You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Pendidkan dan pembelajaran merupakan dua sisi yang berbeda sekaligus bersentuhan erat. Pembelajaran merupakan manifestasi inti pendidikan pada tempat dan situasi apapun. Praktik pendidikan dan pembelajaran yang tidak dipandu oleh teori atau ilmu pendidikan merupakan awal dari bencana proses kemanusiaan, pemanusiaan, dan kebudayaan. Langkah awal dalam proyek pemberdayaan kehidupan bermartabat, pendidikan harus tumbuh dan berkembang sesuai tuntutan zaman. Situasi dan kondisi apapun, pendidikan wajib dan terus berjalan seiring waktu. Seperti yang saat ini kita rasakan di zaman keberlimpahan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang sangat mendukung terhadap berjalannya pendidikan dan ilmu pengetahuan seperti halnya pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia. Terbitnya buku bunga rampai ini merupakan bentuk sumbangsih pemikiran, gagasan, metode, dan praktik dalam dunia ilmu pengetahuan utamanya pendidikan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan zamannya. Semoga bermanfaat dan salam literasi.
Rayuan sastra ternyata menggiurkan. Rayuan adalah upaya memikat pihak lain, yaitu pariwisatawan. Rayuan “maut” sastra tidak perlu diragukan lagi. Sebab sastra itu dunia kata. Kata itu penuh pesona, untuk merayu pariwisatawan. Jadilah pariwisata kata yang memikat hasrat. Destinasi pariwisata sastra akan semakin menggairahkan. Begitulah “ruh buku ini”, sebagi sebuah reklame sastra yang unik. Pariwisata kata, jauh lebih memikat dibanding destinasi yang “bisu”, tanpa kata-kata. Kata-kata itu memotret suasana. Kata pula yang menggugah hasrat. Kata-kata indah yang diolah menjadi karya sastra, jauh lebih memikat. Maka, buku ini memang sebuah potret. Potret sastra kita. Sastra itu ternya...
Selain sebagai sumber kehidupan dan sumber energi, pesisir juga berfungsi sebagai ruang ekspresi budaya dan religiusitas dengan menggelar aneka ritual. Beragam ritual berbasis budaya maritim berlangsung di berbagai wilayah pesisir, seperti Sedekah Laut, Labuhan, dan Petik Laut. Beragam ritual yang berlangsung di berbagai wilayah tersebut berpotensi menghadirkan tamu/wisatawan dalam jumlah besar dan menjadi ruang sosialisasi, promosi, dan pemasaran berbagai produk industri kreatif lokal. Sementara itu, kalangan sastrawan, seniman, pencipta lagu menjadikan laut, pantai, pesisir, atau samudra sebagai sumber inspirasi dan imajinasi yang menakjubkan.
Buku ini merupakan kumpulan artikel yang ditulis oleh mahasiswa atas bimbingan dosen pengampu mata kuliah Teori Linguistik. Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh para mahasiwa sebagai perwujudan praktik analisis dalam menerapkan teori linguistik yang telah dipelajarinya. Hasil-hasil penelitian ini dikirim ke jurnal, tetapi belum ada tidak lanjut. Agar penelitian dapat dibaca dan dijadikan dokumen kegiatan pembelajaran, hasil-hasil penelitian ini diterbitkan dalam buku ini. Dokumen ini bisa menjadi sebagian dokumen yang diperlukan dalam akreditasi program studi.
