You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Proceedings of the 5th International Conference on Education in Muslim Society (ICEMS) contain papers from researchers, academicians, teachers, school principals, government agencies, and consultants in various fields of education, social sciences, humanities, Arabic and English linguistics. There were 110 full papers submitted and after reviewed by at least two reviewers, 39 of them are successfully published in the proceedings. The articles were submitted and presented at the 5th ICEMS held by Faculty of Educational Sciences (FITK) supported by Center for Research and Community Service (LP2M) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The 5th ICEMS centers on the issue of creativity and innovation in teaching and learning, a crucial issue to be discussed to improve the teaching and learning quality which in turn ultimately raise the overall education quality. In the future, the subsequent proceeding would be able to consistently grow into one prestigious annual proceeding by publishing papers from varied different fields of study, particularly in education.
Penelitian ini mengkaji persoalan keberadaan negara dan perubahan sosial berdasarkan novel-novel yang terbit pada tahun 1980-an dan 1990-an. Topik tersebut dipilih karena empat alasan yang saling melengkapi. Pertama, pada tahun-tahun tersebut negara memperlihatkan dominasi yang amat kuat dalam mengontrol pembangunan dan perubahan sosial. Kedua, praksis universalisme, kapitalisme, modernisme, dan teknologisme dalam masyarakat Indonesia yang semakin dominan. Ketiga, munculnya isu dan wacana sastra kontekstual dan warna lokal sebagai suatu resistensi kultural. Keempat, dalam bidang pemikiran kebudayaan (dan sastra) muncul pertanyaan tentang arah perubahan sosial. Adapun fokus kajian disertasi i...
Lima pamong Desa Nambuhan, Grobogan, dikeroyok enam sopir colt yang dipimpin Siswoyo. Pangkalnya karena Siswoyo gagal kawin dengan Siswati. Jayus melaporkan perbuatan Siswoyo yang kawin di desa lain.
None
Buku sederhana ini menceritakan pengalaman para guru yang tegabung dalam Komunitas Guru Penulis dalam menulis buku pertamanya. Sebagian besar adalah penulis pemula. Jadi ada rasa bangga tersendiri ketika buku tersebut terwujud. Tentu saja buku itu dibuat penuh perjuangan, karena sebelumnya memang belum pernah menulis buku. Target utama dari penulis adalah buku bisa terbit dan pembaca paham akan isi buku. Secara kualitas memang jauhdari sempurna. Namun setidaknya aktivitas menulis telah dimulai dan akan terus dilanjutkan. Ada kesan dan pesan tersendiri yang tertuang dalam setiap tulisan di bab bab buku ini. Harapannya adalah agar pembaca bisa merasakan dan termotivasi untuk ikut menulis buku. Terutama adalah para guru karena guru sejatinya adalah ujung tombak dari gerakan literasi. Perlu pelaku aktif dari gerakan itu, agar visi yang telah ditetapkan bisa tercapai.
Surat Kabar Guru Belajar spesial ini merupakan hasil kerjasama dengan Yayasan Lari Nusantara dalam program NusantaRun 8. Berisi tentang praktik baik perubahan pembelajaran setelah mengikuti program #TerusBelajar Sekolah Merdeka Belajar. Surat Kabar Guru Belajar spesial ini terdiri dari empat edisi berbeda yang berasal dari 5 daerah di Jawa Timur.
Sepeninggal Paku Alam VII ditetapkan B.R.M.H. Sularso Kunto Suratno yang dilahirkan pada 10 April 1910 sebagai pengganti. la adalah putra K.G.P.A.A. Paku Alam VII dengan permaisuri, Gusti Raden Ayu Retno Puwoso, putri Sunan Paku Buwono X di Surakarta. Dengan demikian, ia adalah cucu Paku Buwono X. B.R.M.H. Sularso Kunto Suratno dikukuhkan sebagai K.G.P.A.A. Paku Alam VIII pada 12 April 1937. Sebelum wafat, pada 20 Mei 1998, pada puncak masa reformasi bersama dengan Sultan Hamengku Buwono X, K.G.P.A.A. Paku Alam VIII menerbitkan sebuah maklumat untuk melaksanakan reformasi secara damai yang dibacakan dalam sebuah pisowanan agung di Alun-Alun Utara Yogyakarta. Dalam sejarah Kadipaten Pakulaman, K.G.P.A.A. Paku Alam VIII tercatat sebagai adipati tersepuh (88 tahun) dan terlama di atas tahta (61 tahun). Berkat jasa dan perjuangannya bagi bangsa dan negara berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 96/TK/Th2022 tanggal 3 November 2022, K.G.P.A.A. Paku Alam VIII dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional.