You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku ini merupakan bunga rampai (book chapters) hasil karya ilmiah dari tenaga pengajar dan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo dan merupakan bagian dari salah satu program kegiatan Jurusan, yaitu di bidang pendidikan. Tulisan ini merupakan gabungan dari enam konsentrasi yang ada di Jurusan Teknik Sipil, yaitu Struktur, Geoteknik, Keairan, Transportasi, Manajemen Rekayasa Konstruksi dan Lingkungan.
In this book, the author takes readers through a comprehensive journey in the domain of Indonesian language learning, providing a comprehensive picture of the need to adapt to the development of globalization and the industrial revolution which have changed the educational paradigm. With a special focus on Indonesian language and literature, this book explains the concepts, strategies and implementation of learning innovations that can improve the quality of education in the ever-developing digital era.
PERANG JAWA (1825-30) adalah suatu “tsunami” dalam sejarah Indonesia modern yang menghancurkan tatanan lama Jawa dan melahirkan sebuah pemerintah kolonial baru, Hindia Belanda (1818-1942). Perang total ini juga menjadi pemicu lahirnya historiografi baru. Untuk pertama kali dalam sastra Jawa modern muncul sebuah otobiografi —Babad Diponegoro (1832)—yang ditulis Pangeran Diponegoro (1785-1855) dalam pengasingan di Manado. Isu legitimasi kekuasaan menjadi hal yang diperdebatkan dengan seru. Apakah sang Pangeran murni memperjuangkan kebenaran sebagai Ratu Adil atau sebenarnya dimakan kepongahan kekuasaaan alias pamrih? Bagi musuh bebuyutan Diponegoro di Bagelen, Raden Adipati Cokronegoro...
This work deals with the socio-religious traditions of the Javanese Muslims living in Cirebon, a region on the north coast in the eastern part of West Java. It examines a wide range of popular traditional religious beliefs and practices. The diverse manifestations of these traditions are considered in an analysis of the belief system, mythology, cosmology and ritual practices in Cirebon. In addition, particular attention is directed to the formal and informal institutionalised transmission of all these traditions
Mundur, Salakah Tuhan ? adalah kumpulan artikel, baik yang telah maupun belum dipublikasi.Tulisan tulisan yang ada di dalamnya berkisar penomena politik, hukum, pemerintahan pasca reformasi. Buku ini bisa sangat rasional, juga bisa sangat emosional. Berceritera tentang pilihan mundur dari jabatan selaku Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Kota Makassar, akhir Pebruari 2012 berdasarkan pertimbangan rasional, namun akibat langsung dari mundur itu berdampak emosional, bathin saya terasa dirongrong untuk bisa menerima keadaan. Rasa sepi menggelayut, setelah sebelumnya hampir tak ada waktu jedah, tiba tiba berhenti dan tidak ada alasan tergesah gesah ke luar rumah. Anak anak ikut bing...
"Negeri Kopi Air matamu mengerak di penggorengan tak berminyak. Suaramu mengepul mengiris malam. Tubuhmu berdetak berkeringat direguk ditumbuk. “Wait a minute, Mister. Without sugar, ya. Ini arabika harum sekali. Seperti negeri yang Tuan singgahi.” Cangkir kayumu membungkuk deritamu diseduh dikeruk. Kau masih kental pekat rasa gula tak kauingat. Kau sembunyi di seribu bukit, lars mesiu tubuhmu sakit. “Sudahlah, Tuan. Tubuhku capek. Mari bersulang saja. Ini robusta pahit sekali, seperti negeri yang Tuan gagahi.” Tubuhmu mengurai serbuk, dicambuk disegel dalam plastik. Buku puisi ini adalah perayaan Gol A Gong setelah menikmati kopi di kota-kota di Pulau Sumatra. Mulai dari Nol Kilometer di Pulau Weh, lalu di kedai-kedai kopi di Banda Aceh, Bireun, Takengon, Blankejeren, dan Kutacane. Ada aroma lain dari setiap cangkir kopi yang ia hirup: aroma ketidakadilan. Suatu rasa lain dari kopi nusantara yang kita cintai ini. *** Perjalanan kopi Gol A Gong menyusuri lembah dan bukit Gayo, kiranya menjadi perjalanan yang akan mengantarkan siapa saja kepada penghargaan dan pembelaan terhadap petani. — Fikar W. Eda - penyair, anak petani kopi"
Pembelajaran berbasis kemandirian di sekolah dasar dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan metakognitif dan pengaturan diri yang esensial untuk kesuksesan belajar jangka panjang. Pendekatan kurikulum yang terintegrasi dengan baik diharapkan mampu membangun kemandirian siswa di sekolah dasar untuk mengembangkan kompetensi intelektual, emosional, dan sosial siswa secara seimbang. Dengan demikian, siswa akan memiliki landasan yang kokoh dalam menghadapi tantangan di masa depan. Mengembangkan kemandirian siswa tidak hanya bermanfaat untuk saat ini, karena para siswa sekolah dasar adalah calon pemimpin di masa depan yang harus mampu mengembangkan kemandirian tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk mampu menjaga dan membangun negara Indonesia bisa menjadi bangsa yang mandiri, memenuhi semua kebutuhan negaranya secara mandiri melalui sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan menjadi sarana utama menuju terwujudnya bangsa Indonesia yang mandiri , berbudaya, cerdas, dan mampu bersaing dalam kancah pergaulan dunia internasional. Buku ini membahas model perancangan kurikulum untuk membangun kemandirian siswa sekolah dasar.