You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Tulisan ini terinspirasi dari buku Sri Paus Paulus I berjudul Illustrissimi yang diterjemahkan oleh Alex Beding, SVD sekitar tahun 1980-an, yang merupakan serangkaian surat kepada para tokoh sejarah dengan berbagai macam latar belakang ilmu. Buku tersebut menggunakan pendekatan sastra dalam meneropong gagasan-gagasan para ilmuan, politisi, sastrawan, dramawan, dan musisi. Penulis sungguh terinspirasi oleh buku tersebut, dan sekaligus “meminjam” judulnya. Dalam tulisan ini penulis secara populer menulis kepada 33 tokoh: filsuf, teolog, sosiolog, pedagog, dan inventor dengan pendekatan sastra, yang diwarnai rasa kagum, dialog, dan apresiasi. Tulisan ini tidak memuat pembahasan yang lengkap...
Buku ini merupakan karya ilmiah yang bertitik tolak dari suatu kesadaran historis masa lalu. Konstruksi historis kolonialisme pada masa Portugis dan Belanda sungguh kompleks. Kehadiran kedua bangsa ini dalam kawasan wilayah Nusa Tenggara, khususnya di wilayah Ambenu membawa dampak “destruktif” bagi tatanan hidup masyarakat. Kata kunci dalam karya ini adalah, “Konspirasi” yang menjadi strategi bagi kedua bangsa ini, untuk menciptakan kekeruhan dalam tatanan hidup masyarakat Ambenu. Konspirasi antara Portugis dan Belanda, menciptakan konspirasi internal dalam masyarakat Ambenu, di mana para suku dipertentangkan sehingga terpcipta permusuhan dan realitas chaos di dalam kehidupan mereka.
Semua artikel dalam buku ini mengajak untuk menyusuri aneka peristiwa yang terjadi dalam kesempatan-kesempatan di berbagai tempat. Setiap kesempatan yang tercipta selalu berwajah ganda. Ada kesempatan yang terduga dan ada kesempatan yang tak terduga. Apa pun derajat kesempatan yang kita alami, entah terduga atau pun tak terduga, semuanya mempunyai potensi untuk memantulkan nilai-nilai luhur dan hikmah yang dapat “menghidupkan” setiap orang, yang mempunyai kemauan untuk belajar terus-menerus dalam proses penataan hidupnya.
Puisi itu bagaikan perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu, puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya. puisi-puisi Pater Fritz ditulis dengan bahasa sederhana dan kebanyakan bercerita tentang peristiwa sehari-hari dengan gaya naratif. Tetapi di antara puisi-puisi itu, kita tiba-tiba tertegun menemukan beberapa puisi kecil di mana pengalaman sehari-hari diungkapkan dalam bahasa jernih dan mengkristal seperti mutiara. Dan sajak-sajak kecil ini mengilhami kita untuk mengalami peristiwa hidup sehari-hari dengan mata batin baru dan menyadarkan kita bahwa peristiwa hidup yang fana mengandung benih keindahan yang abadi. Puisi memang menghaluskan budi dan menyegarkan roh.
Kumpulan puisi religi yang indah, dengan kosa kata yang kaya dan bernas yang menggambarkan kemahiran dan kematangan kedua penyair! Karya ini merupakan ekplorasi keindahan kasih-Nya, sekaligus kesepian yang kadang sangat menyiksa saat merindukan-Nya. Juga kesadaran akan segala kekurangan diri dalam memahami dunia yang penuh misteri. Observasi kedua penulis tentang alam sekitar, dan menggunakannya sebagi medium dalam memahami Tuhan, merupakan bukti tentang kelembutan hati dan kedalaman penghayatan mereka. Buku persembahan penerbit PohonCahaya #PohonCahayaSemesta
“Sampai masa tuamu Aku tetap Dia; dan sampai memutih rambutmu, Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” (Yesaya 46:4) Setiap manusia pasti punya kisah suka maupun duka yang datang silih berganti. Sebagai orang beriman, kita kerap “lari” kepada-Nya ketika mengalami masalah dan kedukaan. Berkeluh kesah atau memohon ampun dan pertolongan-Nya melalui doa sebagai ungkapan paling pribadi saat berkomunikasi dengan-Nya. Tak hanya itu. Melalui berbagai pergumulan dalam perjalanan hidup, kita pun seperti berjumpa sendiri dengan-Nya. Lewat perjumpaan-perjumpaan inilah, tanpa kita sadari kerap terjalin kisah antara ...
Buku yang ada di tangan Anda ini, merupakan cerita pengalaman dan perenungan pribadi akan cinta, kebaikan, dan mukjizat Allah. Kisahnya bermula dari tabrakan maut antara sepeda motor yang penulis kendarai dengan sebuah mobil Land Rover. Peristiwa kelabu itu terjadi di suatu sore ketika penulis sedang dalam perjalanan ke stasi untuk melayani umat Tuhan di pedalaman Congo-Afrika. Suatu kecelakaan yang tidak pernah penulis bayangkan dan harapkan dalam hidup ini. Kasih dan kebaikan Allah tidak bisa direduksi manusia dalam waktu dan ruang yang terbatas. Mengapa? Karena sifat-sifat Allah dan mukjizat-Nya kepada manusia itu bersifat abadi, menembus batas-batas ruang dan waktu. Segala peristiwa dan ...
Buku HIKMAH YANG TERSEMBUNYI ini, merupakan kumpulan “pemaknaan” atas berbagai peristiwa yang terlintas atau dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Peristiwa dan pengalaman itu direnungkan dan diayak dalam keheningan, hingga ditemukan “Pesan IIahi” di dalamnya. Berbagai paparan reflektif dalam buku ini memang diangkat dari peristiwa-peristiwa harian biasa, namun di dalamnya terkandung hikmah, nilai, keutamaan, yang akan membuat hidup para pembaca menjadi bernas dan lebih bermakna.
Etnologi dalam Perspektif Ilmu Pemerintahan Buku ini lahir dari kebutuhan akademis di Program Studi Ilmu Pemerintahan (IPM) FISIP Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, dan telah mengalami transformasi menjadi salah satu mata ajar untuk mahasiswa S-3 calon Doktor Teologi di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang. Setelah melalui proses revisi dan kajian oleh Gregor Anthropological Group (GAG), buku ini menyajikan pemahaman yang mendalam tentang Etnologi. Di tengah diskusi panjang mengenai pentingnya pengajaran Etnologi, kami, para dosen, menegaskan urgensi mata kuliah ini. Etnologi tidak hanya memperkaya pengetahuan mahasiswa tentang sejarah dan kehidupan bangsa-bangsa di du...
Buku Dari Pendengar Menjadi Penyiar mengajak pembaca untuk “mendengar dengan mata dan pikiran”, bagaimana seorang penyiar bermanuver di udara dengan suaranya. Kemudian, pendengar berimajinasi tentang siapa orang yang berada di dalam radio. Cukup beralasan bila munculah kecurigaan, Hendro Teme di masa kecil mendengar radio bukan untuk mendapatkan informasi penting dari siaran radio itu, melainkan ia teropsesi oleh keajaiban radio yang dapat mengatur orang di udara dan membawa orang ke mana-mana di udara hanya dengan suara.