You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Sastra berasal dari bahasa Sanskerta sastra yang berarti 'pedoman'. Secara tidak langsung perubahan massif akhir-akhir ini termasuk era digital, membawa sastra menuju era baru. Ada transformasi-transformasi yang muncul. Di saat ada sesuatu yang "baru" tersebut ada pula jejak-jejak yang tertinggal yang perlu juga dicermati. Gaya Preskriptif yang baru juga muncul. Alat yang membantu kita melalui kaidah-kaidah yang diberikan belum tentu sesuai dengan kaidah alami bahasa manusia. Rupanya identitas manusia yang konon ada pada sastranya tidak dapat digantikan secara digital. Pada hakikatnya digital dan manusia dan sastra berjalan bersama.
Pembelajaran sastra di dunia pendidikan formal banyak tergantung pada rancangan kurikulum yang berlaku. Setiap kali ada perubahan kurikulum, harapan itu muncul kembali. Banyak pengamat sastra menilai bahwa kondisi pengajaran sastra sampai saat ini belum memberi jawaban yang tepat, masih jauh dari ideal, bahkan justru semakin parah. Wahyudi (2007) mengamati bahwa dalam kurikulum mana pun, pengajaran sastra tetap saja terpuruk. Masalah klasik yang selalu dihadapi antara lain: pengajaran sastra dititipkan dalam pengajaran bahasa, rendahnya kompetensi guru di bidang sastra, pengajaran sastra menjadi bagian kecil dari pengajaran bahasa, strategi pengajaran sastra yang mengkhianati jati diri sastr...
Sepanjang sejarah peradaban manusia, karya sastra selalu hadir dan memperlihatkan interaksi yang intens dengan berbagai tantangan kemanusiaan lokal maupun global. Sastra dan persoalan-persoalan manusia dan kemanusiaan merupakan dua sisi dari satu mata uang. Sastra membangunkan kesadaran manusia untuk menjadi semakin manusiawi, mengingatkan manusia akan situasi batasnya, dan membangun jembatan pengertian di antara sesama makhluk hidup. Sastawan dan karya-karyanya tidak dapat mengelak dari kondisi masyarakat dan situasi kebudayaan lokal maupun global yang melingkupinya. Teori-teori sastra menyediakan kerangka dan perangkat analisis yang memungkinkan kita mendapatkan perspektif dalam menggali m...
Buku ini berisi tentang 34 cerita mengenai praktik ekonomi hijau dari provinsi-provinsi yang ada di Indonesia sebelum adanya penambahan. Didasari oleh lima kategori sektor yang tertuang pada dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), yakni energi, limbah, kehutanan, pertanian dan industri, buku ini mengangkat cerita menarik yang merupakan hasil riset kualitatif kerja sama Badan Pusat Statistik dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BPS-BRIN) pada tahun 2022. Bisa dikatakan, melalui buku ini, terdapat gambaran praktik baik yang menyeluruh dari wilayah Indonesia untuk pertama kalinya tentang ekonomi hijau yang disajikan dal...
In Language Online, David Barton and Carmen Lee investigate the impact of the online world on the study of language. The effects of language use in the digital world can be seen in every aspect of language study, and new ways of researching the field are needed. In this book the authors look at language online from a variety of perspectives, providing a solid theoretical grounding, an outline of key concepts, and practical guidance on doing research. Chapters cover topical issues including the relation between online language and multilingualism, identity, education and multimodality, then conclude by looking at how to carry out research into online language use. Throughout the book many examples are given, from a variety of digital platforms, and a number of different languages, including Chinese and English. Written in a clear and accessible style, this is a vital read for anyone new to studying online language and an essential textbook for undergraduates and postgraduates working in the areas of new media, literacy and multimodality within language and linguistics courses.
Of the 6000 languages now spoken throughout the world around 3000 may become extinct during the next century. This guide gives linguists the tools to describe them, syntactically and grammatically, for future reference.
Languages are dying at an alarming rate all over the world. Estimates range from 50% to as much as 90% by the end of the century. This collection of original papers tries to strike a balance between theoretical, practical and descriptive approaches to language death and language maintenance. It provides overviews of language endangerment in Africa, Eurasia, and the Greater Pacific Area. It also presents case studies of endangered languages from various language families. These descriptive case studies not only provide data on the degree of endangerment and the causes of language death, but also provide a general sociolinguistic and typological characterization the language(s) under discussion and the prospects of language maintenance (if any). The volume will be of interest to all those concerned with the ongoing extinction of the world's linguistic diversity.
A cogent, freshly written synthesis of new and classic work on crosslinguistic influence, or language transfer, this book is an authoritative account of transfer in second-language learning and its consequences for language and thought. It covers transfer in both production and comprehension, and discusses the distinction between semantic and conceptual transfer, lateral transfer, and reverse transfer. The book is ideal as a text for upper-level undergraduate and graduate courses in bilingualism, second language acquisition, psycholinguistics, and cognitive psychology, and will also be of interest to researchers in these areas.