Welcome to our book review site go-pdf.online!
You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Berjuang Menjemput Impian: Kisah Para Penerima Beasiswa KIP-K
Di negeri ini, tak sedikit anak-anak dengan otak cemerlang terpaksa putus sekolah karena jeratan kemiskinan. Mereka terpaksa menguburkan harapan dan impiannya dalam-dalam karena biaya pendidikan yang tidak terjangkau. Namun, pemerintah melalui program beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) memberikan secercah harap bagi yang memperjuangkan impiannya. Hal itu dibuktikan setidaknya lebih dari empat puluh mahasiswa Universitas Syiah Kuala yang ceritanya terangkum dalam buku ini. Impian mereka yang sempat redup bersinar kembali setelah resmi menyandang gelar sebagai mahasiswa. Cerita-cerita yang menggugah sanubari. Mengajarkan kita tentang arti perjuangan, pantang menyerah, dan menyadari bahwa satu-satunya cara memutus rantai kemiskinan ialah dengan pendidikan.
Menyambung Mimpi Meraih Masa Depan: Kisah Para Penerima Beasiswa KIP-K USK
Menapaki puncak ilmu tentunya menjadi impian bagi banyak orang. Namun, tak jarang impian itu terbentur pada kenyataan bernama keterbatasan ekonomi. Kisah-kisah semacam itu akan Anda temukan dalam puluhan cerita di dalam buku ini. Namun, yang membuat substansi buku ini berbeda ialah kisah-kisah yang disajikan tidak hanya tentang kesulitan dan kepahitan hidup, tetapi juga tentang perjuangan melewati tantangan. Untuk menggapai mimpi demi kehidupan yang lebih baik melalui pendidikan. Sejatinya, hidup ini adalah perjuangan dan tak semestinya kita kalah pada keadaan. Selalu ada jalan terbentang panjang, selama semangat dan harapan masih terus dibiarkan membara di dalam jiwa.
Memo Kemerdekaan dari Aceh
Merdeka adalah kata yang mudah diucapkan, tetapi susah dimaknai. Sejatinya, apa yang dimaksud dengan merdeka atau kemerdekaan? Apakah hanya bermakna terlepas dari penjajahan kolonialisme semata? Atau ada makna lain yang hingga saat ini masih terus kita cerna dan cari-cari definisinya. Ya, secara sederhana kemerdekaan memang dipahami sebagai bebas dari penjajahan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tren dan gaya hidup individu juga terus berubah, rupa-rupa penjajah pun telah bersalin rupa. Tak hanya menjajah fisik, tetapi juga mental, ekonomi, bahkan moral kita. Para penulis dalam antologi buku ini menghadirkan sisi lain dari makna dan substansi kemerdekaan di luar yang sudah dipahami secara umum. Dengan narasi yang sederhana, tetapi mampu membuka mata dan menyentuh ruang batin kita sebagai manusia. Tulisan-tulisan yang pada akhirnya membuat kita merenung dan bertanya pada diri sendiri, apakah saya sudah jadi manusia merdeka?
Menggapai Asa Mewujudkan Impian (Kisah Para Pejuang Bidikmisi)
Buku Menggapai Asa Mewujudkan Impian adalah goresan pena yang dituliskan oleh anak-anak para pejuang Bidikmisi. Mereka yang seperti kertas kosong dalam sebuah buku tulis, namun ketika dibuka bukunya memiliki banyak kisah untuk ditorehkan. Sebagian mereka memiliki kisah pilu dan ada juga yang bahagia, tetapi kisah itu akan memiliki semangat juang 45 yang mereka kobarkan, berharap akhirnya akan menjadi bahagia untuk menggapai Impian. Mereka yang memiliki hambatan berkuliah, mereka yang punya harapan dan keinginan, mereka juga yang punya motivasi untuk menggapai asa mewujudkan impian. Terkadang terlalu lelah ketika dihadapi begitu banyak ujian, entah dari orang tua yang berjuang mencari uang un...
Perjalanan Forum Dakwah Perbatasan Menyelamatkan Akidah Umat
Program pengiriman dai ke perbatasan meliputi kawasan geografis Aceh dan Sumatra Utara, walau Pemerintah Aceh telah melakukan hal yang sama, tetapi jumlah dai masih banyak dibutuhkan di perkampungan yang sulit dijangkau. Program penempatan dai telah menghasil produk yang sangat menggembirakan, kampung-kampung atau komunitas muslim yang keislamannya timbul tenggelam telah eksis kembali dengan adanya para dai di tengah-tengah komunitas atau masyarakat muslim. Efek dari keberadaan dai di beberapa kawasan telah menarik perhatian banyak nonmulim yang memutuskan masuk Islam. FDP yang berkantor pusat di Banda Aceh tidak melulu fokus di perbatasan dan pedalaman saja. FDP juga peduli terhadap situasi...
Government Gazette
None
Government Gazette
None
Kepakan Sayap Yang Tertunda: Kumpulan Cerita
Menjadi anak didik pemasyarakatan tak lantas membuat sejumlah anak di LPKA Kelas II Banda Aceh kehilangan kreativitas dan kebahagiaan. Malah, saat berada di tempat yang disebutkan sebagai penjara itu anak-anak tersebut seolah menemukan dunia dan kehidupan yang sebenarnya. Tidak dihadapkan pada berbagai kondisi hidup yang pelik, bisa melakukan aktivitas olahraga, diajarkan cara berkebun dan beternak, bisa beribadah dengan nyaman, bahkan mendapatkan kesempatan untuk mengasah keterampilan lain seperti halnya menulis. Tulisan-tulisan mereka begitu murni, polos, dan memancarkan harapan. Berasal dari lubuk yang paling dalam. Menukilkan kisah-kisah yang mereka lalui saat masih bersama orang tua hingga hari-hari selama berada di LPKA. Pahit, getir, dan manis bersatu padu dalam cerita yang ada di dalam buku ini. Bila anda ingin mengetahui apa yang sebenarnya dipikirkan oleh anak-anak penghuni lembaga pembinaan, buku inilah jawabannya.
Public Relations Writing
This text equips students with the essential skills for developing and writing public relations materials, covering all areas of public relations writing--including news releases, backgrounders, newsletter and magazine articles, brochures, print advertising copy, and broadcast scripts. Recent technological changes are also covered to give students an understanding of how technology impacts the public relations industry. In the constantly changing world of public relations, the text continues to stress the need for public relations professionals to communicate more effectively to all audiences.
Le Retour d'un roi
Au printemps de 1839, les Anglais envahissent l’Afghanistan pour la première fois. C’est l’amorce du Grand Jeu, cette rivalité coloniale qui opposa en Asie centrale les empires russe et britannique. Précédés de lanciers en manteau écarlate et shako à plumes, près de vingt mille soldats des armées britanniques et de la Compagnie anglaise des Indes orientales se déversent par les passes de haute montagne afin de rétablir à Kaboul un roi déchu : Shah Shuja ul-Mulk. Les tribus afghanes, mal équipées, n’opposent d’abord que peu de résistance, mais deux années d’occupation suffisent à unifier le pays dans la colère. Les grands chefs de guerre afghans, dont la finesse...
