You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Women, especially leaders, holding tête-à-têtes with men to address political impasses have been recognized as shrewd, double headed, or witchlike distinctions that link them with juju or extraordinary, survivalist powers. Juju Fission: Women's Alternative Fictions from the Sahara, the Kalahari, and the Oases In-Between is a theoretical and analytical book on African women writers that focuses on seven representative novels from different parts of Africa: Bessie Head's Maru (South Africa/Botswana); Nawal El Saadawi's Woman at Point Zero (Egypt); Ama Ata Aidoo's Our Sister Killjoy; or Reflections from a Black-Eyed Squint and Changes (Ghana); Assia Djebar's A Sister to Scheherazade (Algeria...
Rengasdengklok Undercover ini merupakan kumpulan catatan observasi yang telah kami lakukan di wilayah Karawang bagian utara. Adapun analisis yang kami lakukan berupa pengumpulan dokumendokumen yang bernilai sejarah dan juga bukti-bukti dokumentasi berupa gambar digital serta penemuan benda-benda bersejarah. Dengan menelusuri beberapa tokoh atau saksi sejarah yang mampu mengutarakan atau menjelaskan kejadian-kejadian yang dinilai memiliki nilai kesejarahan. Rengasdengklok Undercover ini upaya untuk menjawab pertanyaan “Mengapa Rengasdengklok dipilih oleh para pejuang kemerdekaan?”
None
Festschrift in honor of Masagung, a Muslim Chinese and businessman.
IN A COUNTRY where talk of conspiracies is often a national pastime, the deepest, sometimes darkest, secrets have long been held by Indonesia's State Intelligence Agency (Badan Intelijen Negara, or BIN). Whether targeting communist diplomats, foreign terrorists, or domestic dissidents, BIN and its precursor organizations have been the covert spearhead of the nation's security policy. Here, for the first time, this secretive agency is exposed in INTEL: Inside Indonesia's Intelligence Service by noted author Ken Conboy. Drawing from exclusive access to BIN's personnel and operational archives, Conboy examines the agents and their operations since BIN's founding fifty years ago, and sheds new l...
Professional development of the Indonesian Librarian Association in Indonesia; volume commemorating its 25th anniversary.
Setiap cewek pasti berharap agar pernikahannya menjadi sempurna dan bahagia. Syaratnya, setiap cewek mesti terlebih dahulu memperoleh cowok yang shalih sebagai pendamping dan imam hidupnya. Sayangnya, mendapatkan cowok yang shalih bukanlah pekerjaan mudah. Biarpun demikian, Anda tidak perlu khawatir. Sebab, Islam telah menggariskan kriteria cowok yang shalih. Di antaranya, cowok yang shalih itu punya ilmu agama yang mendalam, berakhlak mulia, mandiri, bertanggung jawab, dewasa, penyabar, dan lemah lembut terhadap pasangan. Semua kriteria cowok shalih tersebut dapat Anda temukan di buku ini. Dengan mengetahuinya, niscaya pernikahan yang sempurna dan bahagia bukanlah sekadar angan-angan. Anda pasti bisa mewujudkannya. So, miliki buku ini, lalu sambutlah imammu segera.
Apa yang terjadi jika kamu bisa melihat jodohmu di masa depan? Andre bisa dan menolak keras jodohnya! Ia punya kekuatan istimewa bisa tahu jodoh seseorang hanya dengan berkontak fisik. Andre nggak sengaja tahu jodohnya setelah bersalaman dengan Ginny, cewek baru di sekolah. Cowok itu berusaha keras menjaga jarak dengan Ginny yang arogan dan menyebalkan. Namun, karena masalah keluarga, Andre terpaksa harus dekat dengan gadis itu. Masalah yang nggak kalah pelik, Ginny merupakan orang yang diketahui tanggal kematiannya oleh kemampuan ajaib Pijar, sahabat Andre. Seperti yang sudah-sudah, Pijar akan berusaha menyelamatkan nyawa seseorang yang ia lihat hari kematiannya. Sayangnya, kali ini Pijar berseberangan dengan Andre yang nggak mau Ginny selamat agar tak menjadi jodohnya. Berhasilkah Andre menggagalkan rencana Pijar untuk menyelamatkan Ginny? Atau, malah Ginny akan benar-benar menjadi jodohnya di masa depan?
'NDiaye is a hypnotic storyteller with an unflinching understanding of the rock-bottom reality of most people's life.' New York Times ' One of France's most exciting prose stylists.' The Guardian. Obsessed by her encounters with the mysterious green women, and haunted by the Garonne River, a nameless narrator seeks them out in La Roele, Paris, Marseille, and Ouagadougou. Each encounter reveals different aspects of the women; real or imagined, dead or alive, seductive or suicidal, driving the narrator deeper into her obsession, in this unsettling exploration of identity, memory and paranoia. Self Portrait in Green is the multi-prize winning, Marie NDiaye's brilliant subversion of the memoir. Written in diary entries, with lyrical prose and dreamlike imagery, we start with and return to the river, which mirrors the narrative by posing more questions than it answers.