You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
The Prosperous Justice Party (PKS) is the most interesting phenomenon in contemporary Indonesian politics. Not only is it growing rapidly in membership and electoral support, it is also bringing a new and markedly different approach to Islamic politics, one which has no precedent in Indonesian history. Understanding PKS and analysing its political behaviour presents challenges to scholars and observers. This is partly due to the fact that the party represents a new trend within Indonesian Islam which has few parallels with preceding movements. Yon Machmudi has rendered us a valuable service. In this book, he provides a thoughtful and authoritative context for viewing PKS. He critiques the ex...
We are delighted to introduce the proceedings of the 3rd International Colloquium on Interdisciplinary Islamic Studies. It is annual event hosted and organised by the Graduate School of State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta. It was fully 2 days event 20-21 October 2020 by Virtual (online) mode with 3 keynotes speakers: Prof. Abdel Aziz Moenadil from the University of Ibn Thufail, Maroko, Prof Wael Aly Sayyed from the University of Ain Syams, Cairo, Mesir, and Assoc. Prof. Aria Nakissa, Ph.D. from Harvard University. The proceeding consisted of 41 accepted papers from the total of 81 submission papers. The proceeding consisted of 6 main areas of Interdisciplinary Islamic Stu...
Allah swt.telah memberi pilihan yang tegas dan jelas kepada manusia dalam kehidupan ini. Hijrah kepada yang haq atau yang batil. Rasulullah saw. telah menjelaskan dalam sabdanya, "... barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Sebaliknya, barang siapa berhijrah karena niat duniawi yang ingin diperoleh atau karena perempuan yang ingin dinikahinya, maka ganjarannya sekedar apa yang diniatkan dalan hijrahnya."
Setelah mengalami era keemasan dengan membangun peradaban yang spektakuler dan melahirkan cendikiawan muslim yang berpengaruh di dunia, peradaban Islam seakan mati suri. Namun, setelah jatuh-bangun, peradaban Islam kembali menggeliat dan mengalami kebangkitan kembali dengan munculnya para pembaru Islam. Lalu, siapa saja cendikiawan muslim paling berpengaruh dari era kontemporer? Semuanya tersaji di sini! Di dalam buku ini, diuraikan secara lengkap dan komprehensif para pelopor kebangkitan Islam dari era kontemporer, mulai dari biografi, pokok pemikiran, dan kontribusinya bagi dunia Islam. Di antaranya ialah Muhammad Ali Pasha, Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, Muhammad Rasyid Ridha, Muhammad Iqbal, dan lain sebagainya.
Kepemimpinan Humility K.H Salahuddin Wahid Gus Solah Penulis : Samsul Arifin Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-270-751-1 Terbit : November 2020 www.guepedia.com Sinopsis : Salah satu yang mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng 2 Jombang Jawa Timur ialah K.H Shalahudin Wahid atau Gus Sholah beliaulah yang mempunyai pemikiran untuk mengembangkan pondok trensains dan beliau juga merupakan tokoh Islam di Indonesia beliau dikenal dengan tokoh yang moderat dan nasionalis. Kepemimpinan Humility K.H Salahuddin Wahid di Pondok Pesantren Tebuireng: (1) Terbuka terhadap orang lain, (2) Merenungkan diri, (3) Peduli dengan kebutuhan tim, (4) Membiarkan orang lain mengerjakan tugasnya, (5) Membantu yang l...
Untuk menjadi pemenang, mulailah dari perkara yang kecil-kecil. Mulailah dari dirimu sendiri. Dan, mulailah dari sekarang. Sebab, untuk menjadi pemenang, apalagi untuk meraih kehidupan yang tenteram itu tidaklah gampang. Kamu mesti bekerja keras untuk mewujudkannya.Bersama buku ini, kamu akan segera mengetahui cara-cara yang paling tepat untuk meraih ketenteraman hidup dan menjadi seorang pemenang sejati. Kamu juga akan memperoleh pengetahuan ihwal cara melejitkan segudang potensimu. Jadi, segera baca buku keren ini! * “Orang yang sudah mampu melakukan introspeksi diri (muhasabah) niscaya akan mendapatkan empat predikat, yaitu sebagai ahli taubat, sabar, syukur, dan arif.” —K.H. Choer Affandi, Pendiri Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, Tasikmalaya.