Buku berisi 44 artikel yang ditulis kalangan akademisi yang tersebar dari Aceh sampai Papua. Artikel-artikel dalam buku ini merupakan kajian sastra yang menjadikan rempah sebagai ‘kunci wasiat’ untuk membuka, menggali, dan mengkaji peradaban Nusantara sejak dahulu hingga kini. Secara umum artikel-artikel tersebut menghimpun beragam fenomena yang berkaitan dengan rempah yang layak dikembangkan dan dimanfaatkan untuk beragam keperluan, seperti kuliner, kesehatan, pengobatan, dan kecantikan. Berikut ini bab-bab yang terdapat dalam buku. - Rempah dalam Sastra Modern - Rempah dalam Tradisi Lisan - Rempah dalam Mitos, Manuskrip, dan Budaya Populer - Rempah dalam Sastra Perjalanan
Laut lekat dengan angin yang melahirkan ombak dan kemudian mengalun menuju pantai. Karakter laut pun mudah diprediksi sesuai dengan cuaca yang senantiasa hadir di atasnya. Di tangan para penyair, laut, angin, riak ombak, dan gelombang menjadi metafora yang bertaut dengan suasana hati manusia. Ia kadang garang, lembut, memesona, atau romantis. Di balik semua itu, laut menjadi misteri sekaligus kawan yang menyenangkan. Seorang pelaut jiwanya akan menjadi hidup dan bersemangat menyongsong cakrawala dengan kapalnya. Laut adalah kehidupan yang menjanjikan makanan berlimpah untuk menyambung hidup manusia yang berpencarian di sepanjang pantai. Setiap penyair di buku ini menyuarakan tentang laut, angin, ombak, pantai. Suara dan kenangan atas semua itu bermuara kepada rasa syukur, cinta, dan kebanggaan pada anugerah yang telah diberikan Yang Punya Kehidupan kepada setiap penyair di buku ini. Ekspresi puitik di setiap puisi dalam buku ini adalah tarian dinamis sebagai wujud apresiasi kepada alam semesta.
This book contains the proceedings of The International Seminar on Language, Education, and Culture (ISoLEC) 2023, an annual conference hosted by the Faculty of Letters, Universitas Negeri Malang. With the theme, Inclusive, Sustainable, and Transformational Education in Arts and Literature, ISoLEC aims to address key issues such as inclusive education in language, arts, and culture, sustainable education in language, arts, and culture, post-pandemic teaching and learning practices, corpus-based language, teaching and research, language in media, gender and identity, pop contemporary and digital culture, culture and spirituality, multilingualism and translanguaging, visual and performing arts...
Secara garis besar, buku ini mencoba menggambarkan kekayaan seni budaya masyarakat Tengger dalam berbagai upacara tradisional baik yang terkait siklus tahapan hidup manusia maupun yang terkait tata kehidupan masyarakat. Secara khusus, buku ini menawarkan deskripsi mengenai pertunjukan Sodoran dalam Upacara Karo di masyarakat Tengger. Setidaknya, ada dua hasil tentatif dari proses penelitian yang melatarbelakangi buku ini. Pertama, buku ini memberikan temuan lebih terperinci dan barangkali relatif baru berupa deskripsi tentang pertunjukan Sodoran. Taruhlah, misalnya, apabila kita bandingkan dengan catatan pendek yang pernah ditulis Robert W. Hefner (Hefner 1985: 23) di tahun 1970an atas tari ...
The second edition of Literary Criticism by Charles E. Bressler is designed to help readers make conscious, informed, and intelligent choices concerning literary interpretation. By explaining the historical development and theoretical positions of eleven schools of criticism, author Charles Bressler reveals the richness of literary texts along with the various interpretative approaches that will lead to a fuller appreciation and understanding of such texts.
In this exhilarating culinary novel, a woman's road trip through Indonesia becomes a discovery of friendship, self, and other rare delicacies. Aruna is an epidemiologist dedicated to food and avian politics. One is heaven, the other earth. The two passions blend in unexpected ways when Aruna is asked to research a handful of isolated bird flu cases reported across Indonesia. While it's put a crimp in her aunt's West Java farm, and made her own confit de canard highly questionable, the investigation does provide an irresistible opportunity. It's the perfect excuse to get away from corrupt and corrosive Jakarta and explore the spices of the far-flung regions of the islands with her three friends: a celebrity chef, a globe-trotting "foodist," and her coworker Farish. From Medan to Surabaya, Palembang to Pontianak, Aruna and her friends have their fill of local cuisine. With every delicious dish, she discovers there's so much more to food, politics, and friendship. Now, this liberating new perspective on her country--and on her life--will push her to pursue the things she's only dreamed of doing.