You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
None
This proceeding contains selected papers of The International Seminar On Recent Language, Literature, And Local Culture Studies In New Normal “Kajian Mutakhir Bahasa, Sastra, dan Budaya Daerah di Era Normal Baru (BASA)” held on 4 November 2020 with virtual conference in Solo, Indonesia. The conference which was organized by Sastra Daerah, Faculty of Cultural Sciences Universitas Sebelas Maret. The conference accommodates topics for linguistics in general including issues in language, literature, local cultural studies, philology, folklore, oral literature, history, art, education, etc. Selecting and reviewing process for the The International Seminar On Recent Language, Literature, And L...
Criticism on modern Indonesian literatures.
Maman S Mahayana Seorang Munsyi, Pemerhati Sastra dan kebudayaan yang memiliki cara pandang ilmiah dan kritis. Pengajar di Fakultas ilmu-pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (FIB-UI) dan Dosen tamu di Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, Korea Selatan. Bersama karya ini, Maman menghadirkan sebuah literatur modern tentang sastra, pandangan hidup, dan tradisi penulisan Indonesia.
"Saya sempat menyaksikan balkon tempat Nelson Mandela dulu memberikan pidato pertama setelah bebas dari penjara rezim apartheid. Nelson Mandela memang sosok luar biasa. Meski lama dipenjara oleh rezim apartheid, dia malah mengajak rekonsiliasi. Ini bedanya dengan di Indonesia. Dendam sejarah dipelihara untuk komoditas politik para politisi busuk.Ó Naik Puisi: Catatan Seorang Penyair-Pengelana adalah kisah perjalanan Tan Lioe Ie selama mengikuti festival sastra di berbagai negara dan di dalam negeri. Dengan gaya bahasa yang renyah, Tan Lioe Ie tidak hanya memotret perbedaan kondisi antara Indonesia dan negara-negara lain, tetapi juga bermacam peristiwa unik dan lucu yang dia alami bersama kawan-kawannya di berbagai tempat dan kesempatan. Ketika di Paramaribo, Suriname, misalnya, dia mampir ke sebuah toko suvenir yang menjual jimat untuk menang judi di kasino. Kepada kawannya, dia berbisik, ÒJika jimat untuk menang judi ampuh, mestinya dia tak usah repot membuka toko oleh-oleh. Dipakai saja sendiriÉ."
Dua foto kuno itu terpasang di ruang Kepala Sekolah Menengah Pertama Al Irsyad, Banyuwangi, Jawa Timur. Foto itu diambil saat Syekh Ahmad Soorkaty, tokoh pendiri Al Irsyad, meresmikan sekolah ini pada 1927. Tampak Soorkaty bersama puluhan siswa keturunan Arab tergambar di depan gedung sekolah yang didirikan oleh seorang pedagang asal Sudan, Afrika, itu.
Buku ini mengkritisi sejumlah hal yang berkaitan dengan perkembangan karya sastra Indonesia, terutama yang berbasis cerpen dan puisi, yang dihasilkan oleh sastrawan Indonesia sepanjang tahun 1990–2000. Buku ini diharapkan dapat memberi perspektif lain dalam upaya mengkritisi pertumbuhan karya sastra Indonesia agar tidak hanya terpaku pada angkatan tertentu sebagaimana yang diajarkan dalam kurikulum baku sekolah-sekolah dulu: adanya patokan generasi karya sastra Indonesia angkatan 1920, 1933, 1945, dan 1966. Saya sangat berharap buku ini dapat menggugah dan memberi alternatif masukan yang berarti bagi kehidupan karya sastra Indonesia, serta dapat memantik keinginan para pelajar, mahasiswa, guru, dosen, dan pencinta karya sastra Indonesia lainnya untuk berkarya secara lebih baik. Saya percaya, sesungguhnya, karya sastra Indonesia akan jauh lebih berkembang jika kita menopangnya dengan membuka pikiran terhadap berbagai inovasi atau pembaruan, sehingga karya sastra Indonesia tidak dianggap stagnan baik dalam hal ide, tema, atau unsur intrinsik maupun ekstrinsik lainnya. Satmoko Budi Santoso
Puisi-puisi yang terhimpun dalam buku kumpulan puisi ini hanya sebanyak 17 judul sahaja. Puisi-puisinya disebutkan sebagai “puisi rampai-rampai”, karena sedemikian panjang dan peramuan, perpaduan, perangkaian, penyatuan ataupun pemolesan puisi yang dibangun oleh sedemikian banyak kata. Sedangkan kata-katanya antara satu dengan lainnya bagaikan berlompatan, berseliweran dengan tidak beraturan dan cenderung sesuka-suka atau semau-maunya saja. Pun demikian sejatinya setiap puisi adalah sebuah bangunan utuh sebagai suatu puisi yang ditulis dengan tetap mengindahkan sebagaimana lazimnya kata-kata puisi. Sebetulnya disebutkan “puisi rampai-rampai” sudah ditulis di dalam kumpulan puisi Doa ...
Salah satu novel best seller Puthut EA bertema kisah percintaan.