lower-class orphans, the cruelty the boys experience at his family’s hands cements Albert’s hatred of the nobility he was born into. He asks the older of the two boys—who has a genius mind and a killer instinct—to help him rid the world of evil, starting with Albert’s own family! -- VIZ Media
AN ANCIENT MYSTERY HAS ALREADY TAKEN TWO LIVES... HOW MANY MORE WILL IT CLAIM? The bestselling, pulse-poundingarchaeological thriller by bestselling author Paul Sussman is a must-read for fans of Dan Brown, Clive Cussler and Wilbur Smith. 'A genuinely exciting read from a world-class storyteller...a beautifully-observed thriller.' - FINANCIAL TIMES 'Captivating, intelligent and notably well-written... Sussman's thrillers have been translated into 33 languages and have sold over 2 million copies worldwide. This, his final book, deserves to be even more successful.' - DAILY MAIL 'Stylish writing and deep research.' - GUARDIAN 'Sussman knew how to keep a complex plot bowling along while constan...