"Tuhan tidak tersakiti oleh pengingkaran Anda. Tetapi Tuhan sangat tersakiti jika Anda berpura-pura menyembahnya." —Cak Nun, Agamawan cum Budayawan. Musuh Allah Swt. pada hari kiamat bukan hanya golongan orang kafir. Orang yang mengaku beriman sekalipun bisa masuk kategori musuh Yang Maha Kuasa. Ada tiga golongan yang sudah ditetapkan sebagai musuh Allah Swt. pada hari kiamat. Siapa saja golongan yang kelak akan dimusuhi Allah Swt. tersebut? Dan mengapa Allah Swt. memusuhi mereka? Buku ini membentangkan pembahasan tentang ketiga golongan yang akan menanggung kepedihan pada hari kiamat. Nah, jika Anda tidak ingin terjeremus pada golongan yang merugi tersebut, tidak ada salahnya Anda membaca buku ini. Bukankah ketidaktahuan kerap kali menjerumuskan seseorang ke ngarai kepedihan yang hanya berakhir sebagai penyesalan?
Percayakah Anda bahwa penduduk surga ternyata banyak pelaku dosa besar? Benar. Para pendosa di dunia ini ternyata dimasukkan ke surga oleh Allah. Sebab, mereka benar-benar menjadi hamba yang sejati setelah sebelumnya menjadi "bengal" pelanggar dan pengingkar semua perintah dan larangan-Nya. Taubat. Itulah yang menjadi kunci sehingga mereka menjadi penduduk surga yang penuh kenikmatan dan abadi di dalamnya. Dalam buku ini, penulis menyajikan beragam penjelasan ihwal surga, dosa, luasnya ampunan Allah, dan kiat sukses menuju surga. Penulis juga menyajikan kisah para pendosa yang telah larut dalam dosanya, tetapi mereka insaf, bersungguh dalam taubatnya, akhirnya mereka mendapatkan luasnya ampunan Allah. Kisah-kisah tersebut membuka mata batin kita untuk tidak pesimis dan tidak "mengakhiri hidup" dengan frustrasi karena dosa. Kisah-kisah itu memberikan harapan masa depan yang masih lebar, membentang dengan pintu kebaikan yang begitu luas. Hanya orang kafir yang berputus asa dari rahmat Allah!
“Pendakwah sebaiknya menyampaikan dakwahnya dengan halus dan jangan terlalu meluapkan emosinya. Sebab, saat kita berdakwah sesungguhnya kita mengajak orang untuk mendapatkan hidayah. Emosi yang berlebihan akan mengantar seseorang menuju ekstremisme.” Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab, M.A., Cendekiawan dan penulis buku-buku keislaman. Dakwah merupakan jalan untuk mengantarkan muslim menjadi lebih baik, meniru Rasulullah Saw., meneladani para sahabat beliau, mempelajari Islam secara mendalam, dan menjadi manusia yang mulia. Artinya, dakwah memotivasi manusia untuk menjadi pribadi yang baik serta berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Dalam hal ini, aspek yang paling penting ialah peran seorang pendakwah. Sebab, pendakwah merupakan orang yang mengerti dan paham tentang hal-hal yang seharusnya ia sampaikan kepada masyarakat. Buku ini menyajikan bekal-bekal yang mesti dimiliki pendakwah sebel um terjun ke masyarakat. Selain itu, disajikan pula metode dan strategi yang seyogianya digunakan dalam berdakwah. Selamat membaca!