You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Middle East and North Africa: Climate, Culture, and Conflicts – too hot to handle? The volume offers an account of ideas, historical case studies and current debates on climate change and its consequences from perspectives of eco-theology, archeology, history, geography, political science and technology.
Islam ideologis dan Islam kultural merupakan “rumah besar” Islam Indonesia era modern. Di dalam dua rumah itu, ternyata kita menemukan varian “label” yang cukup heterogen: tradisionalis, modernis, neo-modernis, post-tradisionalis, liberal, revivalis-puritan, Islamis, modernis-reformis, dan lain-lain. Namun, di dalam buku ini, kita akan melihat bahwa tipologi tersebut sebenarnya cukup longgar sehingga mudah mencair dan meleleh: satu paham atau satu kelompok dapat tercampur bersama-sama dengan paham atau kelompok lain sehingga memunculkan bentuk-bentuk pemahaman dan tipologi keislaman yang baru. Hal ini dikarenakan mereka berjumpa dalam ruang “sejarah”, yang perjumpaan tak jarang m...
In an effort to attain a ‘global’ character, the contemporary academic discipline of International Relations (IR) increasingly seeks to surpass its Eurocentric limits, thereby opening up pathways to incorporate non-Eurocentric worldviews. Lately, many of the non-Eurocentric worldviews have emerged which either engender a ‘derivative’ discourse of the same Eurocentric IR theories, or construct an ‘exceptionalist’ discourse which is particularly applicable to the narrow experiential realities of a native time-space zone: as such, they fall short of the ambition to produce a genuinely ‘non-derivative’ and ‘non-exceptionalist’ Global IR theory. Against this backdrop, Sufism: A Theoretical Intervention in Global International Relations performs a multidisciplinary research to explore how ‘Sufism’ – as an established non-Western philosophy with a remarkable temporal-spatial spread across the globe – facilitates a creative intervention in the theoretical understanding of Global IR.
Karya ini membuktikan bahwa para sufi , seperti diwakili Ibn Arabi, Rumi dan Abdul Karim Al-Jili, adalah kelompok Islam yang paling toleran, penuh simpati, terbuka, dan ramah terhadap agama-agama non-Islam. Siapa pun yang ingin mengkaji konsep kesatuan transenden agama-agama, karya yang ditulis seorang sarjana Indonesia ini, layak dijadikan rujukan - Prof. Kautsar Azhari Noer Gurubesar Perbandingan Agama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gagasan Ibn ‘Arabi, Rumi, dan Al-Jili yang diulas dalam buku ini layak untuk dijadikan referensi kita dalam beragama. Agama bukan melulu perkara normatif belaka, tetapi juga laku spiritual yang dampaknya jelas akan terasa dalam kehidupan. Ketiga sufi besar i...
Judul : Gus Dur, Pluralisme, dan Moderasi Beragama Penulis : Dr. Akmal Kamil, M.A. Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 332 Halaman Cover : Soft Cover No. ISBN : 978-623-505-199-4 No. E-ISBN : 978-623-505-200-7 (PDF) SINOPSIS Buku “Gus Dur, Pluralisme, dan Moderasi Beragama” mengungkap secara mendalam pandangan dan pemikiran KH Abdurrahman Wahid, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Dur, tentang pluralisme dan moderasi dalam konteks keberagaman agama di Indonesia. Melalui narasi yang kaya akan kutipan-kutipan langsung dari Gus Dur, pembaca dibawa untuk memahami betapa pentingnya sikap inklusif dan toleransi dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Buku ini adalah hasil penelitian tentang kons...
Kajian formil Pendidikan Islam terletak pada pemahaman atas Islam itu sendiri. Secara normatif, dasar pemahaman Islam ialah Alquran dan hadis. Dalam Alquran terdapat begitu banyak ayat-ayat yang membicarakan tentang Pendidikan, baik dalam tatanan konsep, maupun maupun praktik. Di antara nilai pendidikan dalam Alquran ialah tertuang melalui ayat-ayat kisah (qashash). Hampir sepertiga dari isi Alquran adalah kisah orang terdahulu. Di dalamnya tertuang mulai dari kisah pada nabi hingga musuh-musuhnya, mulai dari tatanan sosial masyarakat hingga peradaban, keadaan ekonomi, hingga pada pemahaman akidah orang-orang terdahulu. Kisah dalam Alquran dituangkan dalam berbagai bentuk, ada yang termuat s...
"Topik “ketuhanan” merupakan salah satu concern pergulatan intelektual yang paling tua. Pada setiap sistem sosial topik ini selalu menemukan relevansinya meskipun pendekatan dan perspektif yang digunakan selalu berubah-ubah. Hal itu tidak aneh, mengingat universalisme ketuhanan dapat dianggalu oleh siapapun, sebagaimana dikemukakan Anselmus “God is the greatest conceivable being” (Tuhan adalah wujud terbesar yang dapat dipahami). Robith Marzuban tampaknya memiliki hasrat yang kuat untuk menghadirkan diskusi ketuhanan sekali lagi ke hadapan pembaca. Tentu sebagai penulis muda dia berusaha mengeksplorasi seluas-luasnya cakupan topik dengan perspektif yang menjadi minatnya, tasawuf dan ...
Buku Spiritualitas dari Berbagai Tradisi ini diterbitkan melalui kerja sama Pusat Pengembangan Spiritualitas Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana dengan Penerbit PT Kanisius dalam rangka memperingati 500 tahun Reformasi Martin Luther. Oleh karena itu, rangkaian bunga ini dimulai dengan spiritualitas Martin Luther. Selanjutnya, dirangkai bunga dari tradisi iman Hibrani sampai praktik sekarang ini dengan memetik bunga-bunga dari berbagai tradisi, seperti dari tradisi Katolik, Protestan, Gereja Timur, dan Islam. Perpecahan Gereja yang terjadi telah diikuti dengan Gerakan Oikumene, gerakan kesatuan Gereja-gereja. Buku ini diharapkan menjadi sumbangan dalam rangka gerakan kesatuan murid-murid Yesus sebagaimana dikehendaki oleh Yesus sendiri, kesatuan yang terbuka terhadap semua saudara dengan segala macam perbedaannya. Semoga para pembaca melihat dan mengapresiasi keindahan setiap bunga yang ada dalam bunga rampai ini, dan selanjutnya diperbaharui dalam menapakkan langkah menempuh penziarahan hidup bersama. Selamat membaca!
The essays in this volume discuss recent trends and issues in the scholarly study of the Qur’ān and its exegesis. The last few years have witnessed an unprecedented development in qur'anic studies in terms of both the number of volumes that have been produced and the wide range of issues covered. It is not an exaggeration to say that the field of qur'anic studies today has become the 'crown' of Islamic studies. In this book, scholars of diverse approaches critically engage with the Qur’ān and its exegesis, including questions about the milieu in which the Qur’ān emerged, the Qur’ān's relation to the biblical tradition, its chronology, textual integrity, and its literary features. In addition, this volume addresses recent scholarship on tafsīr (qur'anic exegesis), including thematic interpretation, diacronic and syncronic readings of the Qur’ān. Various approaches to understanding the Muslim scripture with or without tafsīr are also discussed.
Imagined Racial Laboratories reveals the watermarks of science in the dynamics of racialisation in Southeast Asia, during and after the colonial period. Bringing together a set of critical histories of race sciences, it illuminates the racialised dimensions of colony and nation in the region. It demonstrates that racialisation took — and continues to take — mutable and multiple forms that often connect, perhaps more than differentiate, colonial and national periods across a variety of Southeast Asian settings. Thus, imagined races have contributed as much to the invention of modern Southeast Asia as have other fabled imagined communities.