You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Indonesian has been very attached with textile in their daily life for along time, perhaps this is the reason why The Nusantara has a wide range of textile, from materials, techniques, and products.
The year 2020 was unlike any other year as the world was shaken by a pandemic. People responded to this dire situation in kinds of ways. Artists also felt this situation and expressed their sympathy and empathy in the aesthetics of their works. This book is a catalog of international virtual exhibitions entitled "Pandemic-Aesthetic" organized by the Fine Arts Study Program, Faculty of Art and Design of Maranatha Christian University that was held from 23 November to 23 December 2020. The artworks in this catalog are from 127 artists from 35 institutions and 12 countries (Indonesia, Malaysia, USA, Japan, Spain, Bangladesh, Portugal, Turkey, Norway, Senegal, Hungary, and Venezuela). There many art forms that are covered in this book, from digital vector to drawing, from sculpture to mixed media, all with various meanings to convey.
Ungkapan sosok mitologis yang terdapat di Keraton Cirebon dan Keraton Yogyakarta merupakan ungkapan dari spiritualitas yang diusung dari nilai kehidupan yang selalu ada dalam diri manusia. Spiritualitas ini merupakan energi dari nilai religius yang berorientasi horizontal (imanensi) dan vertikal (transendensi). Nilai religiositas ini sebagai penyeimbang antara nilai budaya, etnik, religi, dan nonspiritual yang wujudnya ditentukan oleh ruang dan waktu. Sosok mitologis kini tidak hanya diyakini sebagai nilai spiritual, tetapi juga memiliki kekuatan dalam menginspirasi ungkapan visual dalam bentuk karya seni rupa kontemporer ataupun ke dalam desain seperti dalam fashion, arsitektur ataupun dalam bidang desain komunikasi visual. Karya -karya yang diwujudkan mengusung sosok Paksi Naga Liman dengan sentuhan teknologi digital.
Karya-karya batik bercerita telah dianalisis berdasarkan teori Bahasa Rupa dan Kritik Seni Feldman. Batik yang dibuat saat ini (kontemporer), bila dilihat secara cermat masih menggunakan cara gambar layaknya batik tradisional. Hal tersebut dapat dilihat dari penggambaran aneka tampak, seperti pada penggambaran merak ngibing yang digambarkan dari samping, sedangkan sayap yang mengembang digambarkan dari depan. Ada beberapa ciri dalam penggambaran yang menggunakan RWD dalam batik bercerita, yaitu tampak samping (tampak khas) dan objek yang penting dibesarkan. Contoh ini misalnya pada pohon dan daun dalam cerita Gunung Guntur. Lalu bagian gunungnya sendiri juga digambarkan dengan RWD melalui penggambaran keluarnya lahar yang digariskan seperti bergerak. Melalui uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Bahasa Rupa RWD digunakan dalam gambar batik bercerita yang digambarkan di masa kini.
Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat tidak terbatas pada upaya mengatasi berbagai jenis penyakit; layanan kesehatan (obat, vaksin, perekrutan dan pelatihan tenaga kesehatan), meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan, perlindungan risiko finansial, dan upaya meningkatkan pembiayaan kesehatan. Topik unggulan kesehatan dan kesejahteraan dapat diakomodasi oleh berbagai disiplin ilmu. Kesejahteraan yang baik merupakan tema yang revelan dengan kebutuhan masyarakat dalam era pascapandemi.
Medium tamarind yang ramah lingkungan masih jarang dilirik oleh seniman-seniman lukis wastra, bahkan tidak banyak orang yang mengetahui tentang keunggulan material ini untuk olahan alternative material dalam membuat karya seni lukis wastra.
Perjalanan dunia batik di Indonesia telah mengalami gejolak yang beragam, naik dan turun tapi selalu bertahan. Kejayaan masa lampau adalah suatu kebanggaan, sama sekali tak boleh dilupakan, sungguh prestasi yang luar biasa. Tentunya generasi penerus yang bangga, dapat mengimbangi melalui caranya tersendiri. Batik Tamarin adalah metoda membatik yang diangkat untuk menyumbangkan upaya pelestarian batik tanpa mengusik tradisi warisan. Goresan batik tamarin yang mengusung tema cerita legenda dan mitos yang ada di Indonesia memiliki banyak potensi pengembangan industri batik terutama ditingkat perajin kecil. Kelak akan menjadi bagian dari sejarah dimasa mendatang. Sudah tiba saat semua anak bangsa menyumbangkan gagasan cemerlang hasil dari pemikiran dijaman sekarang yang diabadikan dalam teknik batik tamarin, sebagai terobosan melewati hambatan yang dihadapi perajin. Selain itu juga para perajin berkesempatan untuk memperbaiki tingkat ekonomi dengan kreativitas tinggi dan mampu bersaing di pasar Tak ada sesuatu yang lebih membanggakan, daripada turut memberikan sumbangsih yang memperkaya khasanah batik Indonesia masa kini.
Buku yang berjudul Lenggok Betawi dibalik narasi visual batik betawi ini merupakan hasil penelitian lintas institusi, yang melibatkan sentra pembatikan dari lima kota yaitu Cirebon, Garut, Yogyakarta, Jakarta, dan Pekalongan. Buku ini terdiri atas empat seri yang mewakili setiap daerah penelitian di sentra pembatikan. Buku ini merupakan bagian dari luaran hibah yang didanai oleh Kemendikbudristek. Hasilnya diupayakan dapat menggalakan industri kreatif melalui batik bercerita. Motif-motif yang diusung adalah rancangan baru berupa cerita tentang Betawi masa dulu dan kini yang dipadukan di atas selembar kain batik. Rancangan tersebut menjadi kebaruan yang diusung ke industri kreatif di sentra pembatikan.Harapan kami sebagai tim penulis, bahwa motif batik yang digagas dari kearifan lokal ini dapat menggerakan industri kreatif yang sempat suram dimasa pandemi, proses pembuatannya dapat menginspirasi para batik lovers dan masyarakat pecinta batik.
Perempuan dan media merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Saat ini, hampir tidak ada satu jenis media massa pun yang tidak mengangkat sosok perempuan dalam pemberitaan. Dunia perempuan memang telah mengalami perubahan yang luar biasa dari zaman ke zaman. Tetapi, wacana kesetaraan dan relasi gender masih terus menghiasi media massa hingga detik ini. Berbagai wacana dalam media massa masih menggambarkan bahwa perempuan adalah kaum yang lemah hingga materialistik, sehingga ketidakadilan dan kesetaraan masih jauh dari harapan kaum perempuan. Buku Perempuan volume 1 ini mengangkat tema Perempuan dan Media. Tulisan berupa studi literatur, concept paper, atau hasil workshop yang orisinil dan terkini.
Mooi Indie merupakan gaya seni rupa Indonesia pada masa kolonial Belanda yang menarik untuk dibahas karena keunikan dan keterkaitannya yang erat akan sejarah Indonesia. Buku ini akan membahas Seni Lukisan Mooi Indie dengan pendekatan interdisipliner dari sejarah dan kritik seni untuk membedah karya para seniman seperti Raden Saleh, Dullah, Basuki Abdullah, dan lain-lain. Semoga dengan adanya buku ini, pembaca dapat lebih mengenal sejarah dan perkembangan lukisan gaya Mooi Indie, yang sampai saat ini masih digemari dan dapat menjadi inspirasi dalam berkarya.