You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Menjalani itu tak sebatas berbilang jam atau hari, tetapi terus menerus, bulan hingga tahun. Menjalani itu sadar kalau sedang berjalan dengan suatu tujuan. bukan berjalan-jalan yang tak jelas apa yang dituju. Menjalani itu perlu keberanian untuk mencapai tujuan dan juga keberanian atas segala konsekuensinya. Menjalani itu perlu kebenaran untuk menyadari kekeliruan. Menjalani itu perlu mengakui, menerima dan melepaskan segala yang terjadi agar tidak membebani diri. Menjalani itu berarti memahami dan mengalami proses. Sehingga mampu memprediksi dan mengontrol jalan yang dilalui. Menjalani itu juga berarti memaknai tiap langkah yang dijalani hingga mampu memberi arti, mengabstraksi, bukan sekedar dan sebatas testimoni.
Memang tidak mudah membangun semangat menulis. Karenanya, buku ini akan sedikit mencoba menggugah hasrat untuk mengajak menggoreskan tinta kita. Dengan bahasa yang mudah-mudahan bisa diterima.
Sering kami mendengar banyak orang-orang disekitar kami yang mengatakan: “Saya sebenarnya pingin belajar fotografi tapi belum punya kamera yang bagus,” padahal ditangan mereka tergenggam HP yang pastinya tersedia fasilitas kamera. Jangan minder jika ingin belajar fotografi tetapihanya mempunyai kamera ponsel. Dengan mempelajaridasar dan tips fotografi ponsel yang coba kami sampaikan dengan sederhana dalam buku ini, ditambah terus belajar memotret, memotret dan terus memotret makakita dapat menghasilkan foto yang bagus dan menarik meskipun hanya dengan menggunakan kamera ponsel. Kuncinya adalah selalu kreatif dan tetap semangat!
Salam ketik keyboard, Sahabat perempuan yang penuh inspirasi, tulisan adalah teman sejati yang kita miliki. Tulisan membuat eksistensi diri lebih berarti. Sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi sesamanya. Bila kau bukan dokter atau lawyer, bukan banker atau sodagar, mengapa tidak menjadi penulis? Dengan menulis, kau berguna bagi banyak orang karena tulisan-tulisanmu bisa membuat mereka merenung, mendapatkan hikmah, terhibur, dst. “Gado-gado Anti Galau: Catatan Inspiratif Kartini Masa Kini” adalah salah satu contoh bagaimana tulisan akan menghibur, menyembuhkan, sekaligus mengilhami pembacanya. Tulisan-tulisan yang tersaji di sini merupakan kumpulan pengalaman, mimpi, angan-angan, d...
Covid-19 belum tampak hendak sirna. Kita semua masih harus berada dalam situasi pandemi ini, entah berapa lama lagi. Bukan hanya kesehatan yang harus dijaga, tapi keseimbangan kehidupan lainnya. Pendidikan anak, biaya operasional rumah tangga, cicilan rumah, pengeluaran lain yang tidak terduga, semuanya perlu dipertimbangkan sementara penghasilan mungkin tidak lagi mencukupi. Apa yang bisa dilakukan? Menyerah? Mungkin bagi sebagian orang, tapi tidak bagi para perempuan yang tergabung dalam komunitas penulis ini. Perempuan memiliki daya lenting ketika menghadapi situasi sulit dalam hidup. Mereka bisa berkelit, meliuk, dan “menghantam” balik tanpa kehilangan keluwesan. Begitu pula saat par...
Semua tentang perempuan dari para perempuan untuk kehidupan...
MENGIJINKAN DIRI MENGALAMI SOLUSI MENYEMBUHKAN AKAR, BUKAN MEMANGKAS DAHAN
Mengijinkan diri mengalami solusi Menyembuhkan akar, bukan memangkas dahan
Berisi Tips dan Trik sederhana dalam menggunakan dan memaksimalkan penggunaan kamera ponsel.
Psychologists, economists, historians, computer scientists, sociologists, philosophers, and legal scholars explore the conscious choice not to seek information. The history of intellectual thought abounds with claims that knowledge is valued and sought, yet individuals and groups often choose not to know. We call the conscious choice not to seek or use knowledge (or information) deliberate ignorance. When is this a virtue, when is it a vice, and what can be learned from formally modeling the underlying motives? On which normative grounds can it be judged? Which institutional interventions can promote or prevent it? In this book, psychologists, economists, historians, computer scientists, sociologists, philosophers, and legal scholars explore the scope of deliberate ignorance.