Welcome to our book review site go-pdf.online!
You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Praktik Pembangunan: Paradigma dan Realitasnya Dalam Konteks Sumatera Utara
Pada dasarnya pembangunan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup akan berdampak pada perubahan fungsi kehidupan. Dalam perspektif ini pembangunan disamakan dengan modernisasi (westernisasi) yaitu: pertumbuhan ekonomi, runtuhnya ikatan-ikatan tradisional dalam masyarakat, industrialisasi dan terbukanya pasar-pasar lokal (globalisasi). Oleh karena itu, tata kelola dan cara-cara dalam membangun akan menentukan besaran dampak yang akan terjadi pada keberlanjutan kehidupan dimasa yang akan datang. Buku ini berfokus dalam membahas pembangunan yang berkeadilan dalam kasus praktik pembangunan di Sumatera Utara dipilih karena bentuknya tangible, menempati aspek ruang dan waktu sehingga bersinggungan erat dengan isu pelayanan publik, sosial dan lingkungan, dan menyentuh banyak aspek unsur keadilan. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis suatu keadilan memang mudah untuk dituliskan dan dirumuskan. Sayangnya, keadilan juga tidak mudah untuk dilaksanakan, direalisasikan, dikoordinasikan, dan diperjuangkan.
Renungan Pagi Edisi Februari 2023
Renungan Pagi Edisi Februari 2023
Majalah Bahana Vol.377 September Edisi 2022
Majalah Bahana Vol.377 September Edisi 2022
My Recovering From Bullying
Memiliki rambut pirang dan kulit putih membuat Tiur kecil mendapatkan banyak masalah khususnya di lingkungan sekitar. Ia sesungguhnya tidak pernah berharap dilahirkan dengan bentuk seperti ini. Kalau saja sebelum dilahirkan, ia bisa meminta kepada Tuhan maka ia pasti mau dilahirkan sebagaimana anak-anak pada umumnya yang ada di sana – berambut hitam dan berkulit sawo matang/kecoklatan. Berada di luar rumah merupakan kegiatan yang kurang menyenangkan bagi seorang Tiur. Baru beberapa meter menginjakkan kaki di luar maka tatapan tajam dari para sekitar membuatnya tidak nyaman. Ingin rasanya kembali ke rumah dan bermain di dalam saja. Namun, harapan tinggallah harapan. Tiur kecil menyadari bahwa hal itu tidaklah mungkin. Tidak jauh berbeda dari lingkungan sekitar rumah, di sekolah, Tiur kecil juga kerap mendapat perlakukan yang kurang baik dari teman-temannya. Ejekan “Bule Depok” hampir setiap hari ia dengar. Tawa teman-teman yang harusnya membuat bahagia, justru terdengar menyesakkan dada. Apakah semua orang di dunia ini kejam? Haruskah terus bertahan dengan semua perlakuan yang tidak Tiur kecil senangi?
The Arts of India, Southeast Asia, and the Himalayas at the Dallas Museum of Art
In recent years, the Dallas Museum of Art has expanded its collection of South Asian art from a small number of Indian temple sculptures to nearly 500 works, including Indian Hindu and Buddhist sculptures, Himalayan Buddhist bronze sculptures and ritual objects, artwork from Southeast Asia, and decorative arts from India's Mughal period. Artworks in the collection have origins from the former Ottoman empire to Java, and architectural pieces suggest the grandeur of buildings in the Indian tradition. This volume details the cultural and artistic significance of more than 140 featured works, which range from Tibetan thangkas and Indian miniature paintings to stone sculptures and bronzes. Relating these works to one another through interconnecting narratives and cross-references, scholars and curators provide a broad cultural history of the region. Distributed for the Dallas Museum of Art
PENGEMBANGAN UMKM DAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT
Pengusaha kecil merupakan bagian terbesar dari pelaku bisnis di Indonesia yang berperan sangat penting di dalam struktur perekonomian nasional. Indikasi ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, ekspor non-migas, dan keterlibatan wanita sebagai pemilik usaha/pengusaha. Kenyataan ini semakin berperan strategis di dalam era digital yang sudah menggoblalisasi terhadap dunia bisnis. Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang berlimpah, akan tetapi kenyataanya SDA tersebut tidak dapat diolah dengan baik, karena hingga saat ini kelangkaan wirausaha dalam arti yang sebenarnya masih sangat dirasakan. Akibatnya, kemiskinan sert...
Ethnic Fermented Foods and Beverages of India: Science History and Culture
This book provides detailed information on the various ethnic fermented foods and beverages of India. India is home to a diverse food culture comprising fermented and non-fermented ethnic foods and alcoholic beverages. More than 350 different types of familiar, less-familiar and rare ethnic fermented foods and alcoholic beverages are traditionally prepared by the country’s diverse ethnic groups, and include alcoholic, milk, vegetable, bamboo, legume, meat, fish, and cereal based beverages. Most of the Indian ethnic fermented foods are naturally fermented, whereas the majority of the alcoholic beverages have been prepared using dry starter culture and the ‘back-sloping’ method for the p...
Pioneers of Modern Poetry
Humorous account of an imaginary development of American modernist poetry, with excerpts from invented poets.
Negeri Indah Kepingan Surga
Danau Toba dan Pulau Samosir memang sebagian dari kepingan surga di Nusantara yang indah. Para guru dari Samosir dengan sepenuh hati merefleksikan rasa cinta keindahan lingkungan alam dan sekitarnya dalam tulisan-tulisan puisinya. Tema-tema puisi yang diangkat dalam buku ini pun cukup beragam. Keragaman yang mencerminkan kekayaan pemikiran dan pengalaman para guru dari Samosir. Ada lima bahasan tema puisi dalam buku ini. Mulai dari hiruk pikuk perjuangan para guru selama menjalankan tugasnya yang penuh tantangan pada bagian pertama. Tema tentang sahabat dan kekasih yang menjadi banyak curahan hati para guru. Juga tema cita-cita dan harapan dalam versi asaku, sekiranya ada banyak keinginan ya...
Heirs to World Culture
This volume brings together new scholarship by Indonesian and non-Indonesian scholars on Indonesia’s cultural history from 1950-1965. During the new nation’s first decade and a half, Indonesia’s links with the world and its sense of nationhood were vigorously negotiated on the cultural front. Indonesia used cultural networks of the time, including those of the Cold War, to announce itself on the world stage. International links, post-colonial aspirations and nationalistic fervour interacted to produce a thriving cultural and intellectual life at home. Essays discuss the exchange of artists, intellectuals, writing and ideas between Indonesia and various countries; the development of cultural networks; and ways these networks interacted with and influenced cultural expression and discourse in Indonesia. With contributions by Keith Foulcher, Liesbeth Dolk, Hairus Salim HS, Tony Day, Budiawan, Maya H.T. Liem, Jennifer Lindsay, Els Bogaerts, Melani Budianta, Choirotun Chisaan, I Nyoman Darma Putra, Barbara Hatley, Marije Plomp, Irawati Durban Ardjo, Rhoma Dwi Aria Yuliantri and Michael Bodden.
