You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Dunia terkejut. Corona virus (COVID -19) yang sebelumnya merupakan virus yang bisa dan biasa menyebabkan selesma biasa, menjadi pandemi. Spekulasi bermunculan, namun kita tidak bisa hidup berdasarkan spekulasi tersebut. Yang pasti, penyakit ini telah hadir di tengah tengah kita, telah menimbulkan morbiditas dan mortalitas yang nyata. Dan karenanya kita harus melakukan upaya -upaya yang terukur dan bertujuan supaya tidak ada lagi morbiditas apalagi mortalitas kepada manusia. Buku ini mencoba menjawab tantangan tersebut dengan mencoba memberikan persfektif pengenalan COVID dari sisi mikrobiologi hingga sisi pencegahan yang efektif dalam kehidupan sehari -hari dan dalam pelayanan kedokteran dan tindakan kedokteran sehari hari. Penyajian materi terhadap gejala gejala COVID -19 pada saluran nafas seperti gangguan penghidu dan gangguan kulit, juga di bahas dengan rinci oleh penulis yang berkompeten di bidangnya. Buku ini tidak membahas tatalaksana COVID -19 maupun epidemiologi COVID - 19, karena sudah bisa ditemukan pada referensi lain maupun panduan organisasi yang berwenang.
Ide penulisan buku ini tercetus melalui pemikiran mengenai kolaborasi antara bidang Ilmu Kesehatan Komunitas dengan Ilmu Penyakit Dalam. Diabetes Melitus kemudian dipilih sebagai topik penulisan karena merupakan penyakit yang tepat untuk dikupas. Setelah melakukan curah pendapat, penulis mengambil langkah selanjutnya yaitu melakukan pengajuan proposal, tinjuan literatur (literature review) hingga akhirnya sampai pada proses penulisan buku ini. Buku ini ingin menyajikan pandangan mengenai perubahan besar yang terjadi dalam akses pasien terhadap layanan kesehatan terutama bagi pasien Diabetes Melitus di masa pandemi. Risiko besar jika terpapar COVID-19 menyebabkan banyak pasien yang menghindari jadwal pemeriksaan rutin, berobat, bahkan mengambil obat. Oleh karena itu perubahan layanan kesehatan seperti telemedisin, penggunaan media sosial, hingga cara yang canggih seperti pemantauan glukosa darah menggunakan satelit, menyebabkan perubahan signifikan pada layanan kesehatan tradisional yang semula dilakukan dengan pemeriksaan tatap muka secara langsung.
Kemampuan akademik yang baik menjadi salah satu hal utama bagi calon mahasiswa agar bisa diterima kuliah jurusan kedokteran. Karena itu perlu strategi belajar yang tepat dan efisien untuk memaksimalkan usaha untuk mencapai nilai yang terbaik menjadi seorang dokter. Mahasiswa kedokteran perlu melatih kekuatan daya ingat dan kemampuan analitis dengan baik. Hal lain yang juga tidak kalah penting adalah memaksimalkan kesempatan belajar ketika melakukan praktikum karena berkaitan dengan keterampilan–keterampilan dasar untuk menjadi dokter.