You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku ini hadir untuk membantu para pembelajar bahasa Inggris meningkatkan kemampuan komunikasi sehari-hari dengan lebih mudah dan praktis. Buku ini dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan siswa, mahasiswa, pelatih, serta guru Bahasa Inggris dalam menguasai berbagai situasi komunikasi yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sosial maupun profesional. Dengan pendekatan yang mudah dipahami dan dilengkapi contoh-contoh dialog serta ekspresi yang sering digunakan, "Day to Day Communication" diharapkan menjadi panduan yang bermanfaat bagi siapa saja yang ingin lebih percaya diri berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Kami berharap, buku ini bisa menjadi teman belajar yang menyenangkan sekaligus efektif untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris.
Reports for 1958-1970 include catalogues of newspapers published in each state and Union Territory.
Penyiksaan dialami Wisnu semasa kecil oleh ayah tirinya setelah diketahui ia bukanlah darah kandungnya. Ibunya punpergi meninggalkannya karena tidak tahan dengan perangai suaminya. Wisnu tidak tahan dengan penyiksaan itu hingga memutuskan pergi mencari ibunya. Sebuah keluarga kecil menolongnya, ia tetap tidak putus asa mencari sang ibu hingga suatu ketika ia mendapatkan kenyataan bahwa sahabatnya adalah adik satu ayahnya. Ia berhasil menemukan ibu dan ayah kandungnya namun keduanya tidak mau mengakui status Wisnu di hadapan khalayak. Penyiksaan, pemolakan dan hinaan teman sekolahnya membuat Wisnu memiliki pribadi yang keras dan dendam. Ia berhasil membalaskan dendamnya dengan menculik dan menyiksa adik iparnya. Tanpa sengaja ia menembak adiknya hingga koma. Secara tidak sadar ia jatuh hati pada adik iparnya sendiri, namun kedatangan Cecil gadis yang penuh percaya diri perlahan membuka hatinya. Berbagai peristiwa dialami Wisnu hingga hatinya mencair dan menjadi andalan kedua orang tuanya.
Putus dari pacar karena tidak ingin terus diajak berciuman, tapi malah tertangkap oleh orangtua ketika tidur bersama dengan seorang pria. Itu lah hal yang menimpa seorang Adila, gadis periang dan usil itu tertangkap basah tidur bersama seorang pria di satu ranjang yang sama, dan di dalam kamarnya sendiri. Adila harus menerima kenyataan kalau dirinya harus menikah dengan pria itu. Adila tidak keberatan menikah jika pria yang dinikahinya adalah pria normal. Sayangnya pria yang menikah dengan dirinya adalah seorang gay. Kini Adila bingung, menerima nasib dengan menikah atau malah kabur dihari pernikahannya.
Yana harus menghadapi kenyataan jika dirinya hamil tanpa ikatan pernikahan. Parahnya ia tidak ingat pada sosok pria yang telah menghamilinya. Yang ia ingat dirinya terbangun di sebuah kamar hotel, hanya dengan mengenakan kaos milik seorang pria. Ketika ingatannya tentang malam yang merubah seluruh hidupnya masih samar. Yana justru bertemu dengan seorang pria berpakaian kurang layak, yang membuatnya nyaris gila. Pria itu mengatakan pertemuan tidak sengaja ini adalah pertanda dari langit jika mereka berjodoh. Nah loh?
Siapa bilang kehidupan pernikahan itu mudah? Siapa bilang pernikahan adalah akhir yang bahagia? Clara mendapati pernikahannya dengan Bram ternyata tidak semudah dan sesederhana yang ia bayangkan. Bahkan, meski mereka sudah menghabiskan tiga tahun terakhir sebagai pasangan kekasih. Pertengkaran Bram dan Clara di awal pernikahan berujung pada kepergian Clara dengan para wanita, meninggalkan anak-anak dengan ayah mereka. Aldric, David dan Yudha harus menghadapi anak-anak yang seolah punya energi tak terbatas. Bahkan dengan bantuan Bram, mereka masih kewalahan ketika harus mengurus anak-anak. Bisakah kebahagiaan bertahan untuk selamanya? Bisakah seseorang mempertahankan kebahagiaan bahkan di saat terberatnya? Bisakah seseorang melindungi apa yang ia sebut kebahagiaan?
Majalah mingguan Djaka Lodhang edisi 01 tanggal 06 Juni 2020 (Tahun L). Sastra dan Budaya: Sedumuk Bathuk Senyari Bumi Cerkak: Salah Dalan Jagading Lelembut: Wanita Ayu Tiren Langganan edisi terbaru dapat dilakukan melalui website https://jakalodhang.com
Reprint of the original, first published in 1881.
Feminism and the Politics of Childhood offers an innovative and critical exploration of perceived commonalities and conflicts between women and children and, more broadly, between various forms of feminism and the politics of childhood. This unique collection of 18 chapters brings into dialogue authors from a range of geographical contexts, social science disciplines, activist organisations, and theoretical perspectives. The wide variety of subjects include refugee camps, care labour, domestic violence and childcare and education. Chapter authors focus on local contexts as well as their global interconnections, and draw on diverse theoretical traditions such as poststructuralism, psychoanaly